Tringg
Bunyi lonceng pintu kedai keluarga Lucas berbunyi tanda ada pelanggan yang masuk.
"Kun, apa terjadi sesuatu? Lucas ada di mana?" Ibu Lucas melihat Kun yang berada di depan pintu sedang melepas jas hujan hitam yang dia pakai, sekarang ibu Lucas sedang menggoreng jadi tidak menghampiri Kun.
"Anu, aku menemukan Lucas di sekolah dan sekarang temanku membawanya ke Rumah Sakit" ibu Lucas terkejut dengan apa yang terjadi dengan anak semata wayangnya.
"Bagaimana Lucas bisa berada di Rumah Sakit, ya ampun apa yang terjadi lagi dengannya" ibu Lucas akhirnya menyerahkan penggorengannya kepada Minju, pekerja bayaran di kedai Keluaraga Wong, dan menghampiri Kun.
"Sepertinya dia sedang menggambar di atap sekolah setelah kelas bubar dan penjaga sekolah menguncinya dari dalam" rasanya ibu Lucas ingin menangis, Lucas sering sekali sakit karena memang dari lahir fisiknya kurang sehat, Lucas sangat keras kepala apabila dia sakit, Lucas tidak ingin di bawa ke Rumah Sakit, mungkin karena biayanya yang mahal jadi Lucas selalu menolak jika dibawa ke tempat itu.
Tetapi kali ini berbeda.
"Ibu di sini saja menunggu kedai, aku akan menjaga Lucas sampai kedai ibu tutup, aku mau mengambil baju kering untuk Lucas saja, Lucas tidak apa dia hanya demam tinggi" Kun berusaha menenangkan ibu Lucas.
"Apa tidak apa Kun? Ibu merasa tidak enak" jawab ibu Lucas
"Iya, lagipula besok tidak ada ulangan" jawab Kun lagi.
Kun menaiki anak tangga, kamar Lucas berada di lantai 2 dan sedikit berbelok ke kanan, terlihat sangat jelas jika itu adalah kamar Lucas, lihat saja banyak tempelan kertas hasil karyanya dan tulisan Lucas yang dimodif, entah Kun juga tidak tahu itu gambar jenis apa.
Kun membuka pintu kamar Lucas yang tidak terkunci. "Hah... anak ini, kenapa banyak sekali kertas bekas dia menggambar berserakan di lantai" awalnya Kun hanya mengambil baju kering untuk Lucas, berakhir dia merapikan gambar-gambar yang berserakan. Kun sangat tidak suka kamar yang berantakan, maka dari itu saat Kun bermain di kamar Lucas selalu saja Kun yang merapikannya.
———
Johnny menaruh Lucas dengan hati-hati di kursi belakang mobilnya dan cepat-cepat menutupnya, kemudian dia membuka bagasi mobil, menaruh gitarnya dan mengambil 2 handuk berwarna putih yang cukup lebar, di dalam bagasi Johnny memang selalu sedia handuk, hanya untuk jaga-jaga saja untuk keadaan darurat.
Setelah masuk mobil baru Johnny menyelimuti tubuh Lucas dan dirinya, tidak lupa mengatur suhu di dalam mobil menjadi hangat.
Sesampainya di depan IGD, baru saja Johnny mau meminta tolong para perawat untuk membaringkan Lucas. Ada seseorang yang memanggilnya dari kejauhan.
"Johnny? Ada apa kau ke sini? Mencari ayahmu? Siapa yang kau gendong itu?" Leeteuk, assisten ayah Johnny yang sudah dianggap sebagai teman ini memang selalu cerewet. Ya. Ayah Johnny adalah pemilik dari Rumah Sakit ini, tapi tidak ada satupun warga sekolah yang tahu, dia hanya ingin terbebas dari panggilan 'Anak Direktur Choi' padahal dia memiliki nama 'Johnny'.
"Bisakah paman Lee mencarikan kamar untuk anak ini? Sepertinya dia tidak hanyak demam tinggi saja, pakaiannya yang basah juga harus segera di ganti"
"Oh, baiklah sepertinya masih ada satu kamar yang kosong, apakah dia temanmu?" Tanya paman Leeteuk kepada Johnny.
"Iya.. aku punya hutang permintaan maaf kepadanya" Johnny membaringkan tubuh Lucas yang diselimuti oleh handuk, mereka masih di dalam IGD, menunggu para staff menyiapkan kamar untuk Lucas. Tanpa perlu mendaftar, sangat mudah bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL SOCIETY • Johnny x Lucas
FanfictionWarn! bxb #Johncas 15+ Bahasa semi baku If you don't like it just ignore it. My first Johncas FF Start : 19 Oct 2019 End : 8 August 2020