Lemah

5.3K 571 19
                                    

Setelah memastikan kelas kosong, Lucas bergegas ke atap sekolah demi mengambil buku gambarnya. Dia tidak tahu apa yang akan Vernon dan Daniel lakukan dengan buku gambar lusuhnya, Kun sudah menasehati agar Lucas tidak membawa buku itu, tetapi Lucas lupa jika dia memasukannya ke dalam tas. Namanya juga manusia.

Bahkan mereka pernah hampir membakar buku gambar Lucas, jika Lucas tidak melawan mungkin buku itu sudah hangus terbakar, walaupun berakhir Daniel menendang perutnya, yang Lucas pentingkan hanyalah buku gambarnya.

Drrtt drrtt

Ada pesan masuk dari Vernon.

Cari sendiri bukumu di atap sana, aku sudah terlalu malas menunggu. Hahaha.

Lucas merotasi matanya dengan malas dan berlari kecil menaiki anak tangga. Setelah sampai Lucas mencari bukunya, tapi yang dia lihat malah sebuah gitar yang terletak di lantai, mungkin seseorang lupa mengambilnya, Lucas mencarinya di seluruh penjuru atap dan mencoba membuka gudang tapi terkunci, matanya mengintai dan menemukan tumpukan bangku yang lumayan tinggi.

Yang benar saja, apa mereka menaruhnya di tumpukan bangku

Dug

Huh? Bukankah itu suara pintu tertutup?

Segera Lucas memeriksanya dan benar saja kedua orang itu mengunci Lucas di atap sendirian.

"Akhh sialan" Lucas menendang dan mencoba mendobrak tapi tetap tidak bisa terbuka.

"Bersenang senanglah di atas sana, haha" terdengar kedua orang itu tertawa lepas karena berhasil menipu Lucas dan pergi meninggalkannya sendirian dengan cuaca yang kurang bersahabat, langit terlihat mendung dan angin berhembus sangat kencang.

Tidak bisa menelpon Kun dia sedang les, aku tidak mau mengganggunya.

Lucas kembali mencari bukunya, tumpukan bangku itu terasa berat, atau Lucas saja yang lemah?

Setelah beberapa waktu mencari akhirnya Lucas menemukan bukunya. Sekarang dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, tubuhnya tidak kuat untuk mendobrak pintu berteriak juga tidak ada gunanya. Mungkin jika menunggu pemilik dari gitar itu membukakan pintunya Lucas bisa pulang.

———

3 Jam berlalu, tapi tidak ada satu pun yang datang. Ponselnya kehabisan baterai dari 1 jam yang lalu dan tidak bisa menguhubungi ibunya.

"Ughh..." ntah kenapa perut Lucas terasa sakit.

"Tidak... tidak boleh sakit ghh" perutnya semakin sakit setiap detiknya, apakah ini karena roti yang dia makan istirahat tadi?
Lucas duduk bersender di sebelah pintu dan memegang perutnya yang sakit, tidak lupa memegang buku gambar lusuhnya, keringatnya bercucuran tidak kuat akhirnya Lucas meringkuk, sungguh perutnya terasa sakit bukan main. Angin berhembus semakin kencang, tubuh Lucas mengigil dan perlahan air hujan turun membasahinya.

Ceklek

Terdengar suara pintu terbuka, tapi Lucas sudah tidak peduli, perutnya sudah sangat sakit dan kedinginan.

"Siapa ini? Hei kenapa meringkuk di sini apa yang kau lakukan?" Tanya pria itu kepada Lucas, tapi tidak ada respon darinya.

"Aku hampir lupa mengambil gitarku yang ketinggalan" pria itu melewati Lucas tanpa menoleh ke belakang. Yang benar saja, pria itu seperti tidak peduli dengan Lucas yang meringkuk lemas.

"Hei, apa kai tidak ingin keluar dari sini? Apa seseorang menguncimu? Apa kau masih tidur?"

...

"Hei jawab aku!"

Pria itu mengampiri Lucas sambil membawa gitarnya yang sudah dimasukkan ke dalam tas gitar.

SCHOOL SOCIETY • Johnny x LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang