"Lucas, kau dapat rangking berapa?"
"Um.. " Lucas menunjukkan lembaran rangkingnya kepada Kun.289/300
"Hhhh berhentilah menggambar, kau harus belajar Lucas, tahun depan kita sudah kelas 12" Lucas mendengus kesal karena nasihat dari Kun yang terus menhantuinya, setiap hari Kun mengingatkan Lucas untuk belajar, padahal di rumah Lucas sudah belajar setidaknya 1-2 jam sehari, jika tidak terhambat karena dirinya harus mengantarkan ayam goreng pesanan setidaknya dia belajar selama 3 jam. Kemdian dia menggambar sampai larut malam.
"Aku sudah berusaha belajar Kun"
"Kalau gitu ikut les sana"
"Ibuku tidak mengizinkan, biayanya terlalu mahal"
"Ah sudahlah, ayo ke kantin kita harus mengisi perutmu, kalau tidak aku yang repot" Kun harus menjaga Lucas jika di sekolah, jika tidak Lucas akan di larikan ke Rumah Sakit seperti kelas 10 dulu karena melewati jam makan siang dan Kun harus menungguinya karena ibunya sibuk bekerja di kedai ayam goreng milik keluarga Lucas. Kun menarik tangan Lucas dan menggandengnya menuju kantin.Terlihat segerombolan siswa berlari menuju kantin, Lucas yang membawa semangkok mi yang masih panas itu menabrak salah satu dari mereka.
Brughh
"Aww.." Lucas meringis kepanasan karena kuah mi tadi mengenai tangannya.
"Hati-hati kalau bawa makanan" ucap pria tersebut datar, padahal dirinyalah yang tidak melihat ada Lucas sedang membawa makanan. Kun yang melihat kejadian tadi berlari menuju Lucas dan memarahi pria di depannya.
"Hei, aku lihat tadi kau yang menabraknya, minta maaf" teriak Kun kepada pria yang menabrak Lucas.
"Dia yang menabrakku" ucap pria itu dengan kesal.
"Oh, yang benar saja John jelas jelas aku melihatmu mengihiraukan dia saat membawa mangkok berisi mi tadi" Kun mulai marah karena kelakuan pria yang bernama Johnny itu.
"Kun... sudahlah... jangan hiraukan dia" Rasanya Lucas ingin menangis saja, ternyata kuah mi tersebut lebih panas dari yang ia kira, tangannya seperti melepuh dan mulai memerah.Kun mendengus pergi dan menarik tangan Lucas yang tidak terkena kuah mi ke uks. "Lihat saja besok John, kau harus minta maaf kepadanya"
Johnny menaikkan satu alisnya sambil mengangkat satu sudut bibirnya dan berkata "Emang dia siapaku? Pergi sana".————
"Lihatlah gara-gara perbuatannya tanganmu jadi melepuh", saat ini mereka berada di ruang uks.
"Tidak apa Kun, lagian siapa namanya tadi, Johnny? Dia tidak melihatku tadi membawa makanan" ucap Lucas dengan sedikit tersenyum.
"Tentu saja dia berlari mana mungkin melihatmu, tetep aja aku jengkel dia nggak mau minta maaf".Kun mencari salep untuk luka bakar di lemari obat tapi tidak menemukannya.
"akhhh di mana salepnya, kemarin aku melihatnya di sini". Terlalu lama menunggu Kun, akhirnya Lucas beranjak dari tempat tidur uks menuju wastafel di depannya dan mengaliri tangannya dengan air kran.
"Lucas! Aku mencarimu di dalam, kenapa kamu malah keluar"
"Kau terlalu lama mencari salep, aku cukup mengalirinya pake air juga udah sembuh""Tapi tetep aja.."
"Sudahlah"
"Bagaimana dengan makananmu, nanti kamu bisa sakit lagi" tanya Kun kepada Lucas yang masih berada di depan westafel.
"Aku masih ada roti di dalam tas, sana kamu ke kantin habisin makananmu, aku mau kembali ke kelas" Lucas mengusir Kun karena dia terus menatap khawatir kepadanya.
"Iya aku ke sana, pastikan kau makan roti itu mengerti?"
"Iya iya"———
Lucas menggeledah tasnya dan menemukan roti yang maksudnya, lalu Lucas mengecek tanggal kadaluarsanya dan terkejut karena sudah kadaluarsa dari kemarin. Ah sudahlah baru kemarin aja, masih belum ada jamurnya. Batin Lucas. Kemudian dia memakannya dengan lahap karena jam makan siangnya tadi tertunda sebentar.
Salah satu temen kelasnya menuju bangku Lucas dan menatapnya yang sudah menghabiskan roti makan siangnya.
"Apa?"
"aku dengar tadi kami ke uks cuma karena ketumpahan kuah mi ya, ahahaha gitu aja sampe ke uks"
Hhh kupikir ada sesuatu yang penting.
"Ga jadi ke uks " celetuk Lucas.
"Sama, tadi aku nemu ini di tasmu"
Lucas menoleh dan melihatnya dengan terkejut, ternyata itu adalah lembaran rangking dan nilai ujiannya. Lucas berdiri dan meneriaki temannya.
"Kenapa kamu ambil barangku, kembalikan!"
"Untuk apa, lihatlah nilaimu terbawah di kelas ini, dan lagi aku nemu buku isinya gambar nggak jelas nih bukannya udah aku katakan untuk tidak membawanya?" dia tersenyum kepada Lucas, dan mengibas-ngibaskan buku gambar kesayangan Lucas ke wajahnya. Memang sejak Lucas membawa buku gambarnya ke sekolah Vernon sering kali mengambilnya tanpa izin dan mengejek hasil karyanya, padahal belum tentu Vernon juga dapat menggambar sebagus yang Lucas gambar.
"Jangan buku gambarku, kembalikan Vernon!" Lucas mencoba mengambil bukunya tetapi tidak berhasil karena Daniel Berhasil mengambilnya dari belakang tangan Vernon, dia berbisik kepada Vernon, dan tersenyum jahil.
"Tapi nanti sepulang sekolah, ke atap, ok?" Kemudian Vernon keluar kelas dengan tawa dan lembaran rangking Lucas masih berada di tangannya.
Lucas kembali duduk di bangkunya, dia merasa frustasi karena gagal mengambil buku gambarnya, persetan dengan lembaran rangkingnya, mungkin mereka sudah menempelkannya di papan pengumuman sekolah dan mencoret-coretnya.
Selalu begini jika tidak ada Kun di sampingnya, mereka membully, selalu mengejek Lucas dan tentu saja Kun tidak tahu itu, mereka selalu bersikap baik di depan Kun.
"Ada apa? Kok kayak habis marah" tanya Kun yang sudah kembali dari kantin menghabiskan makanannya
"Nggak" jawab Lucas ketus.
———-
Bel pulang sekolah berbunyi, Lucas bergegas mengemasi tasnya.
"Lucas aku pulang duluan" ucap Kun sambil melambaikan tangan ke arah Lucas.
"Ya, aku ada urusan sebentar"
Lucas menunggu hingga kelasnya sepi baru dia menuju atap.
Ok, kau harus menemukan bukumu Lucas...
- To be continued
191013
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL SOCIETY • Johnny x Lucas
FanfictionWarn! bxb #Johncas 15+ Bahasa semi baku If you don't like it just ignore it. My first Johncas FF Start : 19 Oct 2019 End : 8 August 2020