Sampailah Alea dirumahnya. ia memilih untuk merebahkan sejenak tubuhnya dikasur purple kesayangannya itu.
Keadaan rumah masih sangat sepi. Adiknya masih disekolah, ibunya mungkin sedang ditoko dan ayahnya sedang sibuk bekerja dikantor.
Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi menandakan ada satu notifikasi masuk.
"palingan si Fajar" batinnya berbicara.
Dia sangat malas sekali untuk membukanya.
Ting!
Ponselnya kembali berbunyi. saat Alea akan mengambil ponselnya tiba-tiba ponselnya bergetar tertulis nama Kiara disana.
"Kenapa Ki?" tanya Alea bingung.
"Dimana lo Al?" tanya kiara cemas.
"Ya dirumah lah. menurut lo?" jawab Alea.
"Gak lagi mojok sama si Fajar lo?" tanyanya lagi. "Tadi kan dia mau jemput lo"
"Apa sih lo, enggak. dia mendadak gak bisa jemput" Jawab Alea.
"Anjir berarti yang gua liat emang si Fajar nih" ujar Kiara ngegas.
"Kenapa sih? ada apa?" Tanya Alea penasaran.
"Kesini aja deh ke cafe biasa, lo gak bakal percaya kalo gua yang cerita." ucap Kiara yang memutuskan sambungan teleponnya begitu saja.
Alea mematung ditempatnya. Ada apa sebenarnya?
Alea langsung pergi ke Cafe yang Kiara maksudkan tanpa mengganti seragam sekolahnya.
Sesampainya di cafe Alea melihat Kiara yang tengah menatapnya dengan cemas.
"Plis yah Le. kalo lo liat ini lo gak boleh nangis" katanya.
Kemudian Kiara membalikkan tubuh Alea ke arah belakang. alangkah terkejutnya ia saat melihat Fajar tengah duduk sambil merangkul seorang gadis berseragam sma.
Mereka tertawa sangat akrab seperti orang yang sedang berpacaran.
"Maapin gue tapi lo gak bakal percaya kalo gua yang cerita" ucap Kiara dengan nada khawatir.
"Gue gak papa" jawab Alea singkat.
Matanya memanas. cairan bening tanpa permisi tiba-tiba saja jatuh dari pelupuk matanya. Sial.
"Gue mau samperin dia," ucap Alea. "Ini udah terlalu sering"
"Yakin?" tanya Kiara ragu. Alea hanya mengangguk.
"Jar" panggil Alea. sementara lelaki yang ada didepannya kini sedang menatap ke arahnya dengan wajah panik.
Dia ketahuan selingkuh "lagi".
"KITA PUTUS!!" ucal Alea.
"Le, aku bisa jelasin."
"Gak perlu, ini udah terlalu sering. lo emang gak akan pernah berubah Jar, selingkuh udah jadi kebiasaan lo." ujar Alea dengan mata yang berkaca-kaca.
"Mbak dia pacar saya, tapi sekarang udah saya putusin. ambil aja nih pungut saya udah gak butuh lagi" ucap Alea pada seorang gadis yang ada disamping Fajar.
Kemudian ia pergi dari tempat itu, ia tak ingin berlama-lama lagi disana. Sudah cukup rasanya ia sudah muak dengan kelakuan Fajar.
****
Kini Alea tengah meringkuk diatas kasur miliknya dan menangis.
Seharusnya ia sudah biasa saja karena ini bukan kali pertama Fajar selingkuh. tapi perempuan mana yang akan tetap baik-baik saja melihat pacarnya bermesraan bahkan sampai berselingkuh dengan perempuan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean & Lea [END] √
NonfiksiCinta itu baik, namun ketika cinta sudah berubah menjadi tidak baik, pilihannya cuma ada dua bertahan untuk memperbaikinya atau pergi meninggalkannya.