Mutia"Persetan soal rasa, memandangmu dari sini sudah cukup bagiku ‘tuk terus jatuh padamu."
Chella
"Minta maaf itu harus ikhlas. Ngapain minta maaf kalau ujung-ujungnya kamu lakuin lagi?"
Jayanti
"Satu luka yang telah lama ku tutup rapat, tetapi hanya karena satu goresan yang tak sengaja kau buat malah membuat luka itu kembali terbuka tanpa dapat ku tutup kembali."
Shin
"Aku ingin bertanya, apa yang terjadi padamu sehingga diserang oleh [Minotaur]? Dan juga dari manakah kamu pergi? Bukannya putri kerajaan tetap tinggal di kerajaan? (Jurai)" dari RE: LIVE oleh Guirusia.
Jasmine
"Biarkan aku melepaskanmu yang pergi meninggalkanku begitu saja. Aku tak ingin mengingatmu lagi, aku tak ingin hatiku semakin terluka."
Jasmine
"Walau jarang sekali, tapi setidaknya kamu tidak sendiri. Masih ada unicorn lain yang seperti itu.” Ibu Starlight berjalan mendekati Starlight. Starlight hanya bisa diam mendengarkan perkataan ibunya sambil menunduk.” dari STARLIGHT GREAMS oleh AoiPinkieDashh
Jasmine
"Gerakan kakinya sangat lancar, tampak profesional dan tertata. Tidak seperti lari poni pada umumnya. Starlight terbelalak kaget melihatnya. Siapa poni itu sebenarnya?" dari STARLIGHT GREAMS oleh AoiPinkieDashh
Chen
"Wanita itu aurat. Jika ia keluar dari rumahnya, maka setan mengikutinya. Dan tidaklah ia lebih dekat kepada Allah (ketika salat) melainkan di dalam rumahnya."
Silvi
"Seringkali aku rapuh sebab jatuh. Namun, sealu saja aku gagal melupakanmu."
Luisa
"Sejauh apapun aku berlari dan sekeras apapun aku berteriak, tangan ini tak akan pernah dapat menggapaimu dan suaraku yang memanggil namamu tak akan pernah terdengar di telingamu."
Jasmine
“Di tengah perjalanannya, Starlight merasakan sesuatu yang aneh. Ada suara seperti suara mendesing yang sangat pelan. Starlight mencoba melihat ke sekitar, tapi ia tidak menemukan sumbernya. Sampai starlight menyadari sesuatu, ...” dari STARLIGHT GREAMS oleh AoiPinkieDashh
Lyong
“Lalu apa definisi percaya pada manusia? Beberapa berkata bahwasanya jangan percaya pada manusia jika tidak ingin hancur. Kujawab, ‘Definisinya adalah aku padamu. Hancur adalah estetikanya. Bagai sebuah crescendo yang tiba-tiba meninggi, dengan tak tahu malunya kalau ternyata semuanya menutup telinga, meringis karena jeritannya. Namun, tak pernah ada nada stabil nan cantik sebelum adanya crescendo. Itu kamu, crescendo.”
Shin
“Apakah kamu dengan percaya hidup lama? Aku percaya. Tetapi pikirkan, jika kamu akan lama hidup, apa yang akan kamu lakukan? Aku lebih memilih hidup pendek, tetapi bahagia dengan yang kucintai dibandingkan dengan hidup lama, tetapi penuh dengan kesedihan. Apa yang kamu pilih?”