Aku terlalu nyaman menatapi wajahmu yang sendu itu.
Terlukis kenangan di antara kita kala itu.
Aku menyesal menyudahi hubungan kita.
Hanya dengan mengingatmu saja, aku bisa meneteskan air mata.Saat kau yang biasa menemani ingin pergi, aku sadar akan satu hal.
Walau aku tak lagi memiliki, aku masih belum sanggup untuk kehilangan.Jangan pergi, kumohon ....
Kalimat itu tersangkut di ujung tenggorokan.
Kecerobohanku membuat ketidaktahuanmu menjadi prasangka yang tidak-tidak.Kau pergi ... tunggu ...!
Bukankah terlalu cepat?
Apakah kau bosan menghabiskan waktu denganku sebagai seorang teman?
Apakah status harus menjadi acuan kebersamaan?Aku menyayangimu, sangat!
Aku tak ingin kau terluka dengan kecemburuanku, mengertilah!
Tetaplah bersamaku, kumohon!
Ah, air mataku tak mau berhenti keluar!Di Kamar Sambil Menatap Fotonya, 18 Oktober 2020