20. Kekacauan

6.1K 427 89
                                    

Sebelumnya author tuh terkejud dengan kabar meninggalnya sulli. Abru juga aktif dah dapat kabar menyesakkan. Kasihan dia, padahal dia cast Stelle yang author buat, gak tau kalo kalian punya cast sendiri dalam bayangan. Author cuma mau mengungkapkan rasa turut berduka aja yang sedalam-dalamnya.

Maapkan kalo gak nge feel dam maapkan karna banyak typo mungkin.

Happy reading...

Carlos terduduk di depan pintu operasi setelah ia keluar. Saat ini ia tampak sangat kacau, lemas tak bertenaga. Air matanya pun menetes kembali mengingat janin miliknya dan juga Stelle. Ia tak tau akan begitu menyakitkan seperti ini, ia teringat akan sikap dinginnya pada Stelle akhir akhir ini, pasti Stelle sangat tertekan. Itu semua salahnya, salahnya jika Stelle tak memberitahukan apa apa padanya, salahnya jika Stelle lebih memilih menanggung sesaknya sendiri, ia benar benar bajingan..... bajingan..... yang tak punya hati. Ia sangat membenci dirinya sendiri saat ini. Ia begitu bodoh tak menyadari itu. Carlos terus saja mengumpati dirinya sendiri dalam hati.

Orang lain yang melihat betapa kacaunya dia saat ini pasti akan berfikir dua kali untuk mengajaknya bicara. Carlos benar benar hilang kendali dirinya. Hatinya hancur, entah mengapa ini adalah hal paling menyakitkan yang pernah ia lalui dalam hidupnya. Hal paling menakutkan melebihi trauma nya. Mungkin traumanya akan berganti segera, ia akan trauma menyakiti Stelle, ia akan trauma bersikap dingin pada Stelle, ia akan trauma membentak gadis nya itu, ia berjanji tidak akan melakukannya lagi... tidak lagi, sekarang prioritas hidupnya adalah Stelle. Ia akan memperjuangkan Stelle.

Setelah apa yang terjadi kini, rasa sakit yang ia rasakan ketika melihat Stelle seperti itu, menyadarkan Carlos akan arti sebuah cinta.

Ya, ia yakin saat ini bahwa rasa yang selama ini ia rasakan untuk Stelle itu rasa cinta. Selama ini ia belum yakin tapi kini ia tau persis jika ia sudah mencintai istri nya itu. Rasa takut kehilangan, rasa benci melihat tangisnya, rasa sesak Stelle juga bisa ia rasakan. Ia yakin itu cinta, ia yakin ia mencinta Stelle. Oh, tolong selamatkan Stelle nya, ia bisa mati jika terjadi sesuatu dengan Stelle. Seumur hidup ia tak akan memaafkan dirinya, tidak akan.

"Carlos..." panggilan itu membuyarkan fikiran kacau Carlos. Manik matanya menatap ke sumber suara seorang wanita yang memanggilnya.

Wajahnya menangkap siluet seseorang yang begitu ia benci. Bisa bisanya gadis gilak itu masih tersenyum memanggilnya saat ini.

Carlos menatapnya tajam, ia kehilangan kendali dirinya hingga ia mendekati Adelle kemudian mencekiknya.
"Dasar jalang.... semua ini terjadi karna mu, kau perusak hidupku, tak perduli dulu ataupun sekarang kau selalu saja menjadi sumber petaka ku. Bisa bisanya kau muncul dan tersenyum disini, aku tak akan memaafkanmu. Pergilah kau ke neraka" teriak Carlos emosi sambil terus mencekik leher Adelle makin kuat membuat gadis itu memekik merasakan pengap, pasokan oksigennya menurun.

Carlos benar benar hilang kendali dirinya saat ini. Ia bukanlah tipe pria yang suka menyakiti perempuan. Ia bahkan terkenal dengan sikap murah hatinya, ia tak akan pernah melakukan hal sekeji itu untuk menyakiti perempuan. Namun kini ia kehilangan kontrol nya, dan itu membuktikan jika ia benar benar sangat emosi saat ini. Ia benar benar sangat marah saat ini. Dan jika Carlos sudah marah, maka tiada ampun bagi siapa pun yang berani mengusiknya.

"Dr Carlos.... dr Carlos...anda Harus tenang. Ini rumah sakit, anda tidak bisa membunuh orang disini, lepaskan dia" ucap seorang satpam yang datang untuk melerai nya. Disana juga sudah banyak orang yang menyaksikan, sudah dipastikan hal itu akan jadi bahan gosipan namun ia tak perduli. Ia benar benar sangat marah saat ini. Matanya memerah, andaikan ia iblis maka sudah dipastikan tanduknya akan keluar.

Bugh....bugh....bughh...

Carlos mendapatkan serangan mendadak dari seseorang yang datang entah darimana membuat cekalannya pada leher Adelle terlepas dan gadis sialan itu terjatuh di lantai dengan terbatuk batuk.

Accident With Prospective Brother In Law (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang