15. Adelle

7K 361 49
                                    

Malam ini sengaja up lagi, karna besok sepertinya gak bakalan up. Mungkin bakal up antara jam 00.00-02.00 karna author dalam mode kuota malam.

Happy reading...

Adelle??

Seketika kedua kaki Stelle lemas. Hampir saja ia limbung jika Carlos tak segera menangkapnya. Wajah itu pucat seketika.

Ada apa ini? Mengapa Carlos membawa Adelle? Apa rencana Carlos membawanya pulang? Banyak pertanyaan bersarang di otaknya saat ini. Tapi Stelle terlalu lemah untuk mengatakannya.

"Kau kenapa?? Mengapa kau tiba tiba mau jatuh?" Tanya Carlos sembari mengangkat tubuh lemah Stelle dan membawanya dari depan pintu ke dalam dan diikuti oleh perempuan yang bernama Adelle itu.

Tidak ada jawaban dari Stelle atas pertanyaan Carlos.

Stelle pingsan di gendongan Carlos. Terlalu syok hingga hatinya belum siap, ia masih belum bisa mencerna dengan baik semua itu.

2 jam setelahnya...

Stelle mengerjabkan matanya. Kesadarannya mulai kembali. Bisa ia lihat jika sekarang ia sedang berbaring di ranjang kamarnya dengan Carlos. Saat ia menelusuri ruangan itu, ia tak melihat siapa pun juga. Tidak ada Carlos. Dimana pria itu?

Stelle mencoba bangkit dan lalu duduk di ranjangnya. Ia masih terlalu lemas hanya untuk sekedar berdiri saja. Dimana Carlos hingga ia tak menemaninya saat dirinya tidak sadarkan diri. Terakhir kali ia begini pria itu ada di saat ia siuman. Tapi kini kamar itu kosong dan hampa.

Tidak lama kemudian muncul seorang wanita cantik dari balik pintu kamar membawakan nampan berisi makanan. Ya, Stelle ingat sekarang. Penyebab ia pingsan, dan apa yang ia lihat sebelum ia tak sadarkan diri.

Adelle...
Ya, perempuan yang kini memasuki kamarnya dan Carlos adalah Adelle. Perempuan itu kini tersenyum ramah padanya. Dia sangat cantik membuat Stelle tak percaya diri ada di dekatnya.

Tubuhnya tinggi dan langsing, ia memiliki proporsi tubuh seperti model. Berbanding terbalik dengan dirinya yang bertubuh mungil.

"Kau sudah sadar?" Tanya Adelle. Bahkan suaranya pun sangat lembut, cara bicaranya sangat anggun. Siapapun pria pasti akan mudah jatuh cinta padanya.

"Hmm.." jawab Stelle singkat sambil mencoba membentuk senyum tipis di wajahnya.

"Kau masih tampak pucat" ucap Adelle sambil menempelkan telapak tangannya di kening Stelle.

"Dimana kak Carlos? Mengapa ia tak disini?" Tanya Stelle
"Dia keluar untuk membeli obat"
"Hmmm" Stelle tak tau harus bagaimana berekspresi dan menanggapi kedatangan Adelle. Seandainya ia tak tau kenyataan jika Adelle adalah kekasih masa kecil Carlos, maka ia akan dengan senang hati menerimanya. Setidaknya ia akan memiliki teman baru, dan ia juga bisa lihat kalau Adelle itu sangat baik, dan hal itu membuatnya jadi semakin tidak percaya diri. Ia jadi semakin merasa jauh tak bisa di bandingkan dengan Adelle.

"Apa kau tak akan bertanya siapa aku?" Tanya Adelle penasaran. Karna sedari tadi Stelle seakan canggung tehadapnya dan seakan tau siapa dirinya.

"Kau Adelle" jawab Stelle singkat membuat Adelle terkekeh geli.
"Maksudku, apa kau tak akan bertanya siapa Adelle dan untuk apa ia disini?" Pancing Adelle lagi.

"Hmmm... kalau gitu jelaskan saja" ucap Stelle tak ingin repot. Sejujurnya ia hanya takut saja mendengar kenyataan.

"Sepertinya nanti saja saat Carlos datang" ucap Adelle berhasil membuat Stelle kesal. Bukannya perempuan itu tadi yang menawarkan? Lalu mengapa sekarang jadi harus menunggu Carlos? Apakah seserius itu? Apa tujuan mereka?

Accident With Prospective Brother In Law (Proses Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang