Salah mengartikan itu mungkin sudah tidak tabu lagi. Hanya saja perhatian membuat kita terjerumus dalam anggapan yg salah.
Terdiri dari Aku, Kau, Dia dan Dia,
Pernah berikrar sebuah janji, bahwa Kita tak boleh ada yang saling suka. Dan yang terjadi rasa seperti itu tak dapat di bendung. Diam - diam sahabatku menyukaiku.. sedangkan aku mencintai wanita lain.
Antara dua hal yg sama sekali tak ingin Saya jadikan sebuah pilihan. Harus bagaimana? Aku juga butuh egois itu. Sahabatku benci padaku karena ku tak bisa membalas apa yang dia rasakan terhadapku. Pepatah bilang rasa memang tak bisa di paksa bukan?. Jujur ku tak ingin semua hancur, antara perasaan sahabatku dan perasaan wanita yg saya cintai. Dan pada endingnya, Saya memilih untuk tetap mencintai wanita yg saya cintai. Jika sahabat Saya membenci saya, saya hanya ingin berkata :
"Aku hanya ingin berteman baik seperti dulu, tanpa ada rasa, tetap enjoy jalani obrolan kita seperti dulu. Cobalah untuk menepati janji kita. Meski semua telah berbeda, cobalah pahami maksud hati. Meski Saya tahu perasaan teriris itu. Saya hanya ingin semua kembali normal. Saya tahu kamu butuh waktu, untuk melupakan rasa tapi jangan saya sebagi sahabatmu. Tetaplah jadi teman yang baik."
Untuk wanita yang telah menunggu saya:
"Meski Saya tahu, kamu menyalahkan atas kehadiranmu kembali dalam kehidupan saya itu salah. Kamu tak ada sangkut pautnya terhadap mereka, dan tetaplah disini, Saya mencintaimu. Jangan pergi lagi"Oke guyss,, sedikit cerita tentang teman saya nih.. tanpa ada nama asli di dalamnya.
Petuah dari saya, menjaga perasaan orang lain itu tidaklah mudah. Lakukan saja apa yg menurutmu baik, tapi jangan sampai berlebihan. jika berlebihan, alhasil dia akan salah mengartikan. Kamu harus Tahu yg namanya sahabat apalagi laki2 dan perempuan itu tidak hanya satu, dua, yg mengalami hal ini. Tapi setiap orang pasti tahu dari pengalaman orang lain. Jadi belajarlah dari pengalaman yg sudah ada..
Oke kawan.. terimakasih sudah mau bercerita.