Chapter 8 : Let's fix this

25 2 2
                                    

"MALES GW MALES!!!" Teriak seorang pria dikamarnya yang sedang memikirkan kejadian hari ini, teriakannya cukup kencang namun terbungkam karena ia membenam wajahnya ke dalam bantal.

'DUBRAK' seseorang memasuki kamar pria itu dengan sangat brisik, "BRISIK BANGET SI LO," Pria itu mengangkat kepalanya dari bantal dan menengok ke samping, ke arah pintu masuk, "Eh, mah maap ma, Gavin kira mama temen Gavin" Gavin celingak celinguk tersenyum malu melihat wajah mamanya sudah kesal dengan tingkah Gavin,

"Kamu kira mama gatau kamu ngapain??" Vina Angela, seorang wanita yang dipanggil 'Mama' oleh Gavin, sedang terlihat sangat emosi saat ini, "apa si ma? Udah dulu ma, Gavin capek mau tidur" Gavin berdiri dan membujuk Vina keluar, ia sudah tau sebentar lagi ia akan terkena ceramah yang panjang,

"Mana tas kamu??" Vina membantah permintaan Gavin untuk keluar dan semakin terlihat kesal, "tas Gavin ada di sekolah ma, Gavin ijin, lagi sakit, Uhuk uhuk!" Gavin ber-acting batuk se-dramatis mungkin untuk mendapat perhatian mamanya, "batuk kamu? Minum vixs formula 43 sana, sebotol ya, biar batuk beneran" Vina menerobos masuk ke dalam kamar anaknya dan duduk di atas kasur,

"Mama tu ga ngerti lagi sama kamu, Gav, bayar sekolah mahal-mahal, kamu sia-siain, kamu malah bolos, kamu adalah anak pertama yang berhasil bolos dari kelas, liat ade ade kamu, gada yang begitu, kamu harus jadi contoh dong buat ade ade kamu, udah kamu ga usah ngelawan, pihak sekolah udah nelpon mama, mau kamu pura-pura batuk, pura-pura pingsan, alasan inilah itulah, mama ga percaya mama cuman mau kamu yang terbai-"

"Shhhhh, mah," Gavin memotong perkataan Vina dan memegang tangan mamanya itu, "Iya, Gavin ngerti, gabakal Gavin ulangi, untuk sekali ini aja ya mah, Gavin janji lain kali ga balal bolos. Iya Gavin tau bayar sekolah itu mahal, Gavin udah belajar mati-matian ko ma, tenang mah Gavin udah gede, udah bisa mikir" Gavin memberi senyuman yang paling manis,

"Iya mama tau kalo kamu udah gede Gav, maka justru itu harusnya kamu jangan bolo-"

"Mah" sekali lagi, Gavin memotong perkataan mamanya itu, "Mama percayain aja sama Gavin, sekarang mama istirahat, kalo disini terus nanti darah tinggi, daripada mama marah-marah ke Gavin yang ga ada gunanya, mendingan mama istirahat, lumayan biar awet muda, hahaha" Gavin mengambil kesempatan untuk membuat mamanya itu tersenyum, akhirnya Vinapun keluar dari kamar Gavin.

Gavin mengambil black hoodie-nya lalu pergi keluar rumah.

🌹🌹🌹

-Sedangkan itu, di sekolah Tarunajaya...

"Gamau" David tersenyum

"Lah? Kenapa?" Tanya Kalila dengan wajah cemberut

"Masa cewe yang ngajak, harga diri gw kemanee" David tertawa dan melirik Kalila

"Jadi gimana?"

"Mau pulang bareng ga?" David memberikan senyuman manis yang membuat Kalila sedikit salah tingkah,

"Kuy hahaha" Kalila berlari kecil ke gerbang sekolah, tidak menyadari ada yang sedang tersenyum malu di belakangnya. David menyusul Kalila dan menangkap tangan kanan Kalila yang bergerak tak terarah, "Kal" suara David mengelilingi telinga Kalila, Kalila berbalik dan mendapati David yang berjarak sangat dekat dengannya, 'glek' Kalila menelan ludah, tak tahan melihat wajah David yang sedang tersenyum kearahnya, "i-iya?" Kalila berusaha menjawab,

"Tempat parkirnya disanaaa hahaha, lo mau jalan kaki ke rumah gw???" David melepas tangan Kalila dan tertawa, "Wah apasih??? Ya masa gw ikut ke tempat parkir, ya lo ambil kek motor lo, bawa ke sini, gimana si lo" Kalila kesal dan melanjutkan langkahnya ke gerbang sekolah, "pfffft" David tersenyum jahil dan berlari kecil ke tempat parkir, "CEPETAAANN UDAH MENDUNG NIH!!" teriak Kalila dari belakang.

'TIN TIN' bunyi klakson motor ninja David membuyarkan lamunan Kalila. "Nih helmnya" ujar David sembari memberi helm kepada Kalila, Kalila tersenyum lalu mengambil helm itu kemudian mengenakannya. Kalila terdiam sebentar, memikirkan hal hal tak penting, seperti bolpoin yang ia jatuhkan saat di kelas tadi adalah milik Hans yang sekarang telah menjadi miliknya, "Kal? Naik Kal" ucapan David membuyarkan lamunan tak pentingnya itu.

Kalila naik ke motor lalu berkata, "Dav? Ayo jalan Dav, mau nungguin apa? Kaya angkot aja nungguin sampe penuh hahaha"

Motor ninja David akhirnya melaju sangat kencang dan membuat Kalila takut, "pelan-pelan woiii" teriak Kalila dari belakang, "Gabisa, udah mendung, nanti ujan!!" Teriak David balik, Kalila memukul pundak David, "elah paling mendung lewat doang"

'SRASSSSH' Hujan lebat turun tepat setelah perkataan Kalila, "kena karma kan, lo si" ujar David dan menghentikan motornya untuk berteduh, "kenapa ga lanjut jalan?" Tanya Kalila polos, David tersenyum geram menarik napas "Gaaaaa papa" jawab David, malas menjawab pertanyaan Kalila,

"Kalila? David?" Terdengar suara bass yang sangat familiar bagi mereka berdua sedang memanggil mereka, Kalila menengok, "Gavin"

🌹🌹🌹

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Crush Is A Playboy?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang