Chapter 4 : Are you serious?

38 8 7
                                    


TRING!!!

Bel pulang berbunyi, murid-murid SMA Tarunajaya bersukacita, terlihat raut bahagia tergores di wajah mereka.

"La, mau langsung pulang?" Tanya Gavin yang langsung menghampiri meja Kalila.

"Iya, kenapa emang?" Jawab Kalila sambil membereskan buku-bukunya.

"Gw anterin, mau ga?"

"Apaan sih, gausah, gw dijemput" Kalila masih sibuk membereskan buku-bukunya

"Ck, gw anter pake mobil, la"

"Trs kenapa? Gw gamau"

"Kalo gw traktir makan, mau?"

"Traktir makan apa?"

"Terserah lo"

"Ish, ngajakin makan tapi gatau mau makan apa, gimana si lo"

Kalila berdiri dan menghampiri Shainia yang sedang menulis catatan yang diberikan di bukunya.

"Shai, pulang kuy" ajak Kalila tersenyum

"Lo ditawarin dianterin noh sama Gavin, gamau?" Jawab Shainia meledek Kalila

"Ngapain juga gw dianterin dia hahaha, yaudah cepetan, mau pulang nih" balas Kalila

Shainia membereskan bukunya dan berjalan keluar duluan sementara Kalila mendapati Gavin menatapnya kesal.

"Apa?" Tanya Kalila tanpa sedikitpun senyuman

"Kurang baik apa coba gw sama lo, lari lapangan udah gw gantii-"

"Oh, jadi lo gantiin gw itu ada maunya ya?" Potong Kalila

"Duluan ya" kata Kalila sambil melangkah keluar kelas.

Gavin menatap Kalila dengat tatapan sedih bercampur kesal.

🌹🌹🌹

"Shai, gw baru inget, besok ada PR kimia ya?" Tanya Kalila sembari berdiri di depan gerbang sekolah

"Oh iya, lupa gw hahaha, kenapa emang?" Jawab Shainia

"Kerjain bareng yu? Gw ke rumah lo"

"Ok"

Kalila menelpon Ella dan mengatakan bahwa ia akan ke rumah Shainia untuk mengerjakan PR bersama.

Kalila dan Shainiapun pergi ke rumah Shainia dengan menggunakan grab car yang di pesan oleh Shainia.

Sesampainya di rumah Shainia, Kalila melepas sepatunya dan masuk ke ruang  tamu.

Kalila kaget, rumah Shainia sangatlah bagus, sofa yang modern, lampu Gantung Chandelier, TV 80 inci, lantai marmer, jendela yang cukup besar, goals.

"Masuk aja ke kamar gw, ada di ujung sana" Kata Shainia sembari menunjuk ruangan yang terdapat di ujung  ruang tamu tersebut.

Kalila menuruti Shainia, dan masuk ke kamar Shainia.

Beberapa menit kemudian, Shainia masuk ke kamar dan duduk di sebelah Kalila, kemudian mereka berdua mulai membuka buku dan belajar.

Di keheningan, Shainia berkata, "La"

"Hm" jawab Kalila masih fokus mengerjakan soal kimia

"Gw ngerasa, Gavin suka deh sama lo"

"Maksud lo?" Kalila berhenti menulis dan menghadap Shainia yang terlihat serius.

"Dia kaya ngedeketin lo banget, La. Masa lo ga peka"

"Biasa aja, dia kan playboy"

"Biasanya, ga ada cewe yang pernah dibantu Gavin kalo si cewe di hukum, pasti Gavin biarin aja, tapi sama lo, Gavin seakan peduli"

My Crush Is A Playboy?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang