Love Of Pureblood

The Right One!

Haaaai...oraemanidaaa~ bogoshipoyooo~ kkk~

Selamat membaca Lovelydeul~

**

"Kalung itu dipakai Hyunji, maka dialah soulmateku."

"Mwoo? Benarkah?" Tanya Hyukjae.

"Aku membaca semuanya, bahkan gambar kalung itu juga ada dicovernya." Mulai Siwon dengan mata yang tidak fokus. "Buku itu mengatakan kalung destiny memang sengaja dibuat vampire terdahulu, atau lebih tepatnya kakek buyutku untuk istrinya, karena didalam kalung itu tersimpan kekuatan vampire darah murni yang disematkan untuk melindungi dan menjaga soulmatenya dari bahaya apapun."

"Saat halmonie buyutku menjadi abu bersama harabeoji, kalung itu diberikan pada kakek dan diteruskan untuk appa yang diberikan pada umma. Setelahnya umma langsung menambahkan darahku didalam kalung itu."

"Dan dulu, 13 tahun yang lalu appa memberikan kalung itu pada anak kecil yang menerima darahku saat dia sakit." Siwon terdiam sesaat.

"Lalu?" Hyukjae terlihat tidak sabar.

"Aku melihat anak kecil itu sebentar dengan rambut hitam dan kulit putihnya, setelah itu ia harus pergi karna vampire yang lain pasti akan mengajukan protes atas darah murni yang diberikan padanya. Appa memberikan kalung itu sebagai tanda bahwa dia akan menjadi soulmateku, karna setelah menerima darahku dia akan terus bergantung pada kalung itu, atau darah murniku."

"Bagaimana jika kau tidak ada?"

"Seperti yang kalian tahu, jika dia vampire, dia akan menjadi abu saat aku memilih soulmate lain."

"Jika dia manusia?" Tanya Heechul.

"Jika dia manusia aku harus segera membuatnya menjadi milikku atau dia akan meninggal saat aku memilih soulmate lain."

"Lalu apa yang kau lakukan?" Tanya Sungmin.

"Aku tidak tahu hyung."

"Siwon, kau harus mengambil tindakan, kalung itu ada dileher Hyunji berarti dia..."

"Aku tidak tahu hyung, apa benar itu kalungnya?" Tanya Siwon masih mencoba menyangkal.

"Ne, itu kalung umma choi, kami yakin."

"Molla~ Kyuhyunku bagaimana hyung, aku mencintainya." Ucap Siwon dengan wajah putus asa.

"Kami juga tidak tahu Siwon, tapi kau harus memikirkannya dengan baik." Ujar Heechul.

Siwon langsung berdiri dari duduknya. "Saat ini aku hanya memikirkan Kyuhyun, aku harus melihatnya hyung."

Namja tampan itu langsung berjalan menuju pintu atap untuk turun ke kamarnya. Namun tiba-tiba saja pintu itu terbuka secara paksa membuat Siwon tersentak.

"Oppah!?!" Panggil Tiffany.

"Tiff!? Wae?! Gwenchana?" Tanya Heechul.

"Oppa!! Hyunji~ dia..tolong aku oppa~"

"Apa yang terjadi?!" Tanya Ryeowook langsung mendekat.

Para namja yang lain pun mendekati yeoja cantik itu yang tidak bisa berkata apa-apa. Namun detik selanjutnya mereka semua sudah menghilang turun kebawah kecuali Siwon yang masih mematung disana.

**

Didalam kamar Hyunji, yeoja cantik itu terbaring dengan keringat membanjiri keningnya. Nafasnya juga terputus-putus dan sesekali terhenti dan ia memejamkan matanya.

Tangannya menggenggam dada kiri tepat dimana jantungnya berdetak cepat. Yeoja cantik itu nampak begitu kesakitan menahan sesuatu didadanya.

"Hyunji-ya~" Panggil Heechul.