"Woyy bangsat! Mana PMR ini?! Lama banget. Anjing! Cepetan goblok! Adek gue butuh pertolongan" teriak Novi histeris yg melihat darah dikepala adeknya itu
Aldi yg melihat kekasihnya yg histeris disana segera mengakhiri permainannya dan menghampiri Novi. Aldi? Iyaa, dia pacar Novi yg juga sebagai sahabat kecil dari Novi. Dia juga menjabat sebagai ketua OSIS di IHS tapi kelakuannya yg berandalan itu tak menurunkan jabatannya, karena yaa kalian pasti tau apa alasannya. Dia adalah Aldie Alfian Raeval.
"Nov, uda dulu yaa. Jangan teriak² itu PMR uda bopong Kaka kok" ya, laki-laki yg jatuh dan terbentur itu bernama Kaelan Athala Bagaskara. Adik kandung dari Novi
Dilain sisi, terlihat wajah Dewi yg menunjukan kecemasan di wajah cantiknya. Gadis itu menarik² ujung bajunya dan sesekali menggigit bibir bawahnya. Cemas. Takut. Menjadi satu
"Dew, mending samperin gih. Ntarr kalo dia nanya, bilang aja kalo lo anak PMR baru. Sono dah! Daripada lo cemas ga jelas disini. Mending samperin. Obatin dia. Temu kangen dahlu" ucp Sheril yg peka dengan keadaan adiknya ini
"Okee, gue pamit kesana dulu yee. Do'ain gua biar ga gerogi" ujar Dewi dengan was-was
"Iyee, buru sono!" ujar Rara seperti mengusir
✨✨✨
Di UKS. Kaka duduk dengan santai dan tetap dengan wajah datarnya. Itu yg bisa Dewi liat dari luar UKS.
Tanpa Dewi ketahui, Novi tiba-tiba saja masuk dengan tergesa-gesa. "Dek, baek-baek ajee kan? Kaga ada yg lecet selain ni jidad kan? Mana yg sakit lagi? Mana yg luka lagi? Ha? Bilang! Biar gue anter ke RS ayoo!?" ujar Novi ngegas tanpa jeda
"Bisa diem ga lo!?" gertakan keluar dari bibir Kaka. Dia kadang bingung dengan kakaknya, kadang dingin, kadang juga cerewet. Seperti sekarang ini.
"Jawab gue bangsad!" ngegas lagi kan Ka
"Gue gapapa. Uda mendingan kok. Cuma di pala gue rada pusing karna jidad gue ni" jelas Kaka yg mulai geram dengan kakaknya ini
"Ohh yodah. Gue keluar. Bye!" ujar Novi dan langsung melenggang pergi
"Tadi nanya panjang lebar, uda dijelasin malah di tinggal gitu aja. Tai emang!" guman Kaka pelan
Novi keluar dari UKS tak sepenuhnya langsung meninggalkan Kaka sendiri, Novi melihat ke arah Dewi dan berkata
"Masuk sono! Obatin adek gue!" ujar Novi dan selang beberapa detik, dia benar-benar meninggalkan UKS
Disinilah. Tersisa Dewi sendiri. Didepan UKS. Sunyi. Deg²an. Lamunan Dewi tentang apa yg akan terjadi setelah ini mulai memenuhi otaknya. Tapi lamunannya terpaksa buyar krn suara berat dari seorang Kaka menginterupsi dirinya utk menghentikan lamunannya
"Woy! Lo PMR kan? Sini bantu gue obatin luka gue!" ujar Kaka sedikit berteriak agar Dewi dengar
"Emm i-iya kak" Dewi salah ucap! Dia memanggil Kaka 'kak'? Hello? Disini umur mereka sama cm beda bulan aja sih.
"Lo kelas 10 kan?" tanya Kaka mmemastikan
"Iya" dng polosnya Dewi membenarkan ucapan Kaka