Duarrr!!! Dabel apdetttt☺
Hepi riding gan☺Maap masi belum ada jadwal up netap yaaa
Nikmatin ajah yaaa☺Klen sayang ucin, ucin sayang babangbiber☺
Ngga ngga, ucin sayang klean ugha☺DAHLAH! HEPI RIDING GAIS☺❤
•••••••••Setelah kejadian yg menimpa Neisya minggu lalu, terdengar kabar kalau Neisya libur sekolah sampai 1 minggu lamanya. Banyak murid atau guru yang mengatakan bahwa Neisya sakit parah. Masa iyaa?
Sebenernya Neisya hanya malas bersekolah dan memilih untuk menetapkan diri di rumah sakit. Memang aneh, kebanyakn orng ga betah di rumah sakit, ini si Neisya malah betah banget di rumah sakit. Mungkin hal yang membuatnya betah berlama-lama disini itu karena hadirnya laki-laki itu. Perhatiannya. Kasih sayangnya. Itu yg membuat Neisya betah disini.
"Sya?" tanya laki-laki berbadan kekar dan masih mengenakan seragam sekolah di ambang pintu rumah sakit.
Neisya yg tengah melamun mengingat" tentang perhatian laki-laki itu terbuyarkan, sebab laki-laki yg membuatnya melamun itu sudah ada di depan mata nya.
"Lo kenapa ga pulang aja sih? Betah banget disini? Banyak yg ngira lo sakit parah loh di sekolah" ujarnya yg hanya di tanggapi dengan kekehan dari bibir mungil Neisya.
"Gue emng sakit parah Bi. Buktinya gue sering ngantuk2 ga jelas gini. Kan kan?" ujarnya yg hanya dibalas gelengan kepala oleh Abi
"Lo emng ga khawatir apa? Orang tua lo bakal nyariin lo stelah 1 minggu ga balik ke rumah?"tanya Abi yg heran dengan kedua orang tua Neisya yg sama sekali tak pernah hadir ke rumah sakit ini untk menjenguk anaknya.
Neisya terdiam mendengar pertanyaan Abi tadi. Tapi ide konyol mulai menjalar ke otak Neisya.
"Ga bakal lah. Gue uda hubungin mereka buat ga dateng kesini. Supaya gue bisa dirawat terus ama cogan2nya IHS" jawabnya santai dan disertai naik turunnya kedua alisnya.
"Sarap lo emang!" sarkas Abi disertai kekehan geli dari bibirnya.
Saat kedua sedang asik tertawa mendengar ucapan Abi tdi, Tiba-tiba tawanya mereda saat ada seorang suster dengan tak sopannya masuk kedalam kamar Neisya tanpa mengetuk pintu.
"Maaf, saya hanya mau mengantarkan makanan untuk nona Neisya" ujarnya menunduk karena takut dengan tatapan menusuk Abi.
Merasa tak ada sahutan dari kedua sejoli ini, suster itu segera meletakan nampan yg berisi makan siang utk Neisya di kasur. Dan segera berlalu pergi dari sana. Saat pintu sudah tertutup, tawa Neisya pecah.
"Bwahahahaha!!! Anjirr gilaaa. Lucu bat dah tu muka si suster"
Abi yg mendengar umpatan" kecil dari bibir Neisya hanya bisa tersenyum tipis. Neisya ini memang sangat mirip dengan cacanya.
"Udahan ketawanya! Nih buruan makan lo! Mati baru tau rasa lo!" sarkas nya.
"Ye ileh bang! Gitu amat!"
"Diem lo! Biar gue yg suapin"
"Eh gosah gosah. Gue bisa sendiri kok"
"Gaada! Mending diem makan yg bener ya cantik"
Mendengar kata itu seketika Neisya dibuat bungkam. Dan langsung menerima suapan dari Abi.
"Bi, lo knp jd gini sm gue?" tanyanya disela² makannya
"Gatau juga."
"Kenapa lo berubah gini sih Bi?"
"Gue ga berubah! This is me!"