Maaf banget ya updatenya lama hehe.. Soalnya aku ngetiknya kalau lagi mood aja😅
But, aku seneng banget karena banyak pembaca baru di lapak ini..
Welcome new readers😘
Untuk pembaca lama I❤UHappy reading guys!
_____________________________________
Liana melangkahkan kakinya keluar lift di ikuti seorang pria di belakangnya. Ia menyusuri lorong gedung apartemen Lisa dan berhenti tepat di pintu apartemen bernomor 105. Liana dengan cepat menekan tombol-tombol angka kata sandi yang diberikan Lisa. Setelah terdengar suara 'bip' Liana menekan gagang pintu itu dan mendorongnya.
Liana masuk lebih dulu karena ia ingin memastikan teman baiknya itu menempati janjinya untuk tidak lagi melakukan pertempuran desahnya dengan kekasihnya itu di apartemen. Tapi bukan Lisa namanya jika tidak mengingkari janjinya. Liana tahu bener seperti apa teman baiknya itu.
Liana menghela nafasnya kasar saat telinganya kembali menangkap suara erangan dan desahan.
"Kenapa harus di situasi seperti ini?!" gerutu Liana pelan.
"Tutup kedua telingamu, Mr. Carlson!" perintah Liana pada pria yang sekarang ada di hadapannya. Liana berharap semoga saja dengan melakukan itu pria itu tidak dapat mendengar suara erangan dan desahan yang keluar dari kamar Lisa.
Pria itu mengangkat satu alisnya ke atas. Ia lalu mengangkat ke dua tangannya dan meletakkannya di ke dua telinganya. Darel menuruti perintah Liana dengan sangat baik.
"Why?" tanya Darel penasaran.
"Jangan banyak bertanya! Lakukan saja perintahku!" Darel memajukan bibirnya seperti anak kecil yang di marahi orang tuanya. Sebenarnya siapa bosnya disini?
Darel dengan kesal melangkahkan kaki masuk ke dalam apartemen yang luasnya tidak lebih dari luas kamar miliknya.
"Shtt.. nghh.."
"Aghh uhh.. yeahh.."
Darel mengernyitkan dahinya saat gendang telinganya menangkap suara-suara erangan dan desahan seorang wanita.
'Oh.. Shit! Desahan sialan itu membangunkan juniorku!' Batin Darel. Terasa sangat sesak sekali di bawah sana.
"Ugghh.. ahh Chris terus sepertii itu jangann berhentii.."
Darel lagi-lagi mengangkat satu alisnya ke atas. Semakin ia memasuki apartemen semakin suara itu terdengar jelas di kedua telinganya. "Apa kau menyalakan sesuatu semacam video yang mampu membuat semua pria menegang, Ms. Collins?" tanya Darel menyeringai.
Liana melotot mendengarnya.
Ternyata tidak ada gunanya pria itu menutupi ke dua telinganya. Suara desahan dan erangan Lisa masih tetap bisa di dengar olehnya. Oh astaga! Seharusnya Liana membiarkannya mengenakan toilet umum di pinggiran jalan atau di manapun Liana tidak peduli asalkan tidak di apartemen terkutuk ini. Kalau sudah begini ingin rasanya Liana menghilang dari hadapannya dan tidak kembali lagi.
'Ya tuhan.. Kumohon tolong selamatkan aku untuk kali ini saja!'
_____________________________________
Washington D.C. Amerika Serikat, 10:30 pm
KAMU SEDANG MEMBACA
MY JERK BOSS
Romance[ADULT ROMANCE | CEO SERIES] Apa yang diharapkan dari kehidupan Liana yang bekerja sebagai administrator disebuah kantor cabang yang letaknya jauh dari pusat kota? Tentu saja tidak ada. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari dan biaya te...