Chapter 29 - Sharing A Bed

94.1K 4.2K 77
                                    

Liana menyeret koper yang berisikan baju-baju kerjanya dan beberapa perlengkapan wanita miliknya menuju loby. Sebuah mobil hitam sudah bertengger manis menunggu kedatangannya. Liana tersenyum hangat pada seorang pria berjas rapi yang berdiri tepat di samping mobil tersebut.

"Biar saya saja, Nona," ucap Billy menawarkan diri untuk membantu Liana yang kesulitan memasukkan koper abu-abu miliknya ke dalam mobil.

"Tidak usah Bill, aku bisa sendiri." Wanita itu bersikeras memasukkan koper miliknya tapi tidak berhasil. Sepertinya tenaga yang di milikinya sudah terkuras habis.

Liana menghela napasnya pelan. "Huftt.. Aku menarik ucapanku, aku tidak bisa memasukkannya sendiri."

Billy menganggukkan kepalanya paham. Pria itu dengan sigap mengambil alih koper yang ada di tangan Liana dan memasukkannya dengan mudah. Liana dengan segera mendudukkan bokongnya di kursi belakang. Billy dengan perlahan menutup pintu mobil tersebut lalu berjalan memutarinya.

"Dimana Tuanmu? Apa dia tidak ikut bersamamu kemari?" tanya Liana ketika Billy baru saja menyalakan mesin mobilnya. Netra cokelat Liana menyusuri ke arah luar jendela mobil mencari mobil lain yang mungkin mengikuti mereka dari belakang.

"Tuan mengatakan akan menunggu anda di bandara, Nona." Liana sedikit kecewa karena Bos berengsek itu tidak menjemputnya langsung ke bandara. Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada merasa kesal entah karena apa. Akhir-akhir ini perasaannya suka sekali berubah-ubah.

Butuh waktu sekitar tiga puluh menit dari apartemen Lisa ke bandara internasional. Bandara ini adalah bandara yang sama yang ia dan Liam kunjungi ketika pergi ke Los Angeles beberapa hari yang lalu. Mengenai hubungannya dengan Liam berjalan semakin erat setelah pria itu menceritakan dengan jujur mengenai masa lalunya.

Liana menyipitkan kedua matanya menatap sinis pria berjas mahal yang berdiri dihadapannya. Pria itu memberikan senyuman termanis yang ia miliki. Tidak jauh darinya jet pribadi yang ukurannya dua kali lipat lebih besar dari milik Liam terparkir sangat menawan. Sangat Fantastis! Mengenai harganya tidak diragukan lagi pasti mencapai jutaan dolar.

 Sangat Fantastis! Mengenai harganya tidak diragukan lagi pasti mencapai jutaan dolar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah lama menunggumu, Ms. Collins." Darel tersenyum manis. Pria itu dengan perlahan melangkahkan kakinya mendekati Liana.

Liana menatap jet pribadi yang berukuran sangat besar itu tanpa berkedip. "Wow! Apa ini milikmu?"

Darel menganggukkan kepalanya pelan. "Ya. Cukup mengagumkan, bukan?"

Liana tanpa disadari menarik bibirnya ke atas, ia tersenyum manis. Apa keluarga kaya seperti mereka di setiap anggota keluarganya masing-masing memiliki jet pribadinya sendiri?

Wow.. Liana tidak percaya ini!

Pria itu menyisir rambut kecokelatan miliknya menggunakan kelima jari tangannya. Ia berniat menyombongkan dirinya.

Darel terkekeh geli. "Ah, kau pasti belum pernah menaiki jet pri--"

Liana dengan cepat memotong ucapan Bos berengseknya itu.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang