prank

182 22 5
                                    

Shaira,shainra dan shinra duduk di tempat masing-masing dengan sangat lemas. Tubuh shainra juga shinra terasa sangat sakit dan pegal-pegal.

Haechan yang sedang memainkan handphonenya dan bermain game PUBG, di tambah camilan roti yang ada di hadapannya membuat shinra berfikir untuk sedikit jahil kepadanya.

"Chan, cara main game itu gimana sih"tanya shinra sambil melihat ke arah handphone haechan. Namun tangan kanannya mengambil roti haechan dan memakannya dengan sangat santai.

"Ini buat nembak, kalo senjata yang bagus sih yang ini"jelas haechan sambil menunjuk control yang memiliki gambar khusus di layar handphonenya.

"Trus kalo ini, lari, kalo ini nambah peluru, lo harus tau peluru lo abis atau nggak, di liatnya dari sini"lagi lagi dengan santai nya shinra memakan roti haechan di sampingnya. Namun sang pemilik tidak menyadarinya.

"Et dah buset itu musuh di belakang!"seru haechan membuat shinra tersentak kaget begitu pun Shaira dan shainra yang duduk di hadapan mereka.

Shinra memukul bahu haechan pelan, "biasa aja kali"

"E-eh ko... Anjir kalah!"seru nya lagi. Shinra hanya memutar bola matanya malas, namun pandangannya masih tertuju pada layar handphone haechan dan roti di tangannya tak kunjung lepas.

Haechan menyadari sesuatu, ia menoleh ke arah shinra, dan melihat ke arah tangan kanannya yang sedang memegang roti miliknya.

"Eh kadal! Ko makan roti gua sih"teriaknya nyaring, shinra menutup telinga nya dan kembali memakan roti milik haechan tanpa rasa bersalah.

"Main lagi"haechan menggerutu tanpa suara. Shinra terkekeh geli. Lalu ia tertawa lepas.

"Makannya, kalo main hp jangan terlalu fokus"haechan mengacuhkan shinra yang sedang tertawa lepas. Shaira dan shainra? Seperti biasa. Handphone.

Haechan mendelik ke arah shinra, namun tangannya tak lepas dari layar handphone. Shinra memutar bola matanya malas, lalu menyuapi haechan dengan paksa dengan roti.

"Makan yang banyak biar tambah gendut lo!"haechan menyimpan handphonenya di atas meja dan segera mengambil minum tenggorokannya terasa sangat padat dengan roti.

"E-eh... Lo ga papa?"tanya shinra khawatir.

"Ya lo sih! Nyumpelin roti gak kira-kira"protesnya.

"Yaudah yang penting lo masih hidup"ingin sekali haechan mencekik shinra saat itu juga, namun ini di kelas dan hal yang paling utama adalah, shinra itu perempuan :)

Tangannya sangat gatal ingin menguyel-uyel pipi shinra hingga pipinya mengambai ke bawah saking kesal dan gemas nya ia.

"Udah lah, lagian ini terakhir kalinya gue sekolah"ucapan itu membuat haechan menoleh ke arah shinra. Shaira dan shainra hanya tertawa tanpa suara, senyum evil mereka kembangkan secara bersama.

"Maksud nya?"ternyata Jaemin tertarik dengan pembicaraan tersebut. Karena Jaemin duduk di barisan sebelah haechan. Mungkin terdengar?

"Iya, kita bertiga besok ga bakal sekolah"jawab Shaira.

"Lebih tepatnya pindah?"jelas shainra.

"Et dah gila ya?! Baru aja tiga hari sekolah udah pindah lagi aja"protes haechan.

"Protes mulu lu kutil kuda"shinra menoyor kepala haechan pelan. Iya pelan :) sampe hampir kejedot meja.

"Ntar yang gua jailin lagi siapa, ntar yang nyubitin gue lagi siapa. Ntar gue maling pulpen siapa kalo bukan pulpen lu"tanya haechan dramatis. Shinra hanya memutar bola matanya malas. Shaira dan shainra saling berpandangan dengan senyum jahilnya.

Kakel Killerr (LTY, DSC, JJH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang