[2] Cannonball Raiders

Kebencian ibu pada hari-hari akhir (10,11)

Kebencian pada hari-hari terakhir ibu (10)

"Bagaimana Anda ingin bekerja sama?" Lily memandang Wang Peizhi di sisi lain dari api. Lin Jianya terjerat dalam kegilaannya. Keduanya tidak memperhatikan adegan itu. Lily tersenyum lagi. Jalan menyeramkan meluap:

"Lin merokok tempat terbuka, dia masuk. Saya pikir, kantuknya sebelumnya tidak dapat dipisahkan dari Li Wei? Anda seharusnya, kekuatan mental." Long Yi mengatakan ini ketika dia berkata, jantung tidak bisa membantu Mereka semua dingin. Jika ini masalahnya, Lily tidak tahu mengapa ada keterampilan yang kuat. Para prajurit khusus yang telah mengangkat naga mereka sebenarnya lebih dari selusin orang. Dia dibayar dengan senapan mesin ringan olehnya. Dia hanya seorang wanita. Dia dulu berpikir bahwa dia adalah seorang wanita. Ini adalah wanita yang hanya tahu bagaimana menjadi sia-sia. Diperkirakan tidak hanya kuat tetapi juga kuat. Lin merokok ingin membalas dendam. Ini benar-benar sulit.

Lily mendengarkan Long Yi dan berkata, "Bukan begitu? Apa yang ingin kamu balas untuknya?"

Roh Long Yi menggelengkan kepalanya dan menggelengkan kepalanya. Dia ingin duduk dekat dengan bunga bakung. Lin Xue mengambil cabang dan membawanya dua kali: "Duduk jauh sekali."

"Li Wei hanya ingin menghentikan ruangnya, jadi dia tidak bisa masuk." Long Yichong Lin Xue tersenyum, dan kemudian berdiskusi dengan Lily: "Selama dia tidak memiliki ruang, dia adalah sia-sia, sebuah Tingkat kekuatan hanya bisa membunuhnya dalam hitungan menit. Jika ada ruang, itu akan merepotkan. Semua orang khawatir. "

Lin merokok pada saat ini telah memasuki ruang, Lily tidak bisa menghadapinya, dan mendengar naga meluap saat ini dan mengangguk: "Aku benar-benar bisa melarangnya memasuki ruang, tetapi jika sudah mati, itu tidak menyenangkan, Bagaimana dia berurusan dengan ibu dan anak perempuan kami, dan saya masih ingin berurusan dengannya. "

Ketika Long Yi mendengar ini, dia tidak memahaminya. Diperkirakan Lin merokok sendiri untuk berpikir bahwa rahasianya adalah berurusan dengan Lily, tetapi entah bagaimana dia dikenal oleh Lily. Lin merokok bahwa dia bersembunyi dalam gelap, tetapi dia diharapkan akan dihitung olehnya. Objek itu sudah lama mengamatinya. Long Yi ingin tertawa, bertahan dan bertoleransi, dan tiba-tiba bertanya: "Li Wei mengatakan ini, lalu ketika Cher berusia lima belas tahun ..."

Dia masih tebal, dan Lily tersenyum dan tersenyum padanya:

"Mu Jiajia diganti."

"Cara yang baik." Long Yi menggerakkan tangannya, dan dia menjadi semakin bertekad untuk membentuk aliansi dengan ibu dan anak perempuan Lily. Pada titik ini, tampaknya Lin Xun masih terlalu lembut. Dia tidak mendapatkannya sebelumnya, dan berpikir betapa dia tampak misterius. Menyentuh, sekarang dia sudah mendapatkannya dan membencinya, ruangnya tidak begitu bagus, dan orang-orang dengan status yang lebih tinggi juga takut mati. Long Yi tentu saja takut. Untuk Lin merokok, dia akan menyukainya lagi. Sekarang, dalam kasus kehidupan yang terancam, apa yang harus dia lakukan adalah untuk menghapus ancaman itu.

Suatu malam berlalu, dan Long Yi sangat takut bahwa Lin merokok tiba-tiba muncul untuknya. Meskipun dia dijaga dan memiliki kemampuan, ruang di mana Lin merokok sangat indah. Dia juga takut mati, jadi dia mati. Saya harus berdesakan dengan ibu dan anak perempuan bakung itu.Ketika Li Li menenggelamkan wajahnya, dia tetap berada di luar mobil. Bagaimanapun, selama dia tidak bisa melihatnya, Lily tahu bahwa dia takut mati, dan dia akan menggunakannya untuk sementara waktu. Karena itu, dia ada di sampingnya.

Wang Peizhi dan Lin Jianya tidak menemukan tempat yang aneh ini. Ketika hari berikutnya tiba, semua orang berkemas dan memakai truk. Pada saat ini, Long Yi tidak berani bersembunyi di mobil lagi, siap untuk memindahkan bangku dengan bunga bakung. Ibu dan anak perempuan itu duduk di belakang truk. Semua orang bersiap-siap untuk pergi di jalan. Asap hutan yang lembab muncul. Seluruh tubuhnya seperti lapisan gas hitam, rambutnya sedikit lembab, dan dia hanya mencuci kepalanya. Wang Peizhi melihat putrinya. Mata tidak cerah: