[2] Cannonball Raiders

Ratu dan bunga putih kecil (7,8,9)

Ratu dan bunga putih kecil (tujuh)

Saat makan siang, saya sedang makan di luar. Ketika saya mengembalikan beberapa tas ke gembala di malam hari, kepala rumah itu terang benderang. Sopir meletakkannya di depan rumah besar. Lily melihat vila melalui jendela transparan dari lantai ke langit-langit vila. Pastor itu membuka lengannya di atas bantal sofa dan bersandar, sesosok hitam dan ramping duduk di depannya, wajahnya yang kecil terbaring di pangkuannya, seolah sedang berbicara, kawanan itu tertutup. Mata, tampilan wajah tidak bisa melihat suasana hati.

Ketika bunga bakung masuk ke dalam ruangan, sepatu hak tinggi yang renyah itu membentur ubin lantai luar.Kedua orang di dalam tidak memalingkan wajah mereka.

Dia menyelesaikan semua ini, dan wajah di kaki peternakan berbalik, dan mata Fang Qiaoxin begitu tajam sehingga dia menatap Lily.

“Nyonya, bosnya menghasilkan uang, bukan untuk kepentinganmu.” Dia tidak malu berbaring di kaki suami orang lain. Sebaliknya, dia lebih percaya diri daripada Lily, seorang istri sejati bunga bakung. Dia bangkit dan berdiri. Dia mengenakan setelan profesional hitam dan garter hitam di kakinya. Rok kecil yang baru saja berjongkok sedikit terangkat, memperlihatkan tepi garter. Tampak serius dan tenang. Dengan sedikit seks, orang seperti ini yang dingin dan membuat diri sendiri secara teratur, begitu tidak sengaja mengungkapkan godaan, jauh lebih menggoda daripada tubuh telanjang / terbuka.

Pastor itu tidak menghentikan triknya, wajahnya hanya konyol, dengan senyum mengejek di bibirnya, lengannya masih terbuka lebar, matanya hancur terbuka, dan matanya dingin.

Sikap menyetujui ini jelas memuaskan Fang Qiaoxin, karena dia memiliki senyum lembut yang jelas di bibirnya, dia melirik Lily dan tiba-tiba memegang wajahnya di burung hering itu, bibirnya ditekan dengan kuat, dan tidak ada banyak pertemuan. Kung Fu, suara dua ciuman datang, dan di aula yang tenang, itu sangat keras.

Lily membanting pelayan kuno yang serius dan tersenyum, menyerahkan tas yang telah dipelintirnya ke pelayan, "Maaf sebentar."

Suaranya lembut dan halus, dan tidak seperti kesombongan dalam dinginnya pesta itu, kepala pelayan mengambil hal-hal dengan hormat dan hormat, dan kemudian melihat bunga bakung berjalan melewati padang rumput, seorang wanita yang selalu malu-malu dan melihat gembala. Wanita yang begitu ketakutan sehingga dia buta, pada saat ini, bahkan menarik keluar partai yang memegang wajah peternakan hewan.

Fang Qiaoxin telah mempraktekkan Taekwondo. Dalam hal ini, dia harus meresponsnya. Saya tidak tahu apakah dia masih memegangi wajah suaminya, dan dia dibuka oleh Lily. Lily, tubuh ini tidak tinggi, tetapi dia menendang sandal ke samping dan melompat ke sofa dan menampar wajahnya!

"Ini adalah bantuan khusus dari pihak pengajar. Bagaimana saya bisa melakukan bantuan khusus?" Tamparan Lily di wajah tidak menyakiti Fang Qiaoxin. Faktanya, wanita muda seperti Qin Lili tidak memiliki kekuatan di tangannya. Dia hanya melakukannya. Sepertinya bagian bawah wajah pandai, berani menemukan seseorang untuk menghitung / membimbingnya, berani merebut harta keluarga Qin, rasa malu saat ini hanyalah pelajaran kecil. Ketika Lily selesai bermain, dia melihat kegelapan yang cepat di mata Fang Qiao. Fang Qiaoxin bukan pria atau wanita yang baik. Selain orang-orang seperti suaminya, dia bisa memiliki kemampuan untuk menjadi bantuan khusus pribadinya, kecuali bahwa dia bersedia menemaninya. Di luar tempat tidur, yang terpenting adalah dia sama-sama fokus pada cara.

Di belakang jalan, kepintaran itu juga melakukan banyak hal untuk pendeta itu. Dia tidak terluka ketika dia berada di wajah, tetapi tidak diragukan lagi sedikit tidak menyenangkan baginya untuk diajar oleh seorang wanita yang selalu dipandang rendah. Lily melihat tinjunya terguncang, dan senyumnya agak kaku, tetapi dia dengan cepat duduk di pelukan suaminya dan melihat bahwa otot-otot pipinya tiba-tiba terasa kencang, jelas sakit yang menyakitkan, dia hanya duduk dengan keras. Seharusnya ditekan ke tempat di mana dia hanya digoda oleh kepintaran.Lily merasakan hati yang menyegarkan, dan ketika dia menjangkau, dia menyeka mulutnya untuk pendeta.