KT-13

12.3K 883 24
                                    

^^
Semua berubah. Semua tidak lagi sama. Kukira kau akan berubah, tapi ternyata itu hanya perkiraan saja.

***

Assalamu'alaikum, Merhabba 👋👋

Bagaimana kabarnya?

Lama banget ya, guys.. Sayah gk up story.

Ada yang kangen, gk?? Jujur loh, jujur...
Kangen ceritanya, gitu... Hehe

Soo, jangan lupa vote and comment kalau mau itu pun, :)

Happy Reading.. 💕

***
Satu bulan sudah Marvin dan Shanum menikah, menjadi pasangan suami istri di usia muda. Jika dibayangkan, terlihat aneh memang, di usianya yang masih muda mereka harus terikat dengan pernikahan. Tapi itulah kenyataannya.

Selama satu bulan ini, teman-teman sekolah Marvin dan Shanum belum ada yang mengetahui hubungan mereka. Di sekolahpun, mereka terlihat saling mejaga jarak.

Selama satu bulan pula, Shanum merasa Marvin kembali. Kembali menjadi sosok yang dingin, datar, dan cuek, sama seperti kali pertama mereka bertemu di lorong sekolah.
Seperti saat malam, dimana mereka sudah sah menjadi suami istri.

Setelah acara resepsi pernikahan selesai, Marvin mengajak Shanum untuk ke apartemennya. Karena itu semua memang sudah direncanakan sebelum pernikahan.

Awalnya kedua orang tua Marvin melarang, tapi dengan berbagai alasan yang Marvin sebutkan, akhirnya mereka setuju.

Sebelum mereka masuk ke dalam mobil untuk menuju apartement, Marvin dan Shanum berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua mereka.

"Jaga anak saya, ya, Nak Marvin," ucap Maryan menepuk bahu Marvin.

Marvin menganggukkan kepalanya, "Iya! Pasti, Mi."

"Jaga adek gue. Tegur dia jika berbuat kesalahan, tapi jangan sampai marahin dia apalagi main tangan. Itu pesan gue. Karena bagaimanapun, Shanum tetap adek gue," pesan Faris sambil memeluk Marvin.

Marvin membalas pelukan dari Faris. "Iya, Bang!" ucapnya.

Setelah acara pamitannya selesai, mereka langsung menuju mobil. Selama di perjalanan sampai apartement, tidak ada yang mau berbicara, hanya ada keheningan yang melanda. Bahkan sampai kamarpun, tidak ada yang mau berbicara.

Marvin yang sudah sampai kamar, langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Shanum, ia memilih untuk duduk di tepi ranjang.

Lima belas menit menunggu, akhirnya Marvin keluar dengan pakaian yang sudah lengkap. Tapi ada yang aneh di penglihatan Shanum. 'Kenapa kak Marvin pakai cenala jeans dan juga jaket?' batin Shanuk bertanya.

Tanpa sepatah katapun, Marvin langsung menuju ke meja rias. Memakai jam tangan, merapikan rambut basahnya, memakai parfum, dan yang terakhir memakai sepatu.

Aneh, bukan?
Masa iya mau tidur harus pakai baju seperti orang yang mau berpergian.

"Kak Mar mau kemana?" tanya Shanum ragu.

Kamulah Takdirku✔ (Pindah Ke Apk Kubaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang