Bagian 1

29 1 0
                                    

Di pagi hari yang cerah ini Adisha Putri Diandra atau kerap disapa Adis, kini ia sedang berada didepan gerbang sekolah, tak jauh dari sana ia melihat 3 orang pria yang kebetulan terkena amarah bu fitri karena tingkah laku mereka yang nakal. Setelah lama menunggu seseorang yang ia tunggu akhirnya datang, siapa lagi kalau bukan Reyna Bagaskara sahabat yang selama ini selalu menemaninya, setelah Reyna datang mereka memutuskan untuk pergi menuju kelas.

"Kalian ini ya gak pernah bosen bosen nya bikin ulah, dari dulu sampai sekarang cuman kalian penghuni tetap BK ibu bosen tau gak lihat kalian terus"

Omelan guru BK yang tidak lain adalah bu fitri. Ya bu fitri kini tengah berceramah didepan 3 murid yang selama ini selalu berbuat ulah.

"Apa lagi kamu Arbi bikin ibu pusing aja" sambungnya.

Siapa lagi si pembuat ulah disini selain 3 the most wanted sekolah SMA Taruna Bangsa. Yaps tepat sekali, dia adalah Arbiandra Putra Dinata beserta 2 antek anteknya.

"Yaudah bu kalau pusing ibu bisa istirahat gak usah hukum kita biar ibu gak tambah pusing"

"Arbi kamu ini ya selalu aja nyaut. Sudahlah ibu tak mau berdebat dengan kalian sekarang kalian ibu hukum bersihkan rumput rumput yang ada di taman belakang sekolah sekarang" bentak bu fitri yang sudah kualahan dengan 3 muridnya

"Gak bisa dinego gitu bu hukumannya apa kek gitu yang penting gak bersihin rumput taman belakang yang panjang gak pernah ke urus itu" tolak Arbi yang tak mau membersihkan taman belakang. Ya memang taman tersebut tak pernah terurus karena sangat jarang sekali bahkan tak pernah ada yang kesana.

"Kamu ya, ahh sudahlah sana cepat ibu tak mau mendengar alasan apapun dari kalian"

"Yaelah nih guru marah marah mulu darah tinggi kumat baru tau rasa kali"batin Arbi

"Iya bu"

Akhirnya ketiganya beranjak pergi melakukan hukuman yang akan diberikan bu fitri kepadanya. Namun, baru saja beberapa langkah bu fitri kembali memanggil mereka.

"Eheh sebentar" cegat bu fitri.

"Apa lagi sih bu?"

"Sebentar. Adis sini nak"

Teriak bu fitri ketika melihat Adis anak murid kesayangannya. Adis pun menghampiri gurunya dengan ditemani Reyna sahabatnya.

"Iya bu ada apa?" tanya Adis

"Kamu ibu tugaskan untuk mengawasi trio A ini agar mereka tidak kabur dari hukuman yang ibu berikan" jelas bu fitri

"Baik bu"

Adis hanya menurut saja dengan gurunya sedangkan Reyna ia suruh pergi menuju kelas terlebih dahulu.

"Kok dia mirip banget sama.. Ah apa perasaan gue aja kali ya. Eh tapi kalo diliat liat mirip sih ahh tau lah bodoamat"batin Arbi

Sedari tadi Arbi hanya fokus menatap Adis yang sedang berbicara dengan bu fitri. Entahlah dua temannya bingung melihat Arbi yang terfokus kepada Adis.

"Ar sadar woy yuk ah kita jalanin hukuman lo dari tadi gak fokus bener dah" ujar Andi.

"Ehh iya kuy lah"

***

Mereka menjalankan hukuman yang diberikan oleh bu fitri selaku guru BK di SMA Taruna Bangsa, bu fitri memang terkenal sangat disiplin karenanya ia tak mau jika anak muridnya melakukan pelanggaran yang sudah diterapkan disekolah ini. Terlebih lagi kepada tiga pria yang katanya dijuluki the most wanted sekolah ini yaitu Arbi Andi dan Albi. Tiga pria yang banyak digemari siswi siswi lain karena paras mereka yang tampan. Namun, dibalik sifat bad boy nya siapa sangka Arbi juga sangat cerdas dalam bidang apapun baik pelajaran olahraga bela diri dan sebagainya, jadi jangan heran jika ia berbuat ulah disekolah ia tak akan pernah dikeluarkan dari sekolah karena guru masih membutuhkan prestasi yang ia punya.

"Akhirnya selesai juga. Huff capek banget gue, nih rumput juga ngapa gak pernah diurus sih jadi gue kan yang ngurus nih semua" dumel Arbi setelah selesai melakukan hukumannya.

"Kalian boleh pergi sekarang karna hukumannya udah selesai"

Ujar Adis yang sedari tadi hanya memantau mereka melakukan hukumannya karena memang di tugaskan bu fitri. Ya walaupun sebenarnya Adis sangatlah bosan hanya memantau mereka mengerjakan hukuman, seperti tidak ada kerjaan lain saja.

"Yaudah bro cabut kuy gue capek nih"

"Kuy lah" balas kedua temannya.

Sebelum pergi Arbi sempat menatap Adis yang hanya berdiri sedangkan Adis yang ditatap hanya bingung dengan Arbi.

"Ni cowok ngapain sih natap gue gitu banget"batin Adis

***
"Ehh Ar lo ngerasa gak sih tuh cewek tadi mirip banget sam.." belum sempat melanjutkan ucapannya tiba tiba saja Arbi menyaut kentara sekali ia tak mau mendengar nama yang akan disebutkan oleh Albi karna raut wajahnya yang mulai berubah datar.

"Ya sih gue juga ngerasa gitu" balasnya cuek.

"Lo pada bicara in sepupu gue ya?" tanya Andi.

"Sepupu" sahut Arbi bersamaan dengan Albi

"Iya sepupu gue yang tadi ditugasin bu fitri buat ngawas kita" jelas Andi.

"Jadi dia sepupu lo ndi?" tanya Arbi kaget.

"Iya emang napa?"

"Kok lo gak pernah kasih tau kita sih" tukas Albi.

"Ya kalian gak pernah tanya ke gue gimana mau kasih tau" balas Andi.

"Ehh btw nama dia siapa ndi?" tanya Arbi. Okeh dia kembali menjadi Arbi yang kepo dan melupakan raut wajah yang sempat berubah karena ulah Albi tadi.

"Namanya Disha"

"Lah bukannya tadi bu fitri manggil nama tuh cewek Adis ya?" tanya Albi yang mulai bingung.

"Ya karna nama dia tuh Adisha Putri Diandra makanya di panggil Adis tapi kalau di Keluarga atau orang terdekat biasanya dia dipanggil Disha" jelas Andi

"Oh" Arbi dan Albi hanya ber'oh' ria saja.

Setelah mereka menyelesaikan hukuman yang diberikan tadi. Mereka langsung menuju kantin untuk memesan makanan karena memang perut mereka teriak minta diisi.

"Ndi kok gue baru tau sih sepupu lo sekolah disini. Perasaan selama gue sekolah disini gue gak pernah tuh liat dia keliaran di area sekolah"

"Ya karena dia jarang keluar kelas paling juga kalau keluar kelas pergi ke perpus" jelas Andi lagi kepada Arbi

"Ehh ar Kok lo kepo banget sama tuh cewek naksir lo sama sepupu Andi" ucap Albi yang mulutnya sebelas dua belas kaya cewek.

"Ehh goblok gue baru kenal dia masa iya gue langsung suka yakali"

"Lagian lo kepo banget gak biasanya lo kaya gitu" sahut Albi.

"Ya gue kepo aja sih soalnya dia mirip sama.. " ucap Arbi dan langsung dipotong oleh Albi.

"Gausah dilanjutin gue tau kok. Ehh ya juga sih kalau dipikir pikir"

"Udahlah makan aja dulu jangan banyak bacot" sahut Andi

"Gue bingung. Bingung sama perasaan gue sendiri. Harus banget ya ada orang yang mirip seidentik itu sama dia hm?"

------------------happy reading----------------

Jangan lupa vote guys
Ini cerita pertama yang gue buat dan dari otak gue sendiri gak maling cerita orang...

Diary AdishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang