Sesuai dengan janjinya tadi Adis pergi menuju kantin bersama Reyna walaupun dia malas untuk ketempat ramai seperti ini.
"Lo pesen apa Dis?"
"Jus jeruk aja"
"Gak sekalian makan?"
"Gak"
"Yaudah tunggu bentar gue pesenin. Jangan lari lo"
"Bawel"
Reyna pun pergi memesan makanan dan minuman pesanan Adis. Namun saat setelah kepergian Reyna ada seseorang yang tampang tidak berdosa nya duduk dihadapan Adis. Siapa lagi jika bukan Arbi si cowok yang kemarin membuatnya kesal ini menganggu hidup seorang Adis.
"Lo ngapain di meja gue curut" ketus Adis saat melihat siapa yang tengah duduk dihadapannya. Adis masih kesal dengan kejadian tadi malam.
"Gue punya nama kali. Nama gue Arbi bukan curut" koreksinya.
"Bodo amat"
"Lo pms ya perasaan dari kemarin marah marah mulu deh" tebak Arbi.
"Paan sih sok tau lo. Udah sana pergi gue gak ada urusan sama lo dan gue gak mau debat sama lo ngerti" tegas Adis karena muak dengan kehadiran Arbi dihadapannya.
"Nah kan bener lagi pms"
"Ehh curut pergi gak lo gue tampol pake sambel tau rasa lo" tukas Adis karena emosinya terpancing begitu saja.
"Oke gue bakalan pergi setelah lo kasih id line lo ke gue" jawabnya dengan santai.
"Ogah gue siapa lo mau minta id line gue. Id line gue limited edition hanya untuk orang orang tertentu" jelas Adis kepada Arbi.
"Ehh emak lampir lo kira barang apa limited edition" ucap Arbi heran.
"Ehh curut ngomong apa lo barusan" kesalnya.
"Nih Dis pesenan lo"
Reyna datang dengan membawa nampan berisikan pesanan mereka tanpa Reyna sadari jika disana ada seorang Arbi.
"Pergi lo sana ganggu idup gue aja lo kalau disini" ketus Adis mengusir Arbi.
"Lo ngusir gue Dis?" tanya Reyna sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ehh bukan Rey maksud gue orang yang disamping lo itu" jawab Adis.
Reyna menoleh dan mendapati Arbi tengah menyengir tak berdosa dihadapan Reyna.
"Ehh buset lo..lo sejak kapan disini" kaget Reyna karena baru menyadari kehadiran Arbi.
"Udah pergi sono curut ganggu lo kalau disini" kesal Adis untuk kedua kalinya ia berkata seperti itu.
"Iya gue balik. Dasar emak lampir"
Setelah mengatakan seperti itu Arbi berlari meninggalkan meja yang diduduki oleh Adis dan juga Reyna karena takut mendapatkan amukan dari Adis karena telah berani mengatai gadis itu dengan sebutan emak lampir.
"DASAR CURUT"
Teriakan Adis mampu menarik perhatian siswa siswi yang berada dikantin untuk melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Adisha
Подростковая литератураAdisha Putri Diandra gadis cantik yang memiliki sifat cuek, jutek dan songong ini siapa yang sangka bahwa dirinya memiliki masalah yang sangat rumit di masa lalunya.... * * Arbiandra Putra Dinata cowok terkeren terganteng disekolahnya dan menjadi th...