Pagi yang cerah ini tempatnya di SMA Tunas Bangsa dimana Adis bersekolah. Saat ini Adis tengah berada dikantin sembari menyantap sarapannya. Tepat pukul 06.15 Adis sudah ada dikantin dengan sepiring nasi gorengnya disertai jus jeruk kesukaannya, ya memang dirumah ia tidak masak apapun, pembantu dirumahnya pun sedang cuti untuk pulang kampung karena anaknya sedang dalam kondisi sakit. Jadi, Adis diharuskan berangkat pagi untuk sarapan dikantin sebelum bel masuk berbunyi. Adis tipikal orang yang tidak bisa konsen jika perutnya sedang lapar alhasil jika ia tidak sarapan maka semua pelajaran yang akan dijelaskan gurunya akan sia sia karena efek lapar yang menganggu konsentrasinya. Seperti itulah kira kira jika ia tidak sarapan.
"Woy loli"
Uhhuukk...uuhhuukk...
Sedang asik menyantap makanan tiba tiba Reyna mengagetkannya dari belakang membuat Adis tersedak dibuatnya. Buru buru Adis minum untuk menghilangkan batuknya efek dari tersedak karena kaget dengan kedatangan Reyna yang secara tiba tiba membuat pagi baiknya menjadi buruk.
"Maap ye gue gak maksud kok buat lo kaget hhe" ujar Reyna seraya memamerkan deretan giginya.
"Gak ada yang jual gigi disini" geram Adis melihat tingkah Reyna lalu ia kembali melanjutkan makannya.
"Marah marah mulu dah perasaan" gumam Reyna yang dapat didengar jelas oleh Adis.
"Gue gak budek ya" ketus Adis.
"Yang bilang lo budek juga siapa njir"
"Terserah" pasrah Adis tak mau berdebat.
***
"Panggilan kepada Adisha kelas XII Ipa 1 dan Arbiandra kelas XII Ipa 2 untuk segera menuju ke ruang BK"
Panggilan yang begitu sangat kencang menggelegar kesuluruh penjuru sekolah. Saat ini sebagian guru sedang rapat dan beberapa kelas tengah merdeka dari jam pelajaran membuat siswa siswi disini bisa leluasa untuk melakukan yang mereka inginkan seperti berbincang, menonton film, ada juga yang nongki nongki dikantin seperti sekarang ini Adis tengah duduk anteng dengan Reyna dikantin sembari menyantap cemilan yang mereka beli tadi. Namun, panggilan dari speker sekolah tersebut membuat Adis kesal sekaligus bingung. Pasalnya ia tidak membuat keributan apapun disekolah terlebih lagi dengan manusia aneh yang beberapa minggu ini selalu membuatnya jengkel. Lalu, kenapa dirinya dipanggil oleh guru untuk ke ruang BK bersama manusia terkutuk itu? Mau tidak mau Adis harus pergi menuju ruang BK untuk memastikan bahwa ia tidak berbuat hal yang macam macam disekolah.
"Gue ke BK dulu" ucap Adis setengah kesal dengan panggilan yang ditunjukan untuknya menuju ruang BK.
"Ati ati lo Dis siapa tau lo bakalan dijodohin sama Arbi" sahut Reyna sebelum Adis beranjak pergi dari kantin.
"Ndasmu. Lo kira bu fitri emak gua apa. Yakali gua dijodohin sama makhluk astral kaya arbi" ketus Adis geram dengan ucapan Reyna.
"Santai dong jangan ngegas. Mending sekarang lo ke BK sono keburu dipanggil bu fitri lagi ntar" ucap Reyna mengusir Adis.
Adis pasrah saja dengan ucapan Reyna. Ia memilih untuk pergi menuju ruang BK. Dan, sesampainya di BK disana sudah ada Arbi yang duduk dengan santai nya didepan meja Bu Fitri selaku guru BK disini. Dengan langkah malas nya Adis menuju kursi yang ada disebelah Arbi untuk duduk disana mendengar apa yang akan dikatakan Bu fitri kepadanya.
"Ada apa ya bu panggil saya kesini?" tanya Adis sopan tanpa perduli Arbi disampingnya.
"Mohon maaf sebelumnya kalau ibu tiba tiba memanggil kalian untuk kesini. Tapi, ini benar benar sangat penting sekali." jelas Bu Fitri membuat keduanya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Adisha
Teen FictionAdisha Putri Diandra gadis cantik yang memiliki sifat cuek, jutek dan songong ini siapa yang sangka bahwa dirinya memiliki masalah yang sangat rumit di masa lalunya.... * * Arbiandra Putra Dinata cowok terkeren terganteng disekolahnya dan menjadi th...