Bagian 5

17 1 0
                                    

Kini Adis sedang berada di gerbang sekolah bel yang nyaring berbunyi ke penjuru sekolah sudah sejak tadi ia sendiri menunggu sang ayah untuk menjemputnya sedangkan Reyna sudah lama pulang karena telah dijemput oleh papahnya.

Ddrrrttt...

Suara ponsel Adis pun terderang ia segera mengangkatnya.

"Hallo ayah kenapa Adis belum dijemput?"

"Maaf ya nak ayah lagi buru buru untuk mempersiapkan keberangkatan ayah sama bunda ke Spanyol" jelas sang ayah dari sebrang sana.

"Ayah mau ngapain kesana?" tanya Adis bingung.

"Ayah mau ngurusin perusahaan ayah yang lagi bermasalah selama sebulan kedepan kamu tenang aja nanti ayah suruh Andi menginap dirumah selama ayah sama bunda gak dirumah kalau ada apa apa nanti Andi yang bantu kamu. Untuk sekarang kamu bisa pulang bareng Andi ayah sudah suruh dia untuk mengantarmu pulang" jelasnya panjang lebar.

"Hmm iya deh" ucap Adis pasrah.

Tutt..tutt..

Sambungan terputus secara sepihak akhirnya Adis mencoba menghubungi Andi untuk pulang bersamanya. Namun, belum sempat menelfon Andi pun datang menggunakan mobil berwarna blue navy kesayangannya tersebut.

"Disha ayo masuk" ucap Andi setelah menurunkan kaca mobilnya.

Buru buru Adis masuk kedalam mobil Andi. Merekapun pergi menuju rumah Adis.

***

Setelah Sempat memberitahu sang putri bahwa ia dan istrinya akan berangkat menuju spanyol malam ini juga. Merekapun bersiap siap untuk berangkat karena pesawat yang ditumpanginya akan terbang sekitar 30 menit lagi.

"Ayah sama bunda berangkat dulu ya kamu jangan nakal nakal dirumah ayah udah suruh Andi buat jagain kamu jadi kalau butuh apa apa kasih tau Andi atau bi ijah aja setelah urusan ayah sama bunda selesai ayah sama bunda pasti akan balik secepatnya" jelas sang ayah kepada putri semata wayangnya.

"Ayah sama bunda jangan lama lama disana ya" tutur Adis dengan memasang wajah sedihnya.

"Iya bunda sama ayah pasti akan cepat pulang. Jaga diri baik baik ya bunda sama ayah berangkat dulu" ucap bunda lembut kepada Adis.

"Ayah bunda hati hati ya" ucap Adis dan memeluk kedua orang tuanya sebagai salam perpisahan untuk beberapa hari kedepan.

"Ayah sama bunda pamit dulu" ucap ayahnya sembari melambai lambaikan tangannya sebelum memasuki mobil untuk menuju ke bandara. Ya memang Adis tidak diperbolehkan untuk mengantar mereka menuju bandara alasannya karena tidak mau Adis keluar malam walaupun hanya sekedar mengantarnya ke bandara.

"Harus banget ya sebulan kenapa gak seminggu aja" gumamnya ketika melihat mobil sang ayah sudah pergi dari pekarangan rumah.

"Udah jangan sedih kan masih ada gue yang temenin lo" ucap Andi yang sedari tadi berdiri melihat salam perpisahan kedua orang tua dengan anaknya tersebut.

"Gak asik banget ditemenin lo" ketus Adis.

"Bukan waktunya lo jutek, masuk cepet diluar dingin" balasnya sembari mengacak acak rambut Adis.

"Iya bawel"

Akhirnya Adis masuk kedalam rumah dengan perasaan berat karena ditinggalkan oleh kedua orang tuanya menuju spanyol.

***

Malam kini terasa sunyi tanpa adanya dua orang yang selalu membuatnya tersenyum meski ia pergi hanya sementara namun apa daya hati terasa berat melihat ia pergi. Dimalam yang sunyi ini Adis hanya melihat bulan dan bintang dari balik kaca jendelanya sembari melamun.

Diary AdishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang