Bagian 6

12 0 0
                                    

"Ini adalah awal dari segalanya"

***

Pagi yang cerah untuk hari ini. Cuaca saat ini sangat bersahabat cerahnya sinar matahari dan dinginnya angin pagi mulai menyapa. Pagi ini Adis berangkat bersama Andi. Sesampainya disekolah mereka berpisah dikoridor lantai atas untuk menuju kelas masing masing. Namun, belum sempat memasuki kelas Adis sudah mendapatkan musibah. Seseorang menyiram Adis dengan sebuah kopi sehingga membuat baju seragamnya kotor. Saat Adis melihat siapa pelakunya ia geram ingin sekali Adis mencincang orang yang sekarang berada didepannya ini dengan tampang tak bersalahnya ia tersenyum melihat baju Adis yang sudah hitam terkena kopi olehnya.

"Lo apa apaan sih maksud lo apa nyiram baju gue pake kopi?" tegas Adis saat sudah melihat siapa pelakunya yang membuat pagi baiknya ini menjadi buruk.

"Kotor ya haha kasian banget" ucap seorang didepan Adis dengan nada yang dibuat buat.

"Secilya lo dendam apa sih sama gue. Gue gak pernah ganggu kenyamanan lo selama ini. Mau lo apa sih gak ngerti gue sama tingkah bejat lo yang suka ngebully orang" bentak Adis yang sudah emosi.

Ternyata orang yang menumpahkan kopi kepada Adis adalah Secilya Aditomo cewek yang suka membully orang orang yang lemah terlebih lagi jika ia mengetahui ada cewek lain yang berani mendekati Arbi. Secilya memang sudah lama menyukai Arbi namun semenjak Arbi menolaknya dulu sewaktu kelas sepuluh disanalah ia mulai beraksi untuk terus mengejar cinta seorang Arbi bagaimanapun caranya hingga siapapun yang berani mendekati Arbi ia tidak akan tinggal diam. Namun bukannya cinta yang ia dapatkan dari Arbi melainkan kebencian karena sifatnya yang semena mena kepada orang lain tetapi Secilya tidak pernah putus asa untuk mendapatkan Arbi.

"Gue cuma minta satu dari lo. Jauhin Arbi kalau lo gak mau celaka!" bisik Secilya sebelum pergi bersama dua dayangnya. Siapa lagi kalau bukan Tamira Aghata dan Nensi Presilya.

"AMBIL AJA SANA GUE JUGA GAK MAU SAMA COWOK KAYA DIA NAJIS!!" teriak Adis saat melihat kepergian Secilya.

Dengan perasaan marah Adis mengurungkan niatnya menuju kelas ia berbalik arah lalu menuju Koperasi Sekolah padahal bel masuk 5 menit lagi akan berbunyi beruntungnya ia bertemu teman kelasnya diluar jadi Adis dapat meminta tolong untuk memberitahu gurunya bahwa ia meminta izin untuk mengganti bajunya yang kotor. Adis bergegas menuju koperasi sekolah. Saat setelah sampai Adis sangat kecewa melihat koperasi sekolah tertutup Rapat dan terdapat tulisan tutup.

"Yah malah tutup lagi masa iya gue pake baju ini kotor dong. Duh gimana nih" paniknya.

Adis berjalan menjauhi koperasi sekolah dengan wajah paniknya karena seragam yang ia kenakan kotor dan sialnya ia tidak membawa seragam cadangannya biasanya ia selalu membawanya untuk jaga jaga namun saat ini ia tidak membawanya karena lupa. Saat ini tujuan Adis adalah kamar mandi ia berniat untuk membersihkan bekas siraman kopi yang ada di baju nya namun belum sempat memasuki kamar mandi seseorang memanggilnya.

"Disha!"

Adis membalikan badannya melihat siapa yang memanggilnya. Saat berbalik ia menyipitkan matanya untuk melihat siapa orang yang memanggilnya tadi.

"Curut" gumamnya saat melihat siapa orang tersebut.

Arbi menghampiri Adis setelah ia berteriak memanggil nama Adis.

"Baju lo kenapa kotor?" tanya Arbi saat melihat baju yang dikenakan Adis basah dengan cairan hitam.

"Disiram pacar lo" ketus Adis saat mengingat kejadian tadi.

Diary AdishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang