16

2.1K 69 1
                                    

Alya memejamkan matanya, sejujurnya ia berada dalam kegamangan hati. Dari lubuk hatinya mengakui kalau ia begitu mencintai Fariz. Namun apakah orang tuanya dapat menerima Fariz sebagai menantunya mereka.

Alya menyandarkan dagunya di pundak Fariz. Ia menggenggam tangan Fariz, Fariz tersenyum diraihnya tangan Alya. Kemudian ia mengecup punggung tangan gadis itu.

"Sudah malam, sebaiknya kalian istirahat. Besok kalian akan kami antar menuju jalan yang paling dekat dengan jalan raya"

Salah seorang pemuda desa, berseru memerintahkan Fariz dan teman-temannya untuk istirahat. Tak banyak bicara mereka pun kembali ke tempat peristirahatan.

###

Ketika matahari terbit, terlihat kesibukan, Fariz dan teman-temannya bersiap pulang ke kota. Tapi sebelumnya Pak kepala desa meminta mereka untuk makan bersama. Akhirnya setelah sarapan pagi mereka semua berpamitan untuk pulang dengan diantar oleh tiga orang pemuda desa.

Fariz memeluk kepala desa, ia berjanji jika tak ada kesibukan akan sering-sering berkunjung ke desaa tesebut. Pak Kepala Desa mengangguk senang.

Akhirnya rombongan mereka semua berpamitan pulang. Perjalanan kali ini tak terasa, hal tersebut dikarenakan mereka diantar oleh warga yang hafal jalan yang mudah dan cepat dilalui. Akhirnya setelah menempuh waktu tiga jam jalan kaki mereka tiba di pinggir jalan raya.

Dan ternyata di jalan raya tersebut sudah menunggu sebuah mini bus yang siap mengantar mereka kembali ke rumah masing-masing. Tidak hanya minibus, ada salah satu kendaraan yang menarik perhatian mereka, yaitu mobil BMW metalic ternyata terparkir jua di sana.

Ketika rombongan Fariz mendekat, mobil BMW metalic itu terbuka, dan keluarlah seorang wanita dengan pakaian yang sangat modis dan seksi, ia menggunakan kacamata hitam.

"Adammmmm..sayangggggg..aku kangenn...kemana aja kamu...."

Alya tercekat mendengarnya. Apalagi wanita itu langsung memeluk Fariz. Namun Fariz tetap bergeming.

"Kamu...mau apa kamu ke sini...."

"Akuuu....."

Tit..tit..tit.....

Suara klakson minibus memotong pembicaraa  wanita itu. Fariz menggenggam tangan Alya untuk menaiki minibus.

"Lho...Adam..kamu kok naik ke mobil itu...aku kan sudah lama nunggu kamu..kita pulang bareng ya...."

"Enggak..biarkan aku pulang sama mereka"

Fariz mengajak Alya masuk ke minibus, Alya memandang Fariz dengan penuh berbagai tanda tanya. Merasa diperhatikan Fariz balik menatap Alya. Ia tersenyum, senyum yang sangat lembut.

"Kamu pasti bertanya-tanya kan...siapa perempuan itu...nanti aku ceritakan...sekarang kita pulang dulu...aku akan menemui kedua orang tua mu..."

Alya hanya bisa mengangguk.

Minibus itu pun melaju, meninggalkan perempuan dengan  mobil mewah. Terlihat ia berteriak-teriak marah dan mengumpat sambil menunjuk ke arah minibus yang ditumpangi Fariz dan Alya.

Terjebak Kenangan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang