★5★

1.4K 137 5
                                    

"Permisi, apa kau tuan 'LJN'?" tanya renjun pada lelaki didepanya "ya" jawab lelaki tadi "barang mu masih pada rekanku sebentar lagi dia akan datang" ujar renjun pelan
"Baiklah" ucap lelaki tadi sambil berbalik "r-renjun, aa-pa? Apa kau termasuk geng mafia?" tanya lelaki tadi yang kini tengah menatap lekat renjun "ya" jawab renjun singkat
"Renjun berhentilah bekerja pekerjaan bahaya ini" mohon lelaki tadi "aku suka pekerjaan ini, rekanku adalah keluarga ku, yang mengerti perasaanku" jawab renjun malas
"Mari kita menikah renjunie dan tinggalkan pekerjaan bahaya ini" ucap lelaki tadi sambil memeluk renjun erat

Nyuutt!

"Hahaha jangan bermimpi jeno-ssi, aku tak kan pernah mau dijodohkan dengan mu" ujar renjun sambil mendorong lelaki bernama jeno itu "b-barang mu sudah ak-aku bawa tuan LJN" ucap jaemin terbata bata tubuhnya bergetar hebat hatinya berdenyut nyeri matanya sudah berkaca kaca hanya sekali kedip air matanya akan tumpah "jaem kau kenapa?!" tanya renjun khawatir "hanya kedinginan injunie" jawab jaemin sambil berusaha tersenyum "baiklah kita akhiri pertemuan ini, tuan LJN kau bisa transfer uangnya direkeningku" ucap renjun sambil menarik jaemin pergi dari tempat itu. "Bukankah dia anak yang bersama jungwoo hyung? dia juga seorang mafia? ah aku rasa dia menyukai ku akan aku jadikan dia alat untuk menangkap semua komplotan bodoh itu" monolog jeno sambil tersenyum miring.



"Injunie apa?"
"Apa?!"
"Apa kau kenal j-jeno?
"Jangan dekati dia jaem, dia licik asal kau tau dia adalah seorang polisi" 
"Lalu kenapa dia membeli barang terlarang?"
"Aku tau dia hanya mau menjebak kita"
"Ah.. Begitu"
"Jangan pernah menyukai dia jaem dia licik!" ucap renjun datar
"B-baiklah" balas jaemin sambil berusaha menahan isakannya.


"Kau tak menginap disini?" tanya jaemin pada renjun "tidak, aku akan ke apart ku saja" tolak renjun "baiklah hati hati" ucap jaemin seraya masuk kemarkasnya.

Drrtt drrtt
"Halo, siapa?"
"...."
"J-jeno?"
"...."
"Baiklah" ucap jaemin sambil tersenyum bahagia.
"Aku harus bergegas sebelum dia marah" ujar jaemin seraya meninggalkan markasnya tidak lupa dengan senyum yang terus menggembang diwajah cantiknya.



"Jaemin-ssi mau membuat kesepakatan?" tanya jeno pelan
"Baikalah kesepakatan apa?" jawab jaemin lembut "aku mau menjadi kekasihmu asal kau mau membocorkan semua rencana geng NEO" ucap jeno santai "apa tak ada cara lain?" tanya jaemin yang dihadiahi gelengan kepala jeno "baiklah aku setuju" ucap jaemin malu malu dan jangan lupakan wajahnya yang sudah merah seperti kepiting rebus
"Baikalah, kau boleh pulang tak baik lelaki manis pulang larut" ucap jeno sambil tersenyum manis, jaemin mengangguk malu wajahnya memerah sampai ketelinga.

"Kau terlalu naif na jaemin" ucap seseorang yang sedari tadi mendenggar pembicaraan jeno dan jaemin.








TBC
jangan lupa vote ya:")
Mohon sorry if ada typo

Love of a mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang