BAB 3

19 3 1
                                    

Klik 🌟 kalau kalian suka cerita ini.
HAPPY READING
.
.
.
.
.

🐳🐳🐳🐳

Selamat hari minggu untuk kamu yang masih setia menunggu

........ 

Matahari telah tenggelam, langit yang awalnya berwarna jingga kini berubah menjadi gelap gulita. Ribuan bintang bertebaran menghiasi langit malam yang tampak cerah tanpa tertutup kabut.

Semilir angin bercampur hawa dingin menjadi teman malam. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan.

Beberapa orang keluar tenda untuk menikmati suasana malam, tak terkecuali Rangga dan teman-temannya.

Rangga memutuskan membuat api unggun dari kayu bakar yang telah dikumpulkan tadi sebagai penghangat. Kini mereka duduk melingkar mengitari api unggun yang baru dibuat.

Mereka bernyanyi bersama menyanyikan lagu Ada Aku Disini-Dyo Haw sambil diiringi petikan gitar Arga. Beberapa lagu lain juga mereka nyanyikan untuk sekedar seru-seruan Bayu yang terlihat semangat bernyanyi sambil megepalkan tangan membentuk mic, meski suaranya tidak sebagus Afgan tapi tingkah lucunya mampu menimbulkan tawa.


Setelah dirasa bosan menyanyi Rendy berusul untuk main game tebak-tabakan dan jika tidak bisa menjawab maka akan diberi tantangan.

"Woi, main tebak-tebakan yok, bosen nyanyi mulu." Usul rendy

"Tebak-tebakan apaan sih, Ren?" tanya Sherly penasaran

"Jadi gini, ntar kita nyanyi lagu sambil muterin ranting ini, pas udah habis lagunya yang megang ranting bakal dikasih tebakan, kalo gak bisa jawab dikasih tantangan. Kalo bisa jawab yang ngasih tebakan nerima hukuman. Setujuk gak?"

"Setuju aja sih gue," sahut Putra.

"Boleh juga," ucap Dinda menimpali.

"Langsung aja kuy," aja Bayu penuh semangat.

Mereka memilih lagu 'balonku ada lima' dan memulai menyanyi sambil menyalurkan ranting dari satu ke yang lainya. Saat lagu selesai ranting dipegang oleh Putra, sehingga dia yang harus menjawab tebakan.

"Foto foto apa yang menyakitkan?" ucap Bagas yang pertama memberi tebakan.

"Foto mantan sama pacar barunya" jawab Putra mengarang.

"dih, ngarang lo. yang bener itu fotos cinta." Ucap Bagas dengan bangganya lalu menepuk dada.

Perkataan Bagas mendapat hujatan berbagai hujatan.

"BUCIN WOI!!"

"GAYA BENGET LO, KAYAK PUNYA MANTAN AJA."

"KAYAK LAKU AJA LO."

"SEJAK KAPAN ADA CEWEK YANG MAU SAMA LO?"

"Wehhh, stop. Karno lo kalah jadi lo harus joged kayak monyet," suruh Bagas kepada Putra yang tidak bisa menjawab tebakannya tadi.

"Parah lo, Bay. Malu gue diliatin cewek gue," ucap Putra memelas.

"Yah kagak bisa gitu lah, rule is rule," kata Bayu.

"BURUAN PUT, GUE UDAH GAK SABAR MAU NGETAWAIN LOH NIH!"
teriak Rangga dengan semangat, tidak sabar ingin melihat Putra berjoged.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang