PROLOG

35 5 2
                                    

Klik 🌟 kalau kalian suka cerita ini.
HAPPY READING
.
.
.
.
.

Awan tipis berwarna putih itu menghiasi langit sore ini. Sang mentari masih bersinar terang tanpa tertutup awan. Suara deru kendaraan, tawa orang-orang hingga suara angin bercampur menjadi satu. Sayup-sayup ku dengar obrolan kecil dari dua orang remaja yang duduk tidak jauh dari ku. Ku lirik mereka sekilas, mereka seperti asyik dan larut dalam obrolan.

Ku tatap langit biru cerah itu, ingatanku beberapa tahun lalu terputar kembali. Kenanganku dimasa putih abu masih melekat kuat, seperti tidak ingin terlupakan begitu saja. Masa SMA yang katanya adalah masa paling indah. Namun bagiku itu adalah masa yang menyedihkan.

Di mana harus kehilangan orang yang ku sayang. Juga luka yang terus bermunculan. Orang bilang datang dan pergi adalah hal yang wajar di dalam hidup. Namun bagiku pergi adalah hal yang paling ku benci. Karna merelakan dan pergi adalah dua hal yang saling beriringan.

Apalah arti sebuah pertemuan bila pada akhirnya terdapat perpisahan? pertanyaan seperti itulah yang selalu aku pikirkan disaat orang-orang mulai datang dan pergi sesuka hatinya. Seperti halnya cinta yang datang dan pergi tanpa memikirkan hati yang ditinggalkan.

Ahh, otakku sepertinya sedang bermasalah karena berpikir panjang tentang semua hal itu. Nyatanya sekarang aku telah menemukan jawaban atas pertanyaanku itu. Bahwa datang dan pergi adalah cara
Tuhan menguji dan menguatkan hati kita.

Tenang! Sepertinya aku tidak sepandai itu bisa menemukan jawaban atas pertanyaanku.
Sepertinya kalian harus mengenal sosok yang mampu membuatku mengerti tentang banyak hal. Itu dia, yang sedang berjalan kearahku dengan kedua tanganya yang membawa  cone ice cream.

“Nih ice cream-nya,” ucapnya sambil menyidirkan cone ice cream matcha kesukaanku. Kuterima ice cream itu lalu tersenyum kepadanya. Dia sudah duduk disampingku dan mulai sibuk memakan ice cream cokelatnya.

“Aku suka....” kataku seraya terus memperhatikannya.

“Iya kau tau, makanya aku beliin yang rasa matcha.”

“Bukan itu maksudnya.”

“Terus apa?”

“Suka kamu hehehe.”

Dia tertawa kecil menanggapi leluconku, lalu dia mengusap pelan puncuk kepalaku. Tuhan sungguh beruntung aku bisa mengenal lelaki baik dan perhatian seperti dia. Rasanya seperti berjuta kupu-kupu didalam perutku berterbangan. Ah, aku tidak akan melupakan setiap moment bersamanya.

“Mau coba?” tawarnya yang masih terus memandangku, lalu aku mengangguk pelan. Dia menyodorkan tanganya dan mencoba menyuapi ku. Namun sebelum ice icream itu terasa oleh lidahku, ice cream itu malah berakhir mengotori hidungku karna ulahnya.

Yah seperti itulah dia perhatian dan menyebalkan dia saat yang bersamaan. Tapi tak apa, aku sungguh berterimakasih kepada Tuhan karena telah mempertemukanku denganya. Kini akhir cerita yang dulu ku anggap menyedihkan sekarang menjadi happy ending. Hanya perlu melihat dari sudut pandang yang berbeda maka akhir ceritamu akan bahagia.

..........

Hai semua!! Ini itu cerita pertamaku😄😊. Terimakasih sudah mau mampir dan mau membaca cerita ini. Sorry kalo ceritanya kurang bagus atau gimana, masih noob dan masih belajar:v. Jangan lupa vote kalau kalian suka cerita ini. Terimakasih:)

#salamanakrumahan

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang