chapter 6 "Salah paham"

11 7 2
                                    

Irfan menghempas tubuhnya ke tempat sofa empuk kesayangannya yang bewarna merah...
Tiba-tiba!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ibunya Irfan datang dan bertanya!

"Udah pulang nak??"tanya Santi, bundanya.

"dah!!!"jawab Irfan Dengan datar.

"Kamu  nginep di mana nak  semalam??. Kok nggak ngabarin bunda sih?? bunda jadi  khawatir tau."Ucap Santi dengan nada khawatir.

"Hmm..temen."jawab dengan datar.

"Kamu sampai kapan sih! mau bersikap begini trus sama bunda nak?"keluh Santi

Namun pertanyaan Santi diabaikan....
Irfan langsung beranjak pergi ke kamarnya  kemudiaan menghempas pintu kamarnya dengan kuat.

*Flashback on*

Waktu irfan berusia 7 tahun ,Terjadi pertengkaran antara bundanya dengan  ayahnya.

"Ma!!!mama ngapain pelukan sama dia." Ucap Santoso, ayahnya Irfan.

"Jangan salah paham dulu pa, ini nggak seperti yang papa liat! Mama bakal jelasin ke papa." Ucap Sinta untuk menyakinkan suaminya.

"Nggak..! ini udah jelas..! nggak ada lagi yang perlu di jelasin." Sarga Santoso

Irfan yang melihat pertengkaran antara bunda Dan ayahnya  hanya diam dan menangis...

Tak lama papa nya Irfan  pergi meninggalkan rumah Dan mengendarai mobil dengan penuh emosi dan akhirnya...

Brukk...!!

Santoso menabrak pohon besar sehingga ia di larikan ke rumah sakit dan tak sempat di selamatkan.

***

"Pa... bangun pa, jangan tinggalin Irfan, Irfan nggak mau pa..! air mata Irfan pun jatuh dengan deras... Aku benci sama bunda." Ucap Irfan kepada bundanya.

Sejak   kejadian   itulah  Irfan   mulai membenci   bundanya.  karna  menurut nya  bundanya  lah  penyebab  papa nya meninggal .dunia.

*Flashback off*

Irfan menatap langit Lewat kaca jendelanya. Ia teringat sesuatu tentang perkataan temanya waktu di sekolah tentang candy. Muncul pertanyaan - pertanyaan pada dirinya.

" Sejak kapan Adit dan candy jadian?? Apa benar ia pacaran??? Kalo itu emang bener, kurang ajar banget si Adit itu!! Berani nya dia ngambil hati nya candy mau nya candy tu Ama gw !!" Ucap Irfan.

****
Di sisi lainn......

Candy mulai khawatir pada Adit. karna sudah beberapa hari ini, ia tak pernah bertemu maupun chattinggan dengan Adit.
Untuk menghilangkan rasa khawatir nya ia pun berniat untuk berjalan- jalan ke restoran bersama Ririn. Ia pun mengambil handphone miliknya dan mulai mencari nomor seseorang.

Driinggggg....

"Halo can?? Kenapa lu nelpon nelpon?"tanya Ririn.

"Keluar yukk bosan ni....mana Adit beberapa hari ini nggak ada kabar...ke restoran yukk.." ucap candy.

" Lu deluan aja ntar gue susul loh...gue belom Mandi nih!!"

"Oke...gue tungguin lu yah di resto Hasanah."pinta Candy.

"Oke.. okey." Jawab Ririn dengan datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate Become LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang