11

516 32 0
                                        

Haaii para reders :)
Maaf yaaa karena aku udah enggak update FF ini selama 3 bulan,adah berbagai alasan sih aku lama update ff ini,contohnya aku lagi fokus keceritaku yang masih jadi draf yang enggak tau mau aku publihsin cerita itu kapan,aku ini masih sekolah,dan moodku yang terkadang jelek buat ngetik.Karena sekarang aku lagi libur sekolah,jadi aku sempatin deeh buat update.

Dan terimakasih karena kalian masih setia menunggu FF ku ini diupdate,semoga kalian suka sama part yang ini yaa..amiin.
Jangan lupa di vote dan komen,selamat membaca :)

Setelah setengah jam berlalu,kamipun sampai di dorm Joy dan teman satu group nya.Mobilpun diparkirkan.

"Ayah,Ibu,Yeri,kita sudah sampai"Kata Joy senang bercampur gugup setelah mobil Paman Park selesai diparkirkan.

"Ayo,kita keluar"Kata Bibi Park lembut,kemudian ia membuka pintu mobil yang berada disebelahnya.

Aku dan Joy lalu membuka pintu mobil yang berada disebelah kami,setelah itu kamipun keluar bersama sama namun tentunya dari pintu yang berbeda.
Sepertinya aku keluar sedikit lamban,bahkan kini aku melihat Joy dan kedua orang tuannya tengah menatap suatu objek yang entah itu apa.Aku lalu bergegas menghampiri Joy dan kedua orang tuannya.Hingga akhirnya akupun sampai disebelah Joy yang kini sedang berdiri disebelah Bibi Park.

Aku pun ikut memperhatikan objek yang saat ini sedang diperhatikan Joy dan kedua orang tuanya.Dan kini nampaklah sebuah rumah tingkat dua,berukuran sedang,dan berdisain modern yang tidak jauh didepan kami.Apakah itu dorm milik Joy teman satu group-nya?Jika iya aku yakin Joy dan teman satu group-nya pasti merasa betah tinggal disitu.Karena menurutku rumah itu begitu bagus.

"Joy,apakah ini dorm-nya?"Tanyaku sambil melihat kearah Joy dan dibalas oleh anggukan kepalanya yang kini sedang melihatku sambil tersenyum kecil.Berarti dugaanku benar.

Aku lalu mengalihkan perhatianku kembali pada rumah itu atau lebih tepatnya dorm milik Joy dan rekan satu group-nya.
"Bagus ya"Kataku.

"Ya"Setuju Joy dengan suara kecil atau lebih mirip guma-man.

"Waah Joy,Ibu yakin kau pasti akan betah tinggal disini,bukankah dorm ini begitu bagus dan nyaman"Kata Bibi Park yang kini sedang mengelus rambut anak semata wayangnya itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Aku lalu kembali melihat ke arah Joy.Saat ini Joy sedang berjalan menghadap kedua orang tuanya dan bisa kulihat matanya yang kini mulai berkaca kaca pertanda sahabatku itu akan menangis.Jujur,aku yang menyadari Joy akan menangis sungguh terkejut dan khawatir,apakah dia baik baik saja?Dan sepertinya bukan hanya aku saja yang menyadari kalau Joy akan menangis,tapi kedua orang tua Joy juga menyadarinya.

"Joy apa kau ingin menangis"Kata Paman Park terkejut dan raut wajah khawatir sambil memegang satu pundak anaknya itu,dan dibalas oleh Joy dengan gelengan kepala dan senyum yang masih belum hilang dari bibirnya.Tapi,matanya masih berkaca kaca,yang berarti siap kapan saja akan jatuh sebuah liquid bening dari situ.

"Ibu tau kau sedang berbohong,kau kenapa?Apa kau baik baik saja?Apa kau-"

"Aku baik baik saja,hanya saja aku hiks"Joy belum menyelesaikan kalilamatnya,sepertinya dia sudah tidak bisa menahan air matanya untuk turun hingga akhirnya iapun menangis.

Joy lalu memeluk kedua orang tuanya,awalnya Paman dan Bibi Park sedikit terkejut,hingga akhirnya mereka pun membalas pelukan anaknya itu dengan penuh kasih sayang dan kehangatan.

"Sooyoung kau kenapa hmm...?"Tanya Bibi Park dengan lembut.

"Ayah,Ibu hiks terimakasih yaa karena kalian selalu mendukung setiap keputusanku dan tindakanku,aku sungguh sangat sangaattt berterimaksih pada kalian.Ayah dan Ibu,kalian memang orang tua terbaik.Tapi nanti saat aku akan tinggal bersama teman satu group-ku jangan terlalu khawatir yaa padaku.Lagipula mereka ber-tiga adalah orang yang baik bahkan aku sudah hiks menganggap mereka seperti Kakak-ku,begitupun juga mereka yang sudah menganggapku seperti adik mereka sendiri.Sekali lagi terimakasih Ayah,Ibu hiks.Aku janji aku akan selalu bersikap baik,walaupun nanti aku hanya bisa pulang seminggu sekali,tapi jangan lupa untuk berbicara ataupun men-chat ku yaa.Sekali lagi terimakasih karena Ayah dan Ibu telah menjadi orang yang baik."Kata Joy dengan panjang,ia lalu melepaskan pelukannya,setelah itu dia me-lap air matanya menggunakan punggung tangannya dan kembali tersenyum ke arah kedua orang  tuanya.

New sister Red velvet memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang