16

9 3 0
                                    

Meminta maaf  pada diriku sendiri adalah hal tersulit dalam hidupku. Butuh bertahun tahun bagiku untuk bisa berdamai dengan diriku. Tapi memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus ternyata lebih sulit dari  yang ku bayangkan.....

"Ada yang mencarimu, Luna."
Luna menghentikan pekerjaannya mengelap meja dan menoleh ke arah Bu Meity yang berdiri di sampingnya.
Kenapa Joonie datang pagi pagi? Bukankah dia sedang mengepak barang dan dia tidak menemukan paspornya. Apa dia butuh bantuanku mencarinya?Luna bertanya dalam hati.
"Dia di sana..."ujar Bu Meity.
Hari ini masih pagi. Belum banyak pengunjung yang datang. Hanya satu kursi yang terisi.
Luna mundur selangkah dan menjatuhkan lap yang dia pegang saat orang itu melambai ke arahnya...
"Hai....Luna....lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?Kau bekerja di sini...kebetulan sekali."
Tiba tiba dia sudah ada di depan Luna dan tersenyum kecil.
"Hai...Aldo..."jawab Luna dengan dingin. Tidak ada yang kebetulan...aku tahu...pasti akhirnya kau datang setelah Larissa menemuiku....kau tidak pintar berbohong,Aldo. Aku mengenalmu dengan baik...
"Aku ingin kau tahu, Larissa..."
"Dia sudah keluar dari penjara."potong Luna.
"Aku sudah tahu, kau tidak perlu repot repot memberitahuku." Sambungnya.
Hening sesaat.
"Aku sungguh minta maaf, Luna.
Aku tak menduga segalanya akan seperti ini akhirnya."
"Aku sudah memaafkanmu...mesti permintaan maafmu tidak akan bisa mengubah apapun..."
Aldo memandang Luna sekilas. Ucapan yang sama....luka yang sama...membuatnya kehilangan kata kata...
"Kau hanya ingin mengatakan ini...atau kau ingin pesan sesuatu?"
"Kopi."

Luna meletakkan cangkir kopi di depan Aldo.
"Apa istrimu tahu kau datang menemuiku? Aku tak ingin ada salah paham."
"Dia yang menyuruhku menemuimu."
"Bagus kalo begitu...kau tidak ingin pesan yang lain kan?Aku punya banyak pekerjaan..."
"Luna..."
"Apa lagi?"
"Kalau kau butuh sesuatu...apapun...kau bisa menghubungiku."
Luna memaksakan sebuah senyum dan melangkah pergi.
Aldo meneguk kopinya dan memandang tiap sudut kafe kecil itu.
Kenapa kau melakukan semua ini, Luna? Aldo berusaha menelan perasaan bersalahnya saat menghirup kopinya lagi. Ada suatu masa dalam hidupnya saat dia begitu mencintai Luna...

"Dia meninggalkan tip
untukmu..."Vivian meletakkan tumpukan uang di samping meja yang sedang dibersihkan Luna.
"Ambil saja."jawab Luna singkat dan melangkah pergi.
"Luna...ini sama dengan gaji kita selama sebulan."Vivian melangkah menyusul Luna.
"Kau bisa membaginya dengan yang lain kalo begitu."
  "Tapi..."
"Ambil saja..."

Dia memang bersama istrinya....
Luna memandang Audi yang baru saja melintas meninggalkan jalanan di depan kafe. Tapi Aldo berbohong. Tidak akan ada istri yang menyuruh suaminya menemui mantan pacarnya kecuali dia pura pura ikhlas.....dua duanya jelas pemain sandiwara yang hebat. Aldo dan Astria...
Tiba tiba Luna merasa sedih. Penyesalan memenuhi hatinya. Aldo sebenarnya lelaki yang baik. Ada suatu saat dimana mereka saling mencintai. Tapi itu sudah bertahun tahun yang lalu....
Hubungan mereka telah berakhir. Mungkin seperti itu seharusnya.
Larissa membuat Luna meninggalkan Aldo karena Luna menduga Aldo telah meninggalkannya demi menikah dengan Astria. Dan Luna yang begitu mencintai Aldo rela melakukan apapun. Apapun. Untuk mendapatkan Aldo. Bahkan melakukan hal yang buruk. Dan Larissa membuat segalanya jauh lebih buruk
Sungguh menyakitkan. Mereka bahkan tidak tahu yang sebenarnya.....
Larissa telah dihukum untuk perbuatan jahatnya.... meskipun hukuman yang diterima Luna jauh lebih buruk....
Tapi Luna mencoba berdamai dengan hidupnya. Dia percaya bahwa masa masa sulit dan gelap dalam hidupnya pasti akan berakhir dan kebahagiaan akan datang pada akhirnya....

Show Me The True Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang