17

14 3 0
                                    

Luna memandang ponselnya yang berdering pelan.
Dengan berat hati dia menerima panggilan yang masuk.
"Hai Luna. Kau sudah pulang?"terdengar suara Joonie dengan nada gembira.
"Ya..."
"Apa aku harus menjemputmu sekarang?"
"Nanti saja...aku sedang berdandan...aku akan menelponmu kalo sudah siap."
"Oke. Tapi aku sudah ada di teras rumahmu."
Luna tersenyum kecil. Ya Tuhan...dia begitu lucu. Dia membuat Luna tidak punya alasan untuk sedih hari ini.
Luna memandang wajahnya sekilas di cermin dan memaksakan sebuah senyum. Kedatangan Aldo seperti menabur garam di atas luka. Tapi tidak hari ini....dia tak ingin Joonie melihat luka dalam dirinya. Aku harus terlihat bahagia....paling tidak untuk malam ini. Untuk malam terakhirnya bersama Joonie.

"Untukmu....kau sangat cantik."Joonie memberikan rangkaian bunga mawar merah untuknya.
"Terimakasih..."
"Kita pergi sekarang?"
Luna mengangguk dan menerima uluran tangan Joonie lalu melangkah menuju ke jalan.
"Kita akan pergi ke bioskop. Lihat...aku tidak lupa membawa tiketnya..."
Luna tersenyum dan memandang wajah Joonie sekilas. Dia sungguh menawan. Luna merasa bahagia berada di sisinya sekarang. Genggaman tangannya terasa hangat dan melindungi.
"Kau baik baik saja? Kau hanya diam sejak tadi..."tanya Joonie.
"Aku baik baik saja....jam berapa kau akan pergi besok?Kau sudah menemukan paspormu?"
Joonie menghentikan langkahnya dan memandang Luna.
"Bisakah kita tidak membicarakan keberangkatanku besok? Hanya untuk beberapa jam? Kita sedang berkencan bukan?"
"Tentu...kalo itu keinginanmu,Mr. Kim. Hari ini adalah Joonie day, bukan?"
"Bagus..."Joonie tersenyum dan kembali melangkah dan mempererat genggaman tangannya.
Luna merasakan kebahagiaan memenuhi hatinya.

"Aku suka film tadi. Aku suka akhir yang bahagia." Joonie berkata saat mereka keluar dari bioskop dan berjalan menuju kafe.
"Aku juga..." Luna memandang tangannya yang sejak tadi berada dalam genggaman tangan Joonie. Dia tidak melepaskannya sepanjang film tadi.

Joonie membuka pintu kaca yang ada di kafe itu untuk Luna dan menarik kursi untuknya. Luna memandang pemuda itu dan mengingat...rasanya sudah lama sekali tidak ada yang memperlakukannya dengan begitu manis.
"Thanks."Luna tersenyum dan duduk di kursi.

"Hai...Bri. Kau sibuk?"sapa Luna.
Brianna memutar matanya.
"You're on a date?"
Joonie mengangguk dan tersenyum kecil.
"Selamat....kalian sangat serasi. Apa yang ingin kalian pesan?"tanyanya lagi.
Joonie baru saja akan menjawab tapi Brianna mendahuluinya.
"Aku akan traktir kalian....tunggu sebentar."Brianna tersenyum lebar dan melangkah menuju dapur.

"Untukmu....bukankah kau menyukainya?"Luna mengambil bando dari dalam tasnya.
"Thanks...ku kira kau lupa."Joonie tertawa dan memakai bando itu di kepalanya.
"Kau ingin pesan sesuatu?"Joonie membuat ekspresi wajah lucu dan menirukan suara Luna.
"Jangan konyol...hentikan. Tidak lucu Joonie."
"Lalu kenapa kau tertawa? Kau ingat saat aku pertamakali ke sini? Aku melihatmu berdiri di sana. Ku kira kau tersenyum padaku dan aku langsung jatuh hati padamu. Kau sungguh lucu dan menggemaskan dengan seragammu dan bando itu.
Lalu setelah beberapa kali aku datang ke sini...aku menyadari satu hal."
"Apa?" tanya Luna dengan penasaran.
"Kau tersenyum seperti itu pada semua pelanggan yang datang. Ku kira aku istimewa..."
"Kau istimewa...kau memiliki hatiku..."
"Terimakasih,Luna. Kau mau jadi kekasihku....aku mencintaimu...."
"Aku juga mencintaimu..."

"Apa aku menganggu?" Brianna muncul dengan piring berisi makanan di tangannya.
"Aku membuatnya khusus untuk kalian.Jus stroberi kesukaan Luna.Ayo minum."
"Bri....ini tidak manis."ucap Luna setelah meminum jusnya.
"Benarkah?"tanya Brianna.
"Kalo begitu kau tinggal menyuruh dia tersenyum. Kau bilang dia sangat manis kan? Kau tidak perlu menambah gula."
Wajah Luna memerah mendengar ucapan Brianna.
"Aku ingin tahu...apa lagi yang dia katakan,Brianna?"tanya Joonie sambil memandang Luna.
"Dia bilang...."
"Hentikan, Brianna!" tukas Luna dengan nada mengancam.
"Kau bertanya sendiri saja..."jawab Brianna sambil melangkah pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Show Me The True Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang