Ternyata penantianku terbalas dengan sangat baik. Sekarang aku dan dia sudah berteman dengan baik. Cerita tentang bagaimana aku dan dia bisa berteman biarlah menjadi kenangan terindah untukku, yang pasti aku sangat bahagia. Dan ternyata, obrolan kami sangat cocok! Dia juga bercerita tentang kenapa dia cuek kepadaku waktu itu. Katanya , dia sebetulnya mau berkenalan denganku tapi dia malu karena aku terlalu terkenal. Dia takut aku tak mau berteman dengannya karena temanku sangat banyak. Aku hanya tertawa mendengarnya karena untukku, teman itu bisa siapa saja dan sebanyak-banyaknya. Apalagi temannya seperti dia, pasti aku mau. Tapi tak apa, cerita tentang kita waktu itu akan menjadi kenangan indah nanti.
————————————————————
Hari demi hari sudah kami lewati, tak terasa kami semakin dekat. Hari-hariku selalu diisi olehnya. Setiap pagi, aku ke kelasnya atau sebaliknya untuk belajar bersama kalau ada ulangan atau hanya sekedar mengobrol hal-hal yang terkadang sangat tidak penting. Bisa dibilang sekarang kami bersahabat. Kami saling mengetahui satu sama lain, saling melindungi, dan saling mendukung. Cerita tentang dia sudah jadi makananku setiap hari. Tentu ada yang tidak suka dengan kedekatan kami dan berusaha menghancurkan persahabatan kami. Walau ada banyak orang yang hendak menghancurkan persahabatan aku dan dia, kami tetap bertahan. Karena kami memiliki prinsip untuk mempertahankan hal yang membuat bahagia selama itu positif. Apakah kalian berpikiran yang sama? Tapi kami sangat bersyukur ada yang hendak menghancurkan kami karena itu membuat persahabatan kami makin kuat. Aku dan dia makin percaya satu sama lain. Dan dari situ aku belajar tentang seburuk apapun hal yang kita alami, semuanya ada hal positif yang bisa diambil. Kita sebagai manusia seharusnya bisa mengambil hal positif dari setiap kejadian bukannya mengeluh mengapa hal tersebut bisa terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philomath
RomanceKisah ini tentang dia. Dia yang selalu menghilangkan segala kesedihanku dan juga sumber dari kesedihanku. Dia yang selalu kurindukan, yang selalu menjadi pusat duniaku. Dia yang pergi meninggalkan luka di hatiku.