Akupun pergi menemuinya diantar kekasihku. Rasanya aneh bertemu orang yang pernah ada di hatiku bersama kekasihku. Tapi tak apa, aku juga ingin menjelaskan semua padanya hari ini. Aku turun di sebuah restoran sesuai tempat janjian aku dan dia. Kekasihku menungguku di mobil. Aku masuk ke restoran itu dan mencari dia. Aku mengerarkan pandanganku dan kutemukan dia sendirian duduk di pojok restoran. Langsung aku menghampirinya. Aku duduk. " Aku udah pesenin kesukaan kamu, aku masih ingat spaghetti carbonara dan matcha latte, yakan?" katanya. Aku hanya tersenyum dan berterima kasih. "Kenapa ya kamu seperti menjauh? Kita sudah tidak berkomunikasi lebih dari 5 bulan." katanya. Dari wajahnya kulihat kesedihan, aku yakin pasti ada sesuatu yang terjadi. "Tak apa, aku hanya membiarkanmu bahagia. Oh iya, kamu sedang ada masalah? Wajahmu terlihat sedih." kataku. Dia menunduk dan berkata ,"Ternyata dia hanya memanfaatkanku saja. Ternyata dia punya yang lain." Aku kaget dan ikut sedih juga. Bagaimanapun, dia sahabatku. Aku lama bersamanya. Sedihnya adalah sedihku juga. Aku kembali menenangkannya dan memotivasinya seperti waktu itu. Yang berbeda kali ini perasaanku untuknya sudah tidak ada. Ketika dia sudah mulai tenang, aku memanggilnya dan menceritakan tentang waktu itu. "Oh iya, aku mau cerita, boleh?"kataku. Dia mengangguk tanda setuju. "Kamu sadar? Sejak dulu, aku suka sama kamu. Aku sayang bahkan mungkin cinta sama kamu. Tapi kamu tidak peka. Mungkin salahku juga tidak bilang. Saat pertama kali kamu menceritakan seorang wanita yang kamu suka, aku bahagia tapi di satu sisi aku sakit. Aku selalu ada untuk kamu setiap kamu menceritakan tentangnya dan aku selalu berusaha tersenyum di depanmu. Sadar ga? Waktu itu, setelah dia menerimamu, aku menjauh darimu. Aku tidak mau hubungan kamu dan dia bermasalah karena aku. Tapi ternyata hubungan kalian selesai. Aku ada untukmu dan menemanimu di kesendirianmu. Setelah beberapa lama, kamu bilang, kamu mau buka hati lagi. Di situ aku sudah hampir menyatakan perasaanku ke kamu. Tapi, tiba-tiba sudah ada yang dekat sama kamu. Kamu ga bilang dan cerita sama aku. Ya, di situ aku nyerah. Aku ngerasa aku udah gak kamu butuhin." ceritaku.
Aku dan dia hanya terdiam. Hanyut dalam pikiran masing-masing sampai tiba tiba ada yang membuyarkan hening ini. "Sayang, udah selesai?"katanya. Kuyakin ini suara kekasihku. Aku langsung melihatnya dan berkata , "Sebentar lagi, kamu sini deh duduk." Kekasihku duduk di sampingku. Dia , sahabatku yang awalnya masih sibuk dengan pikirannya melihatku seakan meminta penjelasan. Aku pun menjelaskan. "Aku tau, sampai kapanpun kamu tidak akan melihatku sebagai seorang wanita untuk kamu cintai. Aku menyerah sama kamu. Tenang saja, perasaanku untukmu sudah hilang. Kamu bisa bebas mencintai siapapun tanpa takut aku sakit hati. Dan orang yang disebelahku adalah kekasihku. Aku mencintainya. Dia yang membantuku untuk menghilangkan perasaanku untukmu. Oh iya, sudah sore, aku harus pulang. Kalau kamu ada masalah, kamu bisa menghubungiku. Jangan segan karena aku tetap sahabatmu. Kekasihku takkan keberatan, tenang saja. Aku pamit ya," kataku sambil membereskan barangku. Aku dan kekasihkupun meninggalkan dia yang sedang terdiam entah memikirkan apa. Dan kurasa kisah ini dan masalah ini selesai. Aku dan dia tetap sahabat. Aku dan kekasihku tetap bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philomath
RomanceKisah ini tentang dia. Dia yang selalu menghilangkan segala kesedihanku dan juga sumber dari kesedihanku. Dia yang selalu kurindukan, yang selalu menjadi pusat duniaku. Dia yang pergi meninggalkan luka di hatiku.