Ini memang salahku.
Aku yang tak pernah peka terhadap perasaannya.
Aku yang selalu menyakitinya.
Aku yang selalu salah mengira.
Aku yang tidak mengerti perasaanku sendiri.
Aku yang menginginkan semuanya.
Aku yang egois.
Aku yang selalu memberikan harapan.
Aku yang meninggalkan tiba-tiba.
Aku yang kembali saat butuh.
Memang semua salahku.
Tentang perasaannya yang berubah?
Itu salahku.
Aku, semua aku.
Aku benci diriku.
Selama ini ternyata aku mencintai dia.
Tapi sekarang semuanya terlambat.
Dia tak mungkin lagi kumiliki.
Sakit.
Sangat sakit.
Tapi tak apa.
Ini belum sesakit dia.
Aku terlalu banyak menyakitinya.
Maafkan aku.
Semoga kamu bahagia dengannya.
———————————————————Hari ini aku akan bertemu dengannya. Sahabatku yang kulupakan karena hubunganku. Aku hendak memperbaiki dan mendekatkan kembali hubunganku dengannya yang jauh karenaku. Saat dia datang, kami berbicara. Dia tiba-tiba mau menceritakan sesuatu. Aku mendengarkan ceritanya. Kaget. Itu yang aku rasakan. Dia mengakui bahwa dia suka sama aku. Sangat lama. Aku sangat merasa bersalah. Aku dan dia sama-sama hanyut dalam pikiran. Aku memikirkan apa saja yang sudah aku lakukan. Setelah lama aku mengingat aku tersadar seberapa banyak aku menyakitinya. Aku yakin dia pasti sangat sakit. Aku harus meminta maaf padanya. Akupun tiba-tiba tersadar. Selama ini, aku tidak benar-benar mencintai mantan kekasihku. Aku hanya suka dan yang kucinta hanya dia, sahabatku. Tiba-tiba ada suara yang membuyarkan pikiranku. "Sayang, udah selesai?" katanya. Suara lelaki itu sangatlah tulus menurutku. Aku melihat ternyata lelaki itu duduk di sebelah sahabatku. Aku bingung dan menatap sahabatku. Dia sadar dengan kebingunganku lalu menjelaskan siapa lelaki di sebelahnya. Ternyata lelaki itu kekasihnya. Seperti ditusuk ribuan pisau. Sakit dan perih. Kutau ini yang dia rasakan selama ini. Aku hanya bisa tersenyum dan berusaha terlihat bahagia di depan sahabatku. Semoga dia dan kekasihnya bahagia kataku. Setelah mereka pergi meninggalkanku, aku tak bisa menahan tangisku. Ternyata ini rasa yang dia rasakan selama ini. Maafkan aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philomath
RomanceKisah ini tentang dia. Dia yang selalu menghilangkan segala kesedihanku dan juga sumber dari kesedihanku. Dia yang selalu kurindukan, yang selalu menjadi pusat duniaku. Dia yang pergi meninggalkan luka di hatiku.