09

595 75 2
                                    

Hyein akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari kamarnya di saat sang Ibu Mertua memanggilnya, terhitung sudah dua minggu dia lebih memilih berdiam diri di dalam kamar, tanpa menanggapi tatapan sendu dari kedua anak yang ingin bermain dengannya di taman luar yang telah di tutupi banyak salju.

"Bunda!!" Seruan itu terdengar oleh Hyein saat dia berjalan masuk ke dalam ruang bermain yang di khususkan untuk anak-anak. "Halo sayang." Sapa Hyein saat dia duduk di sofa kecil yang terdapat di sisi ruangan.

"Jack kangen sama Bunda.." Jujur anak laki-laki itu sambil memeluk lutut Hyein yang membuat wanita itu tersenyum kecil. "Bunda minta maaf ya, kalau dua minggu terakhir ini Bunda tidak bisa menemani kalian berdua." Sesal Hyein yang di jawab gelengan oleh keduanya.

"Bunda tidak perlu minta maaf, Ayah Sehun bilang, Bunda sedang sakit. Apa sekarang Bunda sudah sehat?" Tanya Jackson dengan polosnya, Hyein tersenyum dan mencium lembut dahi anak laki-laki itu. "Bunda sudah sehat, mangkanya Bunda sudah ada di sini." Jawab Hyein dengan dusta.

"Adik Rae nakal ya?" Monolog Raehyun pelan, tapi terdengar oleh kedua orang yang berada di dekatnya. "Engga, Adiknya Rae tidak nakal. Bunda memang lagi tidak enak badan. Benarkan Bun?" Jackson bertanya pada wanita yang terdiam karena mendengar penuturan sang anak pun segera mengangguk kecil.

"Iya, Bunda memang sedang tidak enak badan." Kata Hyein yang membuat Raehyun mengangguk paham, setelahnya dia tersenyum cerah. "Bunda, Papa Chanyeol mengajarkan kami berdua piano dua hari yang lalu." Raehyun memberitahu, membuat Hyein sedikit tertarik dengan pembicaraan sang anak.

"Oh ya? Bunda yakin bahwa Jack yang pintar memainkannya karena Jack anak Papa Chanyeol." Kata Hyein yang membuat anak laki-laki itu cemberut dan menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Rae yang sangat pintar." Jawab anak laki-laki itu dengan pelan.

Hyein menatap anaknya dengan tatapan kaget tak percaya, seingatnya, dia tidak pernah mengajari anaknya bermain piano walau dia bisa memainkan alat musik itu.

"Sungguh? Wah, Bunda bangga denganmu, sayang." Hyein menuturkan kata bangga pada putrinya yang membuat sang anak tersenyum lebar. "Terima kasih, Bunda. Jack juga pandai memainkannya, sebelum Rae bisa bermain, Jack memainkan satu lagu." Jujur sang putri yang kembali membuat Hyein tersenyum bangga pada anak laki-laki itu.

Hyein memeluk kedua anak itu dan menggoyangkan tubuhnya dengan gemas, "kalian berdua membuat Bunda bangga." Jujur Hyein yang membuat keduanya membalas pelukan sang Ibu.

"Hyein." Panggilan itu membuat wanita yang di panggil pun menoleh, dan dengan segera melepas pelukannya. "Iya Mamih." Sahut Hyein seraya berdiri dari posisi duduknya.

Kedua anak itu menatap tidak suka pada sang Ibu yang melepaskan pelukan hangatnya.

"Mamih mau bicara sama kamu, di ruang perpus." Kata Nyonya Park yang di jawab dengan anggukan oleh Hyein.

Nyonya Park berlalu meninggalkan Hyein dan saat wanita itu akan beranjak pergi, kakinya tertahan oleh dua tangan kecil.

"Bunda jangan pergi, Oma sepertinya sedang marah." Kata Jackson sambil mendongak untuk melihat wajah Hyein. "Bunda hanya sebentar, oke? Setelah selesai bicara dengan Oma, Bunda akan ke sini lagi, Bunda janji." Hyein mengatakan itu supaya anak laki-laki itu percaya.

Dan benar, setelah mengatakan itu kedua tangan kecil itu secara perlahan lepas dari kakinya. Dia mengacungkan jari manisnya dan membuat Hyein tertawa kecil, dia pun menautkan jari manisnya dan tersenyum saat melihat anak laki-laku itu tersenyum.

"Bunda tinggal dulu ya, jangan nakal, oke?"

"Oke!"

• • •

[Series 2] Another Him || SeChan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang