12

520 71 6
                                    

Wanita itu terbangun saat tengah malam, merasa pusing tapi dia malah tetap memaksakan untuk memposisikan tubuhnya untuk duduk, melihat sekeliling dia sedikit terperanjat saat melihat dirinya bukan berada di kamar, tapi berada di ruangan yang tidak terlalu besar dengan di dominasi bau obat-obatan.

Menoleh ke kiri, dia melihat satu kasur yang di isi oleh anak laki-laki yang sedang tertidur pulas. Dia pun kembali menoleh ke arah kanan saat mendengar pintu kamar terbuka dan terkejut melihat lelaki jangkung itu masuk ke dalam kamar dengan kondisi mengantuk?

"Oh?! Hyein?! Perawat!" Teriak lelaki itu yang langsung kembali keluar dari ruangan, membuat wanita itu hanya menggelengkan kepalanya karena tidak percaya bahwa lelaki itu akan berteriak di luar sana. Bagaimana jika aksi lelaki itu membuat pasien lain terganggu? Sungguh, di mana gelar magister yang dia tempuh di universitas Harvard?

"Aku tidak apa, Mas. Sungguh." Kata Hyein saat melihat lelaki itu kembali masuk dengan sang perawat.

Wanita itu di suruh kembali untuk berbaring, dia tidak bisa menolak karena melihat lelaki itu seperti menyuruhnya tetap menuruti perintah sang perawat.

"Nyonya Park jangan langsung duduk, Anda harus istirahat total." Kata sang perawat yang membuat wanita itu mengerutkan dahinya karena merasa tidak suka.

"Saya tidak bisa diam, Saya memiliki dua anak dan juga suami." Kata Hyein yang membuat sang perawat hanya tersenyum kecil. "Saya akui, tapi tetap saja Nyonya harus istirahat total. Ini juga demi keselamatan kandungan Anda, si kecil sangat kelelahan." Kata sang perawat yang membuat Hyein dengan cepat menyentuh perut buncitnya.

"Apa dia tidak apa-apa?" Tanya Hyein khawatir, membuat sang perawat mengangguk. "Ya, bayi di dalam kandungan Anda kuat. Tapi, dia membutuhkan istirahat. Memang banyak bergerak untuk Ibu yang sedang mengandung memang sangat bagus, tapi jangan terlalu berlebihan." Kata sang perawat yang membuat Hyein segera mengangguk.

"Kapan dia bisa pulang, Sus?" Tanya Chanyeol setelah menyimak perkataan perawat itu. "Sekitar 5-7 hari, Jackson juga bisa pulang bersamaan dengan Nyonya Park." Jawab sang perawat yang membuat Hyein bersenandung pelan, dia mengalihkan pandangannya menatap lelaki yang berada di belakang sang perawat.

"Bagaimana dengan.. Jackson?" Tanya Hyein dengan ragu, membuat sang perawat menolehkan kepalanya kepada lelaki yang berada di belakangnya. "Sepertinya Anda ingin berbicara dengan Tuan Park, kalau begitu Saya permisi. Saya akan menghubungi pihak dapur untuk memberi susu hamil untuk Nyonya." Kata sang perawat dengan sopan, setelah itu dia keluar dari ruangan itu.

Chanyeol berjalan ke sisi kiri wanita itu dan duduk di samping bangkarnya, melihat wajah lelah wanita itu dan dengan secara langsung dia menggenggam telapak tangan yang bebas dari jarum infus, mengelus dengan lembut.

"Sudah aku katakan bukan? Jangan pernah membawa beban berat, jangan sampai kelelahan. Calon bayimu ini yang akan menjadi taruhannya kalau kau kelelahan. Apa kau mau kehilangannya?" Kata Chanyeol seraya bertanya, Hyein dengan segera menggelengkan kepalanya. "Tidak, Mas Sehun sangat menunggu kehadirannya." Jawab Hyein yang membuat lelaki itu tersenyum lemah.

"Apa kau benar-benar tidak ingat siapa aku?" Tanya Chanyeol dengan pelan, membuat Hyein dengan secara tidak sadar membalas genggaman tangan lelaki itu. "Aku ingin kau ingat aku, Hye." Gumam Chanyeol dengan pelan, tapi wanita itu masih dapat mendengarnya.

Wanita itu dengan pelan melepaskan genggamannya, membuat lelaki itu menatap wanita itu. "Apa tidak ada kesempatan buatku? Buat Jack? Untuk masuk ke dalam hatimu lagi, Hye?" Tanya lelaki itu dengan suara parau, membuat wanita itu dengan seketika menangis.

"Maafkan aku, Mas. Maaf."

• • •

Chanyeol sedang duduk di sisi kanan bangkar Anaknya, dia tidak bisa langsung tertidur setelah menenangkan wanita yang sedang tertidur di bangkar di belakang punggungnya yang tadinya menangis. Dia menggenggam telapak tangan kanan Anaknya yang bebas dari jarum infus, mengelus pelan dan membawa telapak itu ke sisi pipi kanannya.

[Series 2] Another Him || SeChan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang