26

408 48 23
                                    

Jangan lupa vote dan comment 🤪❤️✨

• • •

Musim semi berlangsung sedikit cepat, hawa dingin di siang hari membuat siapa saja lebih memilih untuk menetap di dalam rumah untuk menghangatkan diri atau memilih untuk berada di dalam Cafe yang suasananya lebih hangat.

Chanyeol melakukan opsi kedua. Berdiam diri di sisi jendela besar di dalam Cafe dengan Americano di genggamannya. Dia menatap tepat ke sebrang jalan yang merupakan gedung sekolah putranya.

Gerbang utama masih tertutup rapat, menandakan bahwa waktu pelajaran belum usai. Dia bisa saja masuk dan memarkirkan mobilnya di aula parkiran sekolah, tapi dia terlalu malas untuk berjalan menuju Cafe yang sekarang dia datangi karena jarak parkiran dengan gerbang utama cukup jauh.

Melihat mobil berlalu lalang, bahkan memperhatikan setiap mobil yang masuk ke dalam area sekolah adalah rutinitas baru Chanyeol. Dia bahkan belum menghubungi nomor wanita yang menoreh gores kecil di mobilnya yang telah selesai di poles.

Ingin menghubungi nomor itu, tapi dia terlalu takut jika yang mengangkatnya adalah suami dari sang pemilik nomor tersebut. Dan yang paling parah, bagaimana jika wanita itu sedang repot mengurus rumah dan anak-anak? Tidak. Chanyeol tidak mau membuat wanita itu kerepotan.

Mengembalikan fokusnya pada cangkir kopinya, dia juga melihat kue yang berada di dekat tangannya. Secara reflek dia memesan kue berwarna merah itu.

Chanyeol menghela napas pelan dan membawa pandangannya pada luar jendela lagi. Gerbang utama sudah di buka sedikit, tanda bahwa para penjemput sudah boleh datang dan menunggu waktu pulang.

Chanyeol segera menyeruput kopinya dan menolehkan kepalanya saat mendengar suara sedikit riuh dari dalam Cafe.

"Apa tidak ada satu potong saja? Istriku sedang menginginkan kue itu yang ada di sini." Suara yang Chanyeol dengar membuatnya menatap sepotong kue yang belum dia sentuh sama sekali itu.

"Maafkan kami, Tuan. Bagian dapur hanya membuat satu loyang red velvet setiap harinya, dan entah kenapa hari ini kue itu habis dengan cepat." Suara pelayan itu kembali terdengar oleh Chanyeol.

Chanyeol segera berdiri untuk menghampiri dua orang yang sedang berbicara itu. Menepuk pelan bahu laki-laki itu dan dia tersenyum kecil.

"Maaf lancang mendengar ucapanmu tadi, Tuan. Tapi jika anda tidak keberatan, saya memiliki sepotong kue red velvet yang belum saya sentuh sama sekali. Anda bisa memilikinya jika mau." Kata Chanyeol yang membuat lelaki itu mengerutkan dahinya dengan samar, tetapi dengan ragu dia menganggukkan kepalanya.

"Boleh saya lihat terlebih dahulu?" Tanya lelaki itu yang di respon dengan anggukkan kecil oleh Chanyeol.

Chanyeol mengajak lelaki itu untuk ke tempat duduknya tadi, lelaki itu segera tersenyum saat melihat kue itu memang masih sempurna.

"Anda yakin untuk memberikan ini pada saya?" Tanya lelaki itu yang kembali di respon dengan anggukkan oleh Chanyeol. "Baiklah, sebagai gantinya saya akan mengajak Anda makan malam bersama, bagaimana?" Tanya lelaki itu yang membuat Chanyeol menggelengkan kepalanya seraya tertawa kecil.

"Tidak-tidak. Aku secara tidak sengaja membeli kue ini karena mengingat seseorang. Anda bisa memiliki nya." Kata Chanyeol yang menolak secara halus.

"Tidak apa, berikan kartu namamu. Akan aku hubungi jika aku dan keluargaku memiliki waktu." Kata lelaki itu yang membuat Chanyeol tersenyum tipis. Dia dengan segera mengambil dompetnya dan mengeluarkan kartu namanya saat masih menjadi Dosen dulu.

"Oh? Kamu Dosen?" Tanya lelaki itu yang di respon anggukkan kecil. "Senang berkenalan denganmu, Chanyeol-ssi." Ujar lelaki itu yang membuat Chanyeol menyambut uluran tangan lelaki itu.

[Series 2] Another Him || SeChan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang