Chapter 4
Yoona berlari ke arah atap gedung. Saat ini dia benar-benar ingin menumpahkan semua kekesalan dan marahnya. Karena Yoona berlari tanpa melihat kiri dan kanan, tidak sengaja dia menabrak seseorang dan tubuhnya nyaris jatuh menyentuh lantai kalau saja Yoona tidak menjaga keseimbangannya.
BRUG !!!
“Mianhae.. aku tidak sengaja menabrak. Aku sedang buru-buru.” ucap Yoona sambil membungkuk tanpa melihat orang yang dia tabrak.
“Gwaenchana, noona ?” tanya orang ditabrak Yoona.
Yoona kaget “Ne. Minho ? Mianhae.. sudah menabrakmu.” Orang ditabrak Yoona ternyata Minho.
“Tidak usah minta maaf. Aku juga tidak apa-apa.” Minho sambil tersenyum. “Noona mau kemana ? Sepertinya buru-buru sekali ?” tambahnya.
“Aku mau ke atap gedung. Mau menenangkan diri.”
“Noona kenapa ? Dimana Kyuhyun hyung ? Mau aku temani ?” tanya Minho beruntun.
Yoona menghela nafas “Memangnya kau tidak ada jadwal lagi ?”
Minho menggeleng.
“Ya sudah sekarang kau temani aku. Pertanyaanmu yang tadi nanti ku jawab.” Yoona langsung menarik tangan Minho.
Sampai diatas gedung, Yoona menceritakan semua yang terjadi pada Minho.
“MWOO ?” Minho kaget. “Apa noona tidak memikirkannya lagi ? Ku rasa Kyuhyun hyung hanya tersulut emosi. Pasti dia tidak sungguh-sungguh mau mengikuti keputusan noona” lanjut Minho.
“Yaa.. Kau tidak usah membelanya. Aku tahu kau anggota Kyu-Line tapi jangan terus membelanya. Lagipula, ini juga salahnya. Coba saja kalau dia bilang dari awal. Tidak jadi seperti ini.” amuk Yoona.
“Aku tidak membelanya. Aku mengatakan begini karena aku tahu, Kyuhyun hyung sangat mencintaimu noona.” Minho membela diri.
“Dia sudah tidak jujur padaku. Aku capek dia sudah melanggar janjinya. Mungkin waktu itu aku masih memaafkan dia tapi kali ini sepertinya tidak akan.” Yoona menatap lurus ke depan.
“Terserah noona saja. Aku tahu kalau noona sudah ambil keputusan akan susah ditarik lagi.”Minho pasrah.
Sementara itu di sebuah ruangan latihan, Seohyun menangis sambil menatap layar handphonenya. Sunny dan Sooyoung bingung bagaimana lagi cara menenangkannya. Seohyun terus menangis dan meracau.
“Mianhae, Yoong eonni. Aku tidak bermaksud seperti ini. Sungguh aku tidak bermaksud membohongimu. Kau salah paham padaku. Aku sangat menyayangimu. Aku tidak bermaksud menyakitimu.” racau Seohyun sambil menatap fotonya dengan Yoona di layar handphonenya.
“Uljima, Seoo. Kalau kau seperti ini, kau bisa sakit. Kalau kau sakit, gimana kau mau menyelesaikan masalah ini.” Sunny mengusap pundak Seohyun.
“Sunny benar. Aku tahu Yoona hanya salah paham. Kalau emosinya sudah reda, barulah kau berbicara padanya. Kau tahu kan, eonni mu itu kalau sedang emosi akan susah di lawan.” Sooyoung menghapus air mata Seohyun.
“Aku benar-benar tidak tahu harus apalagi. Yoona eonni marah besar padaku. Aku tidak yakin dia mau mendengarkan aku.” Sunny dan Sooyoung tidak tahu harus berbuat apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever, My Heart Just For You
Fiksi PenggemarFF ini hanya khayalan saya. Hanya meminjam nama tokoh, semua tokoh milik Tuhan. Tidak ada maksud apa-apa. Maaf kalau masih ada kekurangan di ff ini.