Angel dan Rowen sudah membereskan barang-barang yang mereka bawa dan menata barang-barang itu ditempat yang seharusnya. Mulai dari alat perlengkapan seperti peta, radar, kompas, tenda, pelacak benda, sampai alat rumah tangga, dan lainnya. Tidak lupa Angel memberikan mantra perlindungan di sekitar gubuk supaya tidak ada penyusup yang masuk ke dalam gubuk.
Sementara itu, Rowen menyiapkan peralatan untuk memikirkan rencana yang akan mereka lakukan dan memasak untuk makan malam.
Hari sudah mulai gelap. Angel masuk ke dalam gubuk dan duduk di sofa ruang tengah. Rowen menyusul dan duduk di sebelahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 6 petang.
"Aku sudah memberikan mantra untuk perlindungan di luar. Kupastikan tidak akan ada penyusup yang datang kemari."-Angel mengambil sosis bakar yang dibuat oleh Rowen,
"Baiklah, sepertinya kita bisa memulai rencana kita."-Rowen membuka peta dunia tua yang diberikan Bundanya.
"Tunggu!"-Angel menahan tangan Rowen, "kamu belum menceritakan apa yang terjadi dengan Ayah dan Bunda. Apakah mereka akan menyusul kemari?"
"Baiklah akan kuceritakan, tetapi jangan sedih oke?"-Rowen mengelus kepala Angel.
"Oke."-Angel
*****"Jadi begini, setelah ada suara ledakan itu, aku langsung berlari ke dalam rumah. Aku bersembunyi di balik lemari sambil melihat situasi yang ada. Aku melihat banyak orang yang tidak kukenal dan kau tau apa yang mereka lakukan? Mereka menyeret Ayah dan Bunda. Ayah dan Bunda sudah berlumuran darah dan ada luka tusukan di perut mereka. Aku langsung kembali ke halaman belakang rumah, menarik tanganmu, dan kita teleportasi ke sini."-Rowen menutup ceritanya, matanya berkaca-kaca.
Dilihatnya Angel yang banjir akan air mata. Angel memeluk kakaknya dan menangis sangat kencang.
"Sudah, sudah. Jangan menangis."-Rowen.
Angel masih menangis di pelukan Rowen. Rowen mengusap-usap punggung adiknya.
"A-aku hanya ti-tidak menyangka, m-mereka pergi secepat i-itu."-Angel menangis tersedu-sedu, "ku-kukira mereka a-akan menyusul ki-kita dan kita b-bisa mencari artefak i-itu bersama-sama."
Pelukan Angel semakin erat dan tangisannya semakin menjadi-jadi. Rowen melepas pelukan Angel dan mencubit pelan kedua pipinya.
"Sudah jangan menangis. Cantikmu hilang nanti,"-Rowen tersenyum, menghibur Angel "kita harus segera membuat rencana dan segera bergerak. Oke?"
"B-baiklah,"-Angel mengusap air matanya.
*****Rowen membuka peta tua itu. Terpampang jelas 17 titik yang menyala-nyala dan ada banyak tanda dan simbol pada peta.
*peta
"Kau tau maksud dari simbol ini?"-Angel mengamati peta itu dengan seksama.
"Tidak,"-Rowen.
"Eh,"-Angel "coba lihat keterangan dibalik peta ini."
"Hah? Memangnya ada?"-Rowen tidak percaya.
"Lihatlah ini"-Angel membalikkan peta tersebut.
Bau dari tinta yang tertoreh masih tercium. Bertanda bahwa tinta itu masih baru.
"Muncul darimana tulisan ini?"-Rowen
"Aku tidak tau. Itu muncul begitu saja"-Angel"Angel,"-Rowen
"Ya?"-Angel
"Kamu masih ingat dongeng yang diceritakan Ayah ketika kita masih kecil? Tentang 7 Dosa Besar dan 7 Kebajikan Besar?"-Rowen
"Iya, aku masih ingat. Ternyata itu bukan hanya sebuah dongeng."-Angel terpana.
"Kau tau?"-Rowen tersenyum tipis, "kita memang hidup di dunia dongeng."
*****"Kita akan pergi ke Peru"-Rowen dengan mantap.
"Kau yakin?"-Angel masih ragu-ragu, "bagaimana kalau itu adalah jebakan?"
"Tidak, aku yakin disitu tidak ada jebakan."-Rowen. Memang, firasat Rowen sangat tajam. Angel tidak kaget dengan kemampuan kakaknya ini.
"Baiklah, jika ada jebakan akan kubunuh kau."-Angel bercanda.
Rowen tertawa dan membuat rambut Angel berantakan.
"Haha, kau tau kenapa aku memilih Peru?"-Rowen mencolek-colek pipi Angel.
"Kenapa memang?"-Angel menyingkirkan tangan Rowen.
"Pertama, karena pasti kamu memilih Peru juga, ya kan?"-Rowen tersenyum lebar.
"Yaa begitulah"-Angel bermuka datar, karena ia tau pasti Rowen sombong akan kemampuannya.
"Kedua, karena jarak Peru dengan gubuk ini memang lebih dekat daripada tujuan lainnya. Ketiga, karena di Peru tidak ada jebakan, hanya ada dosa besar Greed dan kebajikan besar Charity."-Rowen merasa dirinya jenius.
"Hanya katamu? Hanya?"-Angel memutarbalikkan badannya dan tidak ingin memandang Rowen.
"Bukan begitu maksudku. Aku hanya..."
Angel berdiri memunggungi Rowen.
"Kapan kita berangkat?"-Angel menoleh, menatap Rowen.
"Ketika sudah waktunya."
*****Halo teman-teman! ✨
Kembali lagi dengan aku iamanenvy :3
Disini aku akan kasih bonus yaitu....Data diri Angel dan Rowen! Aku gaakan upload gambar atau foto yang menggambarkan mereka berdua, karena itu bakal ngerusak imajinasi atau gambaran kalian yang sudah kalian buat 😅
Okee mari kita mulaiANGELICA STEFANY
Panggilan: Angel (Umum), Ica, Stefany
Tempat lahir: Kanada
Umur: 14 tahun
Tinggi badan: 162 cm
Berat badan: 45 kg
Hobi: membaca buku, mengganggu Rowen, melihat pemandangan alam, berpetualang, berolahraga, dan lainnya.
Yang tidak disukai: orang malas, diatur-atur oleh orang lain, makanan pedas, sesuatu yang tidak simpel.EDWARD ROWEN
Panggilan: Rowen (Umum), Edward
Tempat lahir: Kanada
Umur: 16 tahun
Tinggi badan: 178 cm
Berat badan: 52 kg
Hobi: memasak, mengganggu Angel, berolahraga, cuek:v, memecahkan teka teki, dan lainnya.
Yang tidak disukai: kebisingan, memakai aksesoris seperti gelang; kalung; dan semacamnya.Masih banyak data mereka yang belum terungkap!
Baca terus Enigma yaa teman-teman💫
Sampai jumpa 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓔𝓷𝓲𝓰𝓶𝓪
FantasySebuah kisah teka teki sepasang kakak-adik❌ . . "Dia masih beranggapan bahwa manusia itu lemah, gampang dipengaruhi oleh sifat para dosa,"-Charity