Solasta✨

7 1 0
                                    

Angel dan Rowen keluar dari tenda dengan membawa senjata dan perlengkapan mereka. Angel mengaitkan tali persediaan panahnya di tubuhnya dan membawa busur di tangan kirinya. Rowen mengeluarkan pedangnya.
"Kamu sudah melindungi tenda kita dengan sihir?"-Rowen memastikan.
Angel menepuk dahinya, "maaf aku lupa". Rowen ikut menepuk dahinya.
"Ah biar aku saja"-Rowen mengambil tongkat dari sakunya dan segera melindungi tenda mereka dengan berbagai macam sihir.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?"-Angel memunggungi Rowen.
"Aku tidak tahu"-Rowen memunggungi Angel juga, berjaga-jaga, "dimana 'itu' sekarang?"
"Radius 100 meter. 'itu' mendekati kita."-Angel semakin ketakutan.
"Tembakkan panahmu ke dalam hutan sana dengan menggunakan api,"-Rowen mengambil korek dari dalam saku kirinya.

Angel mengangguk, ia menerima korek dari Rowen dan membakar ujung anak panah nya. Angel menarik tali busur dan melepaskannya. Angel dan Rowen melihat anak panah itu menembus gelapnya hutan.
Tidak ada apa apa-Angel menghembuskan napasnya.

Tiba-tiba ada siluet hijau yang lewat, Angel dan Rowen mematung.
"Dimana dia?"-Rowen memandangi gelapnya hutan. Angel melihat radarnya, tangannya bergetar.
"Sepuluh meter di depan ki-kita."-Angel gagap
"Siapkan panahmu,"-Rowen menyiapkan pedangnya, tangannya bergetar.
Angel mengambil satu anak panah dan menarik tali panahnya. Mereka menunggu dan menunggu. Menunggu sosok itu keluar dari balik hutan.

Tiba-tiba..
"AAAAA"-Angel berteriak memeluk kakaknya.
"Ada apa sih, yang keluar hanya seekor kelinci."-Rowen memutar bola matanya, "tadinya aku memang terkejut, tetapi ternyata hanya seekor kelinci."

Akhirnya Angel melepas pelukannya. Terlihatlah seekor kelinci putih yang berada di hadapan mereka. Matanya hijau seperti orang Amerika pada umumnya. Dipunggungnya terdapat sebuah simbol kecil yang pernah mereka lihat. Angel dan Rowen terobsesi melihatnya.
"Halo,"-Kelinci tersenyum.

Rowen terkejut melihat kelinci di depannya bisa berbicara. Saking kagetnya Angel melompat dan bersembunyi dibalik punggung kakaknya.
"A-auramu sangat kuat di-diradarku. Siapa kamu?"-Angel ragu-ragu menaikkan panahnya, Rowen menaikkan pedangnya.
"Siapa aku?"-Kelinci menanya balik sambil tersenyum tipis, ia menunjukkan simbol yang ada dipunggungnya.
"Charity?"-Angel dan Rowen bersamaan, menurunkan senjata mereka.
"Ya, aku Charity. Salam kenal,"-Charity tersenyum lebar.
*****

Angel dan Rowen duduk di tepi sungai bersama dengan Roh Kebajikan yang sedang duduk juga di tengah-tengah mereka. Angel masih belum percaya bahwa ia bertemu dengan Charity.
"Ka-kau tau dimana saudaramu yang lainnya?"-Angel bertanya.
"Tidak. Sebenarnya kami memang tersebar di seluruh dunia. Aku tidak tahu satupun dimana keberadaan mereka."-Charity.
"Mengapa kau menjadi seekor kelinci? Bukannya kau adalah Roh Kebajikan?"-Rowen.
"Yah, aku bisa berubah wujud menjadi hewan maupun manusia. Aku mampu untuk mengaplikasikan wujud rohku, tetapi tidak akan digunakan ketika aku berada di dunia manusia."-Charity bermain air dan melompat-lompat di antara mereka berdua.
"Mengapa?"
"Itu akan membahayakan penduduk sekitar. Apalagi kalau saudaraku yang lainnya tinggal di daerah pemukiman atau daerah yang dekat dengan keberadaan manusia."
"Apakah kau bisa berubah wujud menjadi wujud manusia?"-Angel berharap.
"Tentu,"-Charity tersenyum.

Terlihat cahaya yang sangat menyilaukan dari wujud kelinci Charity. Angel dan Rowen menutup kedua mata mereka dengan menggunakan tangan. Semakin lama cahaya itu semakin memudar. Tiba-tiba terlihat seorang remaja di tengah-tengah mereka.
Rambut hijau muda berantakan, mata hijau yang berkilau seperti orang Amerika pada umumnya, kulit putih pucat, dan dengan simbol kecil di dada. Charity tersenyum kecil.
"Woahh wujudmu laki-laki?"-Angel terpesona.
"Ya begitulah,"-Charity santai.
"Ternyata Charity lebih mempesona daripada kamu,"-Angel menatap Rowen dan tertawa.
"Setidaknya aku lebih tinggi darinya,"-Rowen mendengus.
*****

"Oh ya,"-Charity mengalihkan topik "disini ada rivalku juga, Greed. Kami sudah tidak bertengkar seperti dulu lagi, tetapi sepertinya dia masih meremehkan manusia seperti kalian."
"Kenapa begitu?"-Rowen
"Dia masih beranggapan bahwa manusia itu lemah, gampang dipengaruhi oleh sifat para dosa,"-Charity "dan mungkin kalian harus berada di bawah perlindunganku untuk mencapai tujuan kalian."

𝓔𝓷𝓲𝓰𝓶𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang