Back to the Reality

8 1 0
                                    

06.30 a.m.

Angel bangun dari tidurnya. Cahaya matahari masuk ke kamar Angel melalui jendela gubuk. Ia segera berdiri dan merapikan tempat tidurnya. Di samping tempat tidur Angel terdapat foto yang tergeletak di atas meja kecil. Itu adalah foto keluarga Angel ketika mereka sedang berlibur ke pantai.
Terlihat Angel dan Bunda nya ditengah, sama-sama dirangkul oleh Ayahnya dan Rowen dari samping.
Aku rindu kalian-Angel tersenyum tipis.
Angel menaruh foto itu kembali ke meja. Tiba-tiba bau ikan panggang masuk ke dalam kamar Angel. Angel segera keluar dari kamarnya menuju ke dapur.
"Pagi,"-Angel menyapa Rowen.
"Pagi juga,"-Rowen membalas Angel.
"Kau mendapat ikan ini darimana?"-Angel melirik ikan yang berada diatas teflon.
"Oh, tadi subuh aku menangkapnya di sungai. Makanlah"-Rowen menaruh ikan panggang ke atas piring dan menaruhnya di atas meja makan.
"Aku suka ikan ini. Dia mencoba kabur lima kali dariku,"-Rowen tertawa kecil.
Angel tersenyum. Ia segera duduk dan menyantap masakan kakaknya. Rowen pun menyusul.
"Kapan kita akan memulai perjalanan kita?"-Angel berubah serius "kita sudah di gubuk ini selama setahun dan tidak ada perubahan. Usiaku sudah bertambah satu tahun dan kau juga. Aku tidak ingin membuang-buang waktu."
"Santai,"-Rowen tersenyum kecil, "kita akan memulai perjalanan kita hari ini."
*****

Setelah sarapan, mereka menyiapkan tas ransel mereka dengan mengisi barang barang yang akan mereka butuhkan. Rowen sudah selesai menyiapkan barang-barangnya dan duduk di sofa ruang tengah. Ia menunggu Angel yang masih membereskan barang-barangnya.
10 menit kemudian
Ah dia lama sekali-Rowen dengan wajah kesal.
Rowen berjalan menuju pintu kamar Angel.
"Angell, cepatlah!"-Rowen mengetuk pintu kamar Angel.
"Iyaaa aku sedang berpakaian. Jangan buka pintu kamarku!"-Angel dari balik pintu.
Rowen mendengus dan kembali duduk di sofa.
Tak lama kemudian, Angel keluar dari kamarnya. Rowen tambah kesal karena dia menyadari kalau Angel berdandan.
"Sungguh sangat sia-sia aku menunggumu hanya karena berdandan. Lagian kita ini bertualang, bukan datang ke pernikahan orang."-Rowen menyilangkan tangannya.
"Berdandan atau tidak itu hakku."-Angel membalas Rowen.
Rowen tidak menggubris Angel. Dia pun berjalan ke luar gubuk diikuti oleh Angel. Rowen membuka pintu gubuk dan Angel yang menutupnya.
Selamat tinggal gubuk, aku akan segera kembali-Angel tersenyum.
"Genggam tanganku,"-Rowen tersenyum tipis.
"Hmm"-Angel memutar bola matanya.
Angel menggenggam tangan Rowen dan mereka berhasil teleportasi ke Peru.
*****

Terdengar suara percikan air sungai. Makin lama suara itu semakin keras. Mereka sudah sampai di tepi Sungai Amazon.
Angel melepaskan tangannya dari genggaman Rowen. Angel mulai duduk untuk membuka tas ranselnya dan mengambil tenda.
"Kita mendirikan tenda disini?"-Rowen
"Mau dimana lagi? Aku tidak tahu daerah-daerah di Peru."-Angel
"Baiklah. Aku mau menangkap ikan."-Rowen
"Hey bantu aku mendirikan tenda dahulu"-Angel dengan raut muka cemberut.

Rowen tersenyum dan membantu Angel mendirikan tenda. Mereka bersama-sama mendirikan tenda biru itu. Mereka mengaitkan tali ke batang pohon dan tali lainnya dipasak di dalam tanah.
Tak lama kemudian, tenda mereka sudah berdiri kokoh di hadapan mereka.
"Huft, sudah jadi. Aku ingin mencari ikan dulu, siapa tahu kita mendapat banyak ikan."-Rowen berjalan ke arah sungai.
"Baiklah, hati-hati ada buaya."-Angel tersenyum miring.
"Dimana?"-Rowen bingung mencari-cari.
"Kau itu buayanya,"-Angel tertawa kecil.
Rowen mendengus. Ia langsung melepas sepatunya dan terjun ke dalam sungai. Rowen mengambil sedikit air ke dalam genggaman tangannya dan mencipratkannya ke arah Angel.
"Ahh bajuku jadi basah tau"-Angel dengan kesal.
Angel ikut melepas sepatunya dan terjun ke dalam sungai. Ia mencipratkan banyak air ke arah Rowen. Rowen menjadi basah kuyub. Mereka bermain air sampai siang pun tiba.

11.00 a.m.

"Sudah sudah. Aku ingin mencari ikan dulu. Kamu siapkan baju gantimu dan segera mandi setelah aku mencari ikan."-Rowen menepuk pundak Angel.
"Hmm, baiklah"-Angel.
Angel naik dari sungai, mengambil sepatunya dan memasuki tenda.

Angel P.O.V.

Angel memasuki tenda dan duduk di bibir kasur. Ia mengambil pakaian untuk ganti nya yaitu celana jeans dan baju crop-top nya dari dalam tas ranselnya.

Tut tut tut tut

Tiba-tiba terdengar suara radar yang berada di atas meja. Angel berlari melihat radar tersebut.
Ada sesuatu di radius 250 meter, aku harus memanggil dia-Angel khawatir, raut wajahnya sudah pucat.

Rowen P.O.V.

Rowen melihat Angel memasuki tenda. Ia menghela napas. Rowen naik dari sungai dan mengambil ember di samping tenda. Ia kembali lagi dan terjun ke dalam sungai. Tiba-tiba ada satu ikan yang lewat, Rowen menangkap ikan tersebut dengan kedua tangannya.
Hup, dapat!-Rowen senang.

Sudah ada tiga ikan di dalam ember Rowen. Tiba-tiba Angel keluar dari tenda dengan membawa radar dan berlari menuju Rowen.
"Kenapa kamu membawa radar itu? Apakah ada sesuatu?"-Rowen menaikkan alisnya.
"I-iya, ada sesuatu di radius 250 meter,"-Angel menunjuk titik merah yang tertera dalam radar, "auranya sangat kuat."
"Ayo masuk ke dalam tenda"-Rowen membawa embernya dengan buru-buru.

Angel mengikuti Rowen. Dilihatnya Rowen membawa embernya dengan asal, menaruhnya di samping tenda dan memasuki tenda. Mereka duduk di atas tikar tepat di tengah-tengah tenda.
Rowen mengambil radar, pelacak benda, kompas, peta, kertas, dan alat tulis. Rowen meletakkan semua barang-barang itu di atas meja kecil di depan tikar yang mereka duduki.
"Dimana 'itu' sekarang?"-Rowen
"Radius 200 meter."-Angel
"Arah angin?"
"Barat daya"

Rowen berdiri dan mengambil pedangnya dari dalam dalam kotak senjata. Angel menyusul Rowen dan mengambil perlengkapan panahnya. Tidak lupa juga mereka membawa tongkat sihir dan menyimpannya ke dalam saku mereka masing-masing.

𝓔𝓷𝓲𝓰𝓶𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang