Autumn

8 1 0
                                    

05.36 p.m.
Cahaya matahari bersembunyi dibalik pohon. Daun-daun berwarna coklat berguguran dari sumbernya. Mereka memasuki musim gugur di bulan ini.
Setelah membahas rencana, Angel dan Rowen berada di luar gubuk untuk berlatih menggunakan senjata mereka.

Trang trangg
Angel dan Rowen beradu pedang di depan gubuk.
"Hmm, tidak buruk juga,"-Rowen menyeringai.
"Jangan remehkan aku,"-Angel menatap tajam, tersenyum tipis.
Angel menyerang Rowen lima kali berturut-turut. Rowen mundur sambil menangkis serangan Angel.
"Giliranku,"-Rowen sedikit lengah.
Rowen menyerang Angel berkali-kali dengan gesit. Pedang Angel terlempar. Rowen menodongkan pedangnya di depan Angel.
"Baiklah, baiklah. Aku kalah,"-Angel tersenyum kecil.
Rowen tertawa, menjatuhkan pedangnya dan memeluk Angel.
*****

"Ada berapa sasaran sih?"-Rowen
"Sepuluh, anak panahmu ada di sasaran ke sembilan."-Angel tertawa kecil.
Angel melepaskan anak panahnya. Anak panah itu tertancap persis di tengah-tengah sasaran berwarna merah. Angel melepaskan anak panah keduanya. Anak panah itu membelah anak panah yang dilepaskan oleh Rowen.
"Kau mengalahkanku!"-Rowen
"Hmm,"-Angel tersenyum dan menaikkan sebelah alisnya. Angel menaruh busurnya di sebelah papan sasaran.
"Oh ya, menurutmu nama apa yang bagus untuk Tunderlape itu?"-Angel
"Rocky?"-Rowen
"Dia bukan batu,"-Angel tertawa.
"Zorro?"
"Terlalu seram untuk dia"
"Eybe?"
"Hmm,"-Angel menyilangkan tangannya, tersenyum, "mungkin itu bagus!"
*****

08.23 p.m.
"Eybe akan tidur bersamaku!"-Rowen
"Tidak, kau bau. Dia lebih suka bersamaku."-Angel
"Sok tahu."-Rowen
Eybe memandang mereka berdua dengan kebingungan. Ebye terbang dan bertengger di pundak Rowen. Rowen tersenyum penuh kemenangan.
"Ah ya baiklah. Aku tidur sendiri."-Angel cemberut.
Angel berbalik, berjalan ke kamarnya dan membanting pintu. Rowen tertawa kecil melihat kelakuan adiknya dan kembali ke kamarnya. Akhirnya, mereka semua terlelap di dalam mimpi.

Keesokan harinya..
Angel sudah membereskan barang-barangnya untuk keberangkatan mereka hari ini. Begitu juga dengan Rowen. Seperti biasa, mereka pergi menggunakan dua ransel.
"Jangan lupa Eybe,"-Angel
"Oh iya,"-Rowen
Rowen mencari Eybe dan Eybe sudah bertengger di pundaknya.
"Ayo! Kita harus berangkat sekarang."-Angel menggenggam tangan kakaknya. Mereka berhasil berteleportasi ke Italia.

Italia, 00.46 a.m.
"Kukira disini sudah siang atau sore,"-Angel cemberut.
"Sudah, tidak apa-apa,"-Rowen menepuk pundak Angel, "pemandangannya cukup indah, kok."
Benar kata Rowen. Disini banyak rumah-rumah yang berjejer khas orang Italia. Di sebelah mereka ada sebuah sungai dan ada beberapa perahu panjang. Lampu-lampu berkelip seperti bintang di langit.
"Menurutmu kita akan membangun tenda di sini?"-Rowen
"Tidak, mungkin kita bisa menyewa perumahan. Kalau kita membangun tenda di sini yang kutakutkan adalah kita diusir atau semacamnya."-Angel
"Baiklah,"-Rowen

Hi Readers!
Maaf Author jarang upload akhir-akhir ini 🙏🏻
Dikarenakan author sibuk karena sekolah dan sebentar lagi author akan menempuh PAS (Penilaian Akhir Semester).
Doakan author supaya author dimudahkan dalam mengerjakan soal T-T
Bahkan author sering berpikir, apa author hiatus saja ya? Mungkin? Mungkin iya mungkin tidak. Tapi mungkin author jarang upload. Maaf ya 🙏🏻
Dan mungkin sebentar lagi author bakal upload series terbaru yang berjudul Evolet.

Evolet itu menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki banyak masalah dalam hidupnya. Mungkin tentang percintaan, sekolah, dan keluarga juga. Dan yang lebih menarik, Evolet itu menceritakan tentang kehidupan author:p

That's all, good bye!

iamanenvy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝓔𝓷𝓲𝓰𝓶𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang