A Year Ago pt. 2

16 4 0
                                    

Rowen terengah-engah karena berlari. Ia menemukan Angel dibalik semak-semak halaman belakang rumah. Semak-semak ini sangat besar dan luas sehingga tidak ada orang yang bisa melihatnya.

"Angel,"-Rowen menghampiri dan duduk di sebelah Angel.
"Gimana kak?"-Angel.
"Aku akan menjelaskan apa yang dijelaskan Bunda tadi."-Rowen membuka peta yang berisi 16 titik biru dan satu titik merah yang menyala-nyala.
"Apa ini kak?"-Angel
"Di dalam peta ini terdapat 17 tempat yang harus kita datangi dan tempat yang tidak boleh kita datangi."-Rowen membuka peta tua tersebut.
"Yang pertama adalah rumah kita ini"-Rowen menunjuk titik biru pertama di Amerika Utara.
"Yang kedua adalah gubuk kayu tua yang akan kita tinggali nanti"-Rowen menunjuk titik biru kedua di Amerika Tengah.
"Lalu ada tujuh titik yang merupakan tempat artefak, itu berarti sisanya adalah jebakan."-Rowen.
"Apa maksud dari titik merah ini?"-Angel.
"Ini adalah posisiku dan posisimu. Jika kita tetap bersama, maka titik merah ini tetap satu. Jika kita terpisah maka titik merah ini terbagi menjadi dua bagian."-Rowen.
"Kak Rowen tau dimana jebakannya?"-Angel dengan tatapan serius.
"Tidak, Bunda tidak memberitahuku."-Rowen, "mungkin aku akan menanyakan pada Bunda."
"Berhati-hatilah kak."
"Pasti."
Belum Rowen berdiri, tiba-tiba ada suara ledakan dari dalam rumah.

DHUARR

Ayah, bunda.-Rowen dalam hati.
Rowen berlari ke dalam rumah. Setengah dari rumah sudah hancur dan terbakar. Rowen bersembunyi di balik lemari dan ia melihat beberapa orang berbaju hitam yang menyeret Wendy. Ada banyak luka sayatan di sekujur tubuhnya dan luka tusukan di perutnya. Sama hal nya dengan Galen. Tubuh mereka berlumuran dengan darah.
Mata Rowen berkaca-kaca. Ia berlari ke halaman belakang rumah dan menarik lengan Angel.
"Kita harus pergi, SEKARANG!"-Rowen segera membawa tas ranselnya.
"Apa yang ter.."
Rowen menggenggam tangan Angel dan mereka berteleportasi ke Amerika Tengah.
*****

Mereka sampai di hutan Monteverde, Costa Rica, Amerika Tengah. Banyak sekali pohon-pohon yang menghimpit mereka, tetapi masih banyak cahaya matahari yang masuk menembus pohon-pohon itu.
Rowen tetap menggenggam tangan Angel dengan erat. Ia melihat peta dan melihat titik merah yang menunjukkan posisinya dan Angel.
Sedikit lagi sampai-Rowen berkeringat.
"Kak?"-Angel kebingungan.
"Hmm?"-Rowen.
"Apa yang terjadi dengan Ayah dan Bunda?"-Angel.
"Akan kujelaskan setelah kita menemukan gubuk tua itu."-Rowen menunjuk titik biru di bagian Amerika Tengah.

Setelah mereka berjalan beberapa ratus meter, mereka pun menemukan gubuk tua itu. Didepan gubuk itu terdapat banyak sekali daun kecoklatan yang berguguran, karena ini adalah musim gugur.
Terlihat di depan mereka gubuk tua yang diwariskan orang tua mereka. Kayu pada dinding gubuk sudah tua dan beberapa diantaranya sudah keropos dimakan rayap. Jendelanya tampak berdebu. Ada pula kamar mandi kecil di samping kanan gubuk yang terbuat dari kayu pula. Disamping kanan gubuk tua dan kamar mandi ada sungai yang mengalir tidak terlalu deras.
"Sepertinya gubuk ini tidak pernah disentuh oleh Ayah dan Bunda. Bagaimana menurutmu?"-Angel.
"Menurutku gubuk ini terlalu kecil."-Rowen menyengir.

Mereka pun berjalan memasuki gubuk tua itu. Rowen membuka pintu. Pintu itu terbuka dan Angel segera menyalakan lampu. Ruangan didalam gubuk lumayan luas dan sangat hangat, cocok untuk ditinggali. Sudah banyak perabot rumah yang tersusun rapih di ruang tengah, dapur, dan kamar. Seperti gubuk ini sudah disiapkan dan disediakan untuk mereka.
"Woaah"-Angel terpukau, "apakah menurutmu Ayah dan Bunda yang membuatnya?"
"Aku tidak tahu, tetapi mungkin aku akan betah tinggal disini."-Rowen masih terkagum. "Ayo! Kita harus membereskan barang bawaan kita. Setelah itu kita harus membuat rencana untuk mencari ketujuh artefak itu."

𝓔𝓷𝓲𝓰𝓶𝓪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang