bonchap 2!

519 72 8
                                    

Usai tawaran dari Kai, entah dapat info dari mana, para media menyebarkan berita pertunangan antara keluarga Cho dan keluarga Kim.

Cho Eunsang dan Kim Wonyoung akan melakukan pertunangan.

Pertunangan Cho Eunsang dan Lee Jiheon 5 tahun lalu dibatalkan?

Keluarga Cho dan Keluarga Kim resmi besanan?

Ya seperti itulah kira-kira pemberitaannya.

Tapi ya gak ada yang salah. Emang bener, dalam waktu dekat ini Eunsang dan Wonyoung akan melangsungkan acara pertunangan. Acaranya tentu saja tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga besar dan sahabat dekat.

Sudah ditentukan dimana tempat dan tanggal tepatnya. Segala macem yang dibutuhkan sudah terlengkapi. Entahlah ini semacam sudah di persiapkan jauh-jauh hari sebelum Eunsang dan Wonyoung bertemu lagi(?)

Wonyoung sedang menyesap minuman di salah satu kafe ternama. Duduk di samping jendela sembari melihat kendaraan yang bermacet ria di jalan. Tempat ini selalu jadi tempat favorit Wonyoung kalau ada waktu senggang.

Meskipun terbilang cukup ramai, tapi Wonyoung suka. Tempatnya yang bisa dibilang cukup tinggi, membuat Wonyoung menyukainya.

Ting!

Layar ponsel Wonyoung menyala. Terlihat satu pesan dari orang yang ia tunggu muncul.

Jiheon : udah sampe, lu dimana?

Wonyoung mengedarkan pandangannya. Ia melihat Jiheon berdiri di dekat pintu masuk. Segera Wonyoung melambaikan tangannya, tentu dengan senyuman kali ini.

Jiheon ikut tersenyum kala melihat Wonyoung kali itu.

"Sumpah ya jalanan macet banget, kesel gue." Ucap Jiheon dan duduk di seberang Wonyoung.

"Gue kirain lu ketiduran, abis gak bales chat."

"Asli sih iya, terus future husband lo tuh nelepon gue anjir. Lo tau dia nelepon gara-gara apa? Cuman suruh nganterin jus apel ke kantornya dia anjir. Emang gue babunya apa." Celoteh Jiheon dengan raut wajah kesalnya.

Wonyoung ketawa. Kebiasaan Eunsang.

"Maklumin ya, makanya rumah jangan deket-deket ama kantornya dia ngapa." Balas Wonyoung.

"Entar deh gue tinggal di apartemen yang jauh dari kantornya kak Eunsang."

Wonyoung lagi-lagi ketawa, "Ga bakal dibolehinlah, masa adek cewenya tinggal jauh dari dia."

"Halah sabodo amat ah sama itu orang. Mau gue ceritain gak?"

Gadis jangkung itu mengangguk semangat. Sangat ingin tahu apa yang terjadi lima tahun lalu.

"Singkatnya, mami gue nikah sama bapaknya kak Eunsang. Gue juga gak tahu pastinya gegara apa, tapi gue seneng paraaahhh anjirrrr. Lo gatau seberapa bebasnya gue tanpa pengawasan ketat. Sumpaaahhh bebas banget." Ucap Jiheon. Raut wajahnya tak bisa disembunyikan kalau ia memang bahagia sekali.

Wonyoung memang kerap kali melihat lelaki berbadan besar berada di area sekolah. Tidak dekat, cukup jauh. Seperti memantau dan memakai semacam headseat(?) di telinganya. Wajahnya yang sangar, bikin Wonyoung mengalihkan pandangan dan berpura-pura tak tahu.

Bahkan baru sekarang Wonyoung tahu kalau itu adalah suruhan dari ibu Jiheon. Ya maklum, Jiheon anak satu-satunya. Makanya Ibunya sangat melindungi anak semata wayangnya.

"Pokoknya selama lima tahun itu, keluarga gue sama keluarganya kak Eunsang tinggalnya di luar negeri. Karena om Cho sibuk sama pernikahan dan segala macemnya, Kak Eunsang belajar tentang perusahaan sedikit demi sedikit. Dia juga cari-cari info tentang kuliah online yang terjaminlah istilahnya.

BOYFRIEND ; LEE EUNSANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang