Bagian 1: Putus

54 8 0
                                    

Drap drap drap

Suara langkah kaki terdengar disepanjang koridor menuju ruang kelas XI-IPS 1. Seorang gadis dengan rambut di ikat kudanya terlihat terburu-buru, sambil berlari kecil gadis itu tak memperhatikan jalannya.

Brukk

"Awww, sakit ishh. Siapa sih yang nabrak gue? Kagak tau apa kalo gue lagi buru-buru?" dumelnya sambil berusaha bangkit.

"Maaf, saya gak tau kalo kamu lagi buru-buru" Gadis itu menoleh ke asal suara. Terlihat seorang cowo dengan mata hitamnya, dan poni rambut yang menutupi sebagian matanya. Gadis itu mengangkat sebelah alisnya bingung, sambil menatap sang lelaki. Gadis itu segera bangkit dan menepuk-nepuk roknya yang sedikit kotor.

"Lo..." ucapnya sambil menunjuk dan berputar di sekitar cowo itu "anak baru ya?" tanyanya setelah menyelidik penampilan si cowo.

Mendengar pertanyaanya sang cowo tersenyum, hingga menampilkan lesung pipitnya. Sambil mengulurkan tangan " Nama saya Senja Gibran Adzari. Panggil aja, Senja. Nama kamu siapa?" tanya balik sang lelaki, sambil masih mengulurkan tangannya yang belum disambut oleh sang gadis.

"Ara, panggil gue ara" ucap gadis itu usai berkata sambil menerima uluran tangan si cowo dan melepaskan dengan cepatnya. "Gue duluan bye" lanjutnya kemudian berlari kecil menjauhi tempat cowo tersebut berdiri.

...

"Ara, gue kangen" ucap Nindy sahabat Ara. Sedangkan Ara hanya mendelik pada Nindy yang sedang bergelanyut manja dilengannya.

Tiba-tiba Mawar masuk dan membuat kehebohan di kelas, beberapa siswi ikut nimbrung di mejaku akibat ulah mawar.

"Guys, guyss. Kalian pada tau gak ada kakel baru, gila ganteng banget anjir. Gue tadi ketemu, pas liat anjir gue meleleh" ucap Mawar salah satu sahabat Ara juga. Mendengar itu, Nindy langsung duduk tegap dan menatap Mawar dengan tatapan berbinar.Tak hanya Nindy, para siswa yang mendengar gosip Mawar langsung berlarian keluar untuk melihat kakel tersebut.

"Aslian? Serius lo???" tanya Nindy

"Astatanggg. Darius Dy, suer dah" katanya sambil jarinya terangkat membuat huruf 'V' "Malah kata gue mah masih gantengan dia dari pada Kak Sean ama Kak Adam" lanjutnya.

"Ssssttt, aduduhhhh. Heh para mak lampir bisa gak sih gak usah gosipin cowok lain. Heh sabahat lo ini masih lebih ganteng nyaho!" Timbrung Adit. Diikuti Raffi dan Difa sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Mendengar ucapan Adit yang dengan bangganya mengaku ganteng, membuat Mawar dan Nindy langsung menjitak kepala Adit kencang.

"Najis muka kek gorengan gosong aja bangga lo" ketus Mawar sarkas."Nih lagi si upil-ipil, pake acara ngintilin si Adit. Dari mana aja lo bertiga, dari pagi tas udah ada lah manusianya baru nongol sekarang" ucap Mawar sambil menunjuk Raffi dan Difa yang berada di belakang adit.

"Sadar diri ogebbb,muka mirip ama mimi fairy aja bangga lo" sarkas Nindy.

"Heh kalian berdua tuh ya kagak tau yang namanya ganteng itu kek mana. Muka gue ganteng dan tamvan mirip ama Chanyeol EXO gini, di bilang gorengan gosong ama mimi fairy" oceh Adit sambil berlagak pura-pura menangis.

"Lo minta di pasung di mana Dit ?"tanya Nindy "Sekalian dah ama lo berdua" lanjut Nindy sambil menunjuk Raffi dan Difa

"Sadisss, gua kagak ngomong. Jadi yang di pasung si Adit doang ya" adu Difa yang diangguki oleh Raffi.

"Jangan di pasung kek Dy, lo mau kita gantung di pohon toge ha?" tanya Mawar membuat Nindy yang sedang menganggukan kepalanya langsung menjitak kepala Mawar.

"Goblok, mana bisa di gantung dipohon toge?" sarkas Nindy sambil menjitak Mawar.

Lalu setelahnya mereka berlima bercanda sambil menggosip unpaedah, beda dengan Ara yang sedang menatap kosong keluar jendela.

Seorang cowok dengan paras tampan terlihat menyandarkan badannya pada pintu ruang kelas XI-IPS 1, beberapa murid yang lihat langsung menyapa sambil tersenyum genit ke arahnya. Namun cowok tersebut tak menghiraukannya dan tetap menatap gadis dengan ikat kuda yang masih diam menatap kearah jendela. Entah apa yang sedang difikiran gadis tersebut.

"Kak Adam?" panggil Nila teman sekelas Ara. Membuat cowok tersebut menatap kearah sang pemanggil.

"Nyari Ara?" tanya Nila lagi.

"Iya, tolong panggilin ya" jawab si cowok yang dipanggil Adam.

Nila mengangguk dan berjalan kearah Ara dan sahabat-sahabatnya berada.

"Ra?"
"Oyyy Araaa" ucap Nila sambil melambaikan tangan di depan wajah Ara, namun Ara masih tak bergeming.

"Dy, si Ara kenapa? Di cariin noh ama pangeran Adam" ucap Nila karna sudah memberitahu Ara tapi Ara tetap bengong. Nindy mengangguk lalu menatap Ara yang ternyata masih bengong.Keempat sahabat Ara pun turut menoleh, melihat Ara yang tampak bengong dengan pandangan kosong.

"Ra?"
"Ara?"
"Araaaaaaaa?" panggilan ketiganya tak mendapat tetap tak mendapat tanggapan dari Ara membuat Nindy mendengus kesal.

"Raaaa, Araaaa, Arabella Yscianiiiiiii budekkkkkkkkk" teriak Nindy di telingan Ara yang membuat Ara menatapnya dengan pandangan kesal.

"Ngapain sih lo Dy, kagak ada kerjaan banget teriak di telinga gue. Sakit anjir" omel Ara pada Nindy yang merasa tak berdosa.

"Ya sory keless Ra, lagian lo dipanggil panggil kagak nyaut-nyaut" ucap Nindy tanpa merasa bersalah.

"Lagian Napa sih lo teriak-teriak?"

"Noh dicariin ama si Kak Adam"

Terlihat seorang lelaki tampan dipintu kelas, sedang menatap Ara sambi melambaikan tanganya.

Ara mendelik, ia menghembuskan nafasnya kasar.

"Huh" Ara berjalan keluar melewati Adam.

...
.
.
.

"Kak, aku minta putus"

"Tapi Ra? Kasih kakak kesempatan sekali lagi ya" bujuk Adam pada Ara, yang menatapnya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Kak... Udah berapa kali sih gue kasih kesempatan? Dan hasilnya apa? Sama aja kan?"

"Tapi Ra, okay. Kali ini kakak janji gak bakalan kaya gitu lagi"

"Hah, janji kak? Kagak salah apa? Jambu kali ah? Udah ya kak Adam Prajiwa, gue udah males ngeladenin lo,capek fisik, ama batin gue, kagak ada bedanya. Sekarang kita udah berakhir okay kak! Jangan ganggu dan usik kehidupan gue lagi kak" ucap Ara lalu melengos melewati Adam yang menatap tak percaya ke arahnya.

Merasa ada yang belum dia sampaikan, Ara membalikkan badannya menatap Adam "Oh, gue lupa. Selamat ya kak ama Ratu moga langgeng, cocok kok cewenya kecentilan cowoknya playboy cap kakap" sarkasnya lalu berlalu menuju kelasnya.

"Shittt" umpat Adam usai kepergian Ara

....................

Hai Guysssss....

Gimana cerita gue? Maaf ya klo ceritanya ngebosenin, maklumlah cerita pertama😆😆😆. Tapi meskipun begitu, jangan sampe kalian lupa buat selalu vote and coment ok😁.

Thank you guys, see you in the next epsisode. Stay tuned and follow along...❤❤❤😘😘😘

Our Happy Ending {Judul sebelumnya (Senja & Ara)}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang