Walaupun Chen mengalami malam yang sangat menyenangkan, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, hampir seperti ia melakukan sesuatu yang tidak benar.
Tapi dia mengabaikan itu, karena dia terus mengingatkan dirinya sendiri bahwa tanggal itu dua hari lagi, bukan sekarang.
Saat ia berjalan kembali menuju kamarnya ia merasa senang (bagaimana pun juga , dia berhasil melihat Kim Minseok sekilas untuk beberapa kali), perasaannya langsung berubah masam setelah ia melihat gumpalan di depan pintunya.
Gumpalan itu temannya, Baekhyun.
Apa yang dia lakukan di sini? Chen langsung berlari menuju temannya, mengguncang pundaknya.
"Baekhyun?" Suaranya bercampur dengan kekhawatiran dan kecemasan sambil mencari ponsel temannya di kantung besarnya untuk mengecek sesuatu.
" ...terima kasih sudah mengangkat panggilanku...." Suara itu keluar dengan teredam dan ada tanda sarkasme di sana, Baekhyun menggeram saat ia bergeser, mencengkram kepalanya. Ketakutan Chen melihat pada tanggal, terbaca 'Rabu, 18', rasa bersalah menghujaninya sambil ia meletakkan ponsel temannya dengan tangan yang gemetaran.
"Sial... Baekhyun..." Ia berbisik sambil menunduk kaget pada temannya.
" Maafkan aku... maafkan aku... aku tidak tahu..." Sebelum ia selesai, dia melihat Baekhyun melambaikan tangannya tanda tak apa-apa, sebelum mencengkram Chen untuk bantuan.
"Aku benar-benar mengacaukannya... aku sangat mengacaukannya...,, Baek, aku sangat-"
"Hentikan itu." Baekhyun menghela nafas berat, tidak ada tanda-tanda marah, tersakiti, terkhianati, atau kekecewaan pada nada bicaranya saat ia mencoba untuk berdiri sendiri.
"Kau mengatakannya sendiri, kau tidak tahu..." Pada saat itulah Chen sadar di mana mereka berada.
"Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau tidak di kamarmu?" Saat Baekhyun mencoba mengingat kembali, Chen melihatnya dengan khawatir.
"Atau di kamarku? Aku bilang pada Chanyeol untuk tidak mengunci-" Kenyataan baru merasuki dirinya, dan kemarahan datang lebih intens dibandingkan rasa bersalah.
"Chanyeol mengusirmukan? Dia sangat tahu tadi malam itu termasuk dingin untuk musim panas, jadi dia meninggalkanmu sendiri di sini? Kau pasti mati kedinginan! Bajingan itu, aku tidak tahu dia sangat tidak punya hati" Saat Chen akan masuk melewati pintu dan memberi Chanyeol sebuah pukulan, sebuah tangan lemah memegangnya dan menghentikannya.
"Tidak, Jongdae..." Baekhyun bergumam, dan dalam situasi apa pun Chen akan mengingatkan temannya bahwa ia telah mengganti nama, tapi saat ini bukan waktunya.
"Apa katamu?" Chen menghentikan dirinya sendiri, karena dia bukan orang yang ceroboh. Lagipula, tatapan Baekhyun yang sangat enggan terhadap Chen yang akan menghajar Chanyeol beda dari biasanya, mengingat dia yang selalu merengek pada temannya untuk menghajar raksasa itu, dan dia yang dengan konstan memprotes kapan pun Chen menyatakan bahwa musuh Baekhyun bukanlah musuhnya.
"Pokoknya... Aku akan menanganinya sendiri." Baekhyun bergumam, dan walaupun Chen curiga, dia tidak mengatakan apa pun.
" Angkat aku saja, kau mau kan."
"Bossy seperti biasa." Chen mendesah sambil membantu temannya bangun, merasa lebih lega karena Baekhyun masih dengan dirinya yang biasa. Mereka mulai kembali ke kamar Baekhyun, dan sepanjang perjalanan itu Chen tidak bisa pungkiri dia menyadari sesuatu.
"Apa-apaan yang kau pakai ini?"
"... Diamlah."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The faults in Byun baekhyun [TRANS]
FanficApa yang terjadi ketika Chanyeol menemukan Byun Baekhyun itu tersandung di pintunya, dalam keadaan horny mabuk dan berbau seks?