25 (berubah)

1.1K 121 38
                                    

Chanyeol terus membicarakannya.

"Dia itu idiot." Dia mendengar Chanyeol berbicara. "Mengapa pula ..."

Dia. ...

Selalu dia di mata Chanyeol.

Kyungsoo merasakan kecemburuan bangkit dalam dirinya, membuatnya merasa seperti dapat menghancurkan apa pun di tangannya. Dia hampir meledak.

Baekhyun Baekhyun Baekhyun.

Itu membuatnya gila!

Seharusnya ini menjadi waktu mereka bersama, bukan waktu Chanyeol untuk membicarakan teman sekamar yang hampir dia lihat 24 jam sehari.

"Kau tahu dia benci sakit, 'kan?"

Aku tidak tahu. Aku tidak mau tahu.

"... Terkadang aku berharap mereka salah mengira kasurnya dengan kasurku."

Kenapa? Akankah kau melakukannya juga untuk ku?

"Aku berharap aku dapat menggantikannya ..."

Aku berharap aku dapat menggantikannya

Aku berharap aku dapat menggantikannya

Aku berharap aku dapat menggantikannya.....

TIDAK-

Prang!!!

Dia merasakan basah di lengan dan perih di tangan, tapi dia tak peduli. Yang dia pikirkan hanyalah Chanyeol dan Baekhyun dan Chanyeol dan Baekhyunn dan-

"Hentikan."

"Huh?"

"Hentikan."

"... Kyungsoo, kau berdarah!" Dia merasakan Chanyeol bergerak pergi dari penglihatannya, kemudian kembali, dan merasakan tangan lembut di lengannya, dengan hati-hati membersihkan. Dia mendengar Chanyeol menanyakannya pertanyaan dan memarahinya, tapi dia tidak terlalu memperhatikan. Yang dia pikrikan hanyalah Apa yang terjadi?

Dia tak pernah sangat marah sampai meledak sebelumnya, bahkan tidak ketika ayahnya yang alkoholik mulai memukuli ibunya yang seorang prostitusi. Jadi mengapa? Mengapa itu terjadi?

Tapi saat dia merasakan Chanyeol memegang dan mencereweti layaknya seorang ibu, dia sadar bahwa jawabannya sudah ada di sana sejak lama.

Dia mencintai Chanyeol.

Dia pikir itu hanya cinta monyet, atau paling tidak, langkah awal dari cinta, tapi situasi di sini dan apa yang telah dia lakukan pada dirinya sendiri tadi telah membuktikan bahwa tepat saat ini perasaaanya sudah melebihi dari itu.

Lebih, lebih dari itu.

Dia mencintai Chanyeol, sangat sangat mencintainya sampai membayangkan Chanyeol dengan orang lain itu menyakitinya. Dia mencintai Chanyeol, sangat sangat mencintainya sampai bersama Chanyeol membuatnya senang sampai sakit. Dia mencintai Chanyeol, sangat sangat mencintainya sampai sakit.

Cinta itu memang menyakitkan.




Tapi cinta juga menyenangkan, menggetarkan hati, dan memberikannya emosi riang yang belum pernah dirasakan dengan sangat instan sebelumnya.

Dan dia mencintai Chanyeol, karena Chanyeol adalah Chanyeol.

Saat dia melihat Chanyeol termangu, melihatnya mengusap lengan dan mencoba mengambil gelas dari kulitnya, dia tahu bahwa inilah mengapa dia mencintainya.

Dia melihat ekspresi konsentrasi tetapi tampan Chanyeol, lidah sedikit mencuat keluar sambil menggunakan jari nan hati-hati untuk mengambil gelas di kulitnya, dan dia tahu inilah mengapa dia mencintainya.

The faults in Byun baekhyun [TRANS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang