Part 4 : Kesempatan Emas

13.8K 243 5
                                    

Setelah puas berjalan - jalan di central park, dan gw juga udah banyak mentraktir mas Jaka, akhirnya gw putuskan pulang, dan menjemput nenek gw. Sesaat ketika hendak membayar parkir mas Jaka menyerahkan selembar uang 20ribuan, tp mbak - mbak petugas parkir bilang sekarang itu udah pakai kartu kalau bayar, akhirnya gw menyerahkan flazz gw untuk bayar parkir. "Wah mas ini saya kalo sendiri masuk ke mall ini bisa masuk gak bisa keluar, masa mau bayar aja harus pakai kartu" katanya, gw hanya tertawa karena ucapan dia tadi, sepertinya mas Jaka belum pernah k mall yang bayar pakai kartu.

Diperjalanan menuju restoran nenek gw, gw sm mas Jaka tidak banyak berbicara, karena pada dasarnya gw itu orang yang pendiam, hanya suara mbak GPS yang menuntun kami menuju jalan yang benar ke restauran tempat acara nenek gw berlangsung. Di tengah perjalanan gw mendapat pesan dari nenek gw, yang isi pesannya bahwa acaranya masih lama, dan bilang kalo mau datang tunggu di rumah kakaknya nenek gw. Mobil kami akhirnya balik arah dan menuju rumah kakaknya nenek gw. Setelah beberapa menit akhirnya kita sudah sampai di tujuan. Setelah memarkirkan mobil di tepi jalan, mas Jaka izin untuk membeli rokok. Melihat mas Jaka keluar dari mobil untuk membeli rokok di warung ada rasa kecewa di hati gw, karena gak bisa berduaan di mobil. Akhirnya gw cuman bisa main hp, dan dengerin radio, ga lama kemudian gw liat mas Jaka balik lagi ke dalam mobil. "Loh mas cepet banget nge rokok nya?" Tanya gw, "Iya mas di luar panas banget, jadi mending di mobil aja ngadem bareng mas" katanya, Waduh di mobil berdua sama mas Jaka, hati gw menjadi berdebar - debar memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tapi di dalam mobil kami tidak banyak berbicara, mas Jaka terlihat lelah sekali, lalu mas Jaka menurunkan kursi mobil dan dia mengendurkan badan di kursi mobil, gak lama kemudian dia tertidur. Melihat dia tertidur di samping gw, gw menjadi deg deg an, orang yang ganteng tepat tertidur di samping gw. Untuk mengalihkan pikiran kotor gw, gw memilih untuk bermain hp saja, tapi gak lama kemudian gw mendengar suara dengkuran dari mas Jaka, gak tahan mendengar suara dengkuran itu, gw melirik ke arah mas Jaka, ternyata dia tidur dengan sangat lelap, melihatnya tertidur muncul niatan gw untuk mengrepe - grepe badan mas Jaka, namun niat itu masih gw urungkan, takut dia tiba - tiba terbangun, karena dia tertidur belum lama.

Ilustrasi mas Jaka yang sedang tertidur di mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi mas Jaka yang sedang tertidur di mobil

Gw biarkan AC mobil terus menyala malah gw turunkan suhu nya supaya tambah dingin karena mendadak gw merasa panas sekali, mungkin gw sange denger suara dengkuran mas Jaka, yang sangat lelap dalam tidurnya. Gw tunggu beberapa saat hingga gw bener-bener yakin kalo mas Jaka sudah tertidur pulas, ketika yakin gw mulai meluncurkan aksi gw ke mas Jaka.

Gw tatap tubuh tak berdaya mas Jaka yang sedang tertidur, dengan memakai baju batik dan celana panjang, mas Jaka masih terlelap, gw yang semakin sange mendengar suara dengkuran mas Jaka perlahan-lahan menyingkap baju batik yang mas Jaka pakai, awalnya gw buka sedikit baju nya hingga hanya keliatan kaos dalamnya, itupun gw buka hanya sebatas pusar, karena gw masih takut kalo mas Jaka tiba - tiba terbangun. Merasa aman bahwa mas Jaka masih tertidur kemudian gw melanjutkan aksi nakal gw dengan membuka kaos dalam mas Jaka hingga terlihatlah perut mas Jaka dengan kulit yang sawo matang. "Aduh mas seksi sekali" gumam gw dalam hati.
Tidak puas hanya melihat sebagian dari perut mas Jaka, tanya gw juga perlahan mulai membuka kencing celana jeans mas Jaka, gw pada awalnya kesulitan membuka celana jeans yang di pakai mas Jaka, tapi dengan pelan-pelan akhirnya kancing celana itu pun terbuka, jantung gw rasa nya berdetak 100x lebih cepat dari biasanya, takut tapi gak mau melewatkan kesempatan emas ini, itu yang gw rasain. Setelah berhasil membuka kancing celana mas Jaka gw kemudian menarik restleting celananya, sehingga terlihat lah sebagian celana dalam yang dipakai mas Jaka, ketika ingin membuka lebih dalam, tiba-tiba mas Jaka menggerakkan tangannya, takut terbangun gw tunda dlu aksi gw, dan berpura-pura mengganti channel radio.

Merasa situasi sudah aman kembali, dan gw melihat celana dan baju mas Jaka yang sudah setengah terbuka, gw kemudian berpikir melanjutkan aksi gw, karena sudah tanggung kan hehe, tapi karena posisi dan celana yang di pakai mas Jaka, tidak memungkinkan untuk membuka semua celana nya ke bawah, hanya membuka bagian retsletingnya saja, itupun gw sudah merasa puas bisa melihat celana dalam mas Jaka yang berwarna merah, terlihat seksi di badannya. Gw yang udah sange kemudian melanjutkan aksi gw dengan meraba-raba celana dalam mas Jaka, kemudian jari-jari gw menemukan "bongkahan" daging yang kenyal kenyal, dengan perlahan gw mengurut daging tersebut, ketika sedang mengurut urut kontol mas Jaka, tiba-tiba tangan mas Jaka bergerak, sontak gw berhenti takut ketahuan, setelah dia diam kembali, gw menunggu beberapa saat, dan kemudian melanjutkan kembali dengan meraba-raba perut mas Jaka, dari pusar hingga terus ke bawah, gw rasakan hamparan bulu jembut yang lebat, dengan kontol yang masih lemas, gw pegang-pegang kembali kontol itu, dan melepas genggaman tangan gw dan mencium bau kontol nya di tangan gw.

Gw melanjutkan aksi gw dengan meraba-raba kembali kontol mas Jaka, tp kali ini gw raba- raba kontolnya dengan di selimuti celana dalam, agak lama gw meraba - raba kontolnya, namun pada akhirnya kontol tersebut ngeceng juga, kontol mas Jaka sudah terbangun di balik celana dalamnya yang berwarna merah, kontolnya yang panjang membuat kepala kontolnya mencuat di balik celana dalamnya, melihat itu gw sungguh takjub dengan besarnya kontol mas Jaka, mungkin sekitar 18 cm atau mungkin 20cm panjangnya kira-kira. Gw mengelus - elus kontolnya hingga merasakan kontol yang tadinya lemas kini gagah perkasa di tangan gw, bahkan gw merasakan urat - urat dari kontol tersebut.

Karena gw juga sudah sangat sange, kontol gw sendiri udh ngeceng sedari tadi, kemudian gw mencium perut mas Jaka, kemudian turun perlahan hingga sampai ke kepala kontol mas Jaka, gw cium-cium kontolnya, hingga kemudian gw masukin ke mulut gw kontol mas Jaka, gw kulum kontol mas Jaka perlahan, gw jilat-jilat dengan lidah gw, gw jilat bagaikan gw menemukan permen lolipop, suara dengkuran mas Jaka tidak terdengar keras seperti di awal, tapi gw ga peduli, yang penting gw merasakan kontol supir gw yang gede ini.

Gw jilat-jilat terus kontol mas Jaka, lubang kencingnya tidak luput dari jilatan lidah gw, gw melihat mas Jaka sekali-kali menggerakkan tangannya, namun nafsu mengalahkan rasa takut gw, sudah 20 menit gw mengulum kontol mas Jaka, tidak ada tanda - tanda dia mau keluar, sungguh perkasa kata gw dalam hati. Gw beruntung karena hari ini gw ikut ke acara nenek gw, dan untungnya kaca mobilnya lumayan gelap jadi dari luar tidak akan keliatan, dan orang- orang yang lewat juga ga bakal curiga. Gw kemudian melanjutkan lulusan gw di kontol mas Jaka, berharap gw bisa melepaskan celana jeans dan celana dalam mas Jaka supaya gw bisa leluasa mengulum kontol mas Jaka, tapi gw takut membangunkan dia, entah dia juga masih tidur atau bangun gw juga gak tau, yang penting gw tetap bisa mencicipi kontol mas Jaka.

Ketika asik mengulum tiba-tiba hp mas Jaka berbunyi, gw yang sedang asik mengulum kaget dan mas Jaka pun kaget, melihat apa yang di perbuat majikannya ini, gw pun malu dan takut, gw ga bisa menatap mas Jaka. Gw lihat dia membetulkan celana dan baju nya, kemudian, dia membuka pintu mobil dan keluar dan gw lihat dia melanjutkan mengakat telepon yang telah menghentikan aksi gw. Yang gw pikirkan semoga mas Jaka ga ngomong yang macam-macam sama lawan bicaranya di telepon, dan semoga mas Jaka masih mau mengantar saya dan nenek gw pulang ke rumah, kan kalo dia marah tiba-tiba dan ga mau antar gw sama nenek gw bisa bahaya, alasan apa yang bakal gw bilang ke nenek gw, kalo mas Jaka marah karena gw nyepong kontolnya. Gw hanya bisa berdoa semoga apa yang dipikirkan gw ga terjadi ... panik ya gw panik banget takut itu yang gw rasa, gw hanya bisa pasrah...

Next Chapter ...

Mohon untuk vote dan komen ceritanya biar author rajin buat cerita

Thank you

Supir PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang